Kriminalitas

Hamili Siswi SMK di Tangerang, Guru Ini Mengaku Masih Bujangan Padahal Sudah Beristri

korban mengalami tekanan usai disuruh menggugurkan kandungan hingga korban mengalami trauma

TribunJogja
Ilustrasi pencabulan dan pelecehan seks ke anak dibawah umur 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, TANGERANG - Seorang guru berinisial GM menghamili seorang siswi tingkat SMK berinisial R di Ciputat, Tangerang Selatan.

S (39) selaku paman korban menyebut guru tersebut memperdayai korban dengan modus masih bujangan alias belum beristri.
"Yang lucunya gini, pelaku ngakunya gak punya istri. Ya memang pelaku belum terlalu tua. Pas saya ke sana punya istri," katanya saat ditemui awak media, Jumat (9/6/2023).
Ia memperkirakan usia GM berkisar 30an.
Parahnya, usai menyetubuhi R hingga hamil, saat diminta pertanggungjawaban, GM justru memberi uang sebesar Rp 3 juta kepada korban untuk menggugurkan kandungan.
Lari dari tanggung jawab, sang guru kini dilaporkan oleh pihak keluarga ke Polres Tangsel.
S (39) selaku paman korban mengatakan awal mulanya, korban dan pelaku berkenalan saat ada program berenang dari sekolah bersama guru olahraga.
"Terus, datanglah lelaki itu, teman si guru olahraga itu. Minta kenalan dan kenalanlah sama semua siswa. Cuma yang dicover Wa-nya hanya si korban. kemudian berlanjut komunikasi dan modus cowok sehingga pada akhirnya mengajak makan," katanya.
Sang guru pun melakukan aksi bermoduskan ajakan makan dan rayuan.
Peristiwa tersebut terjadi antara bulan November hingga tahun baru.
Korban sendiri dikenal tertutup. Korban juga dikenal tidak neko-neko dan sering dirumah. 
Keluarga pun tak menyangka hal pahit menimpa korban.
Kecurigaan keluarga berawal penglihatan pada kondisi perut korban yang semakin membesar.
Korban pun sempat bermalas-malasan ke sekolah. Hingga pada akhirnya, usai ditanya oleh saudarinya, korban mengakui dan histeris.
"Kami sudah meminta pertanggungjawaban, tapi enggak direspons baik, sampai akhirnya kami memutuskan dibawa untuk diproses hukum," katanya.
Tuturnya, saat meminta pertanggungjawaban sang guru, korban ditemani saudara sepupu.
Tapi, saat bertemu, pelaku justru memberi uang senilai Rp 3 juta untuk aborsi.
Mendengar hal tersebut, S mengaku emosi. Sang guru pun dilaporkan ke polisi.
S mengaku, korban mengalami tekanan usai disuruh menggugurkan kandungan hingga korban mengalami trauma.
"Ya korban masih trauma. Trauma dengan perlakuan si pelaku juga. Kalau malam sering nangis juga. Mungkin banyak beban yang dia tanggung," ucapnya. (Raf)
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved