Berita Nasional
PPS Meninggal Saat Tugas di Medan, Ahmad Doli Golkar: Sudah Desak Kemenkeu Beri Fasilitas Asuransi
Ahmad Doli Golkar sebut sudah desak Kemenkeu beri fasilitas asuransi terkait PPS meninggal saat tugas di Medan.
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, MEDAN – PPS meninggal saat tugas di Medan, Ahmad Doli Golkar: Sudah desak Kemenkeu beri fasilitas asuransi.
Kabar duka datang dari Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, Kamis (8/6). Dilaporkan media setempat, seorang Panitia Pemungutan Suara (PPS), Erliah mengalami kecelakaan lalu-lintas saat menjalankan tugas.
Hal itu dibenarkan oleh Ketua Komisi II DPR RI, Dr Ahmad Doli Kurnia Tandjung, yang tengah melakukan kunjungan kerja di Sumatera Utara.
Baca juga: Kakak Arya Luapkan Kemarahan Ke Ibu Tukul: Adik Saya Tidak ada Salah ke Anak Ibu, Kenal Saja Tidak
Saat accident, Erliah sedang dalam perjalanan untuk mengikuti rapat di Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).
Kepada media, Doli menyatakan bahwa ia berkali-kali mendesak pemerintah untuk lebih serius menyiapkan perlindungan bagi para petugas pemilu di lapangan.
“Para petugas pemilu di lapangan ini berjuang sangat serius untuk mengawal agenda negara. Mereka bekerja antara hidup dan mati, mengabdikan dirinya untuk mensukseskan pemilu ini. Tidak kenal lelah, sampai meregang nyawa. Ada yang meninggal”, ujarnya saat bertakziah ke rumah korban.
Sebelumnya, lanjut Doli, ia juga mendapatkan data dari Kabupaten Asahan ada petugas pemilu yang meninggal karena sakit, bahkan ada yang mengalami keguguran.
Semua itu harus menjadi perhatian pemerintah untuk memberikan perlindungan kepada para petugas pemilu di front terdepan.
“Kami di Komisi II DPR sejak tahun lalu sudah mendesak Kemenkeu untuk menyiapkan skema asuransi untuk para penyelenggara pemilu 2024. Saya kira jumlahnya tidak besar, namun sampai hari ini usulan tersebut belum disetujui," tambahnya.
Berdasarkan penelusuran redaksi, isu asuransi beberapa kali disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu, baik saat hearing dengan pemerintah, pernyataan media, bahkan kolom khusus yang membahas pentingnya perlindungan petugas pemilu.
Baca juga: Ibunda Tukul Bersujud Ketika Dihadapkan dengan Foto Arya Saputra
Ia mengaku tergerak untuk terus mendorong isu “keselamatan petugas pemilu” setelah melihat tragedi Pemilu 2019, dimana 890-an PPS dan petugas pemilu lainnya meninggal akibat beban kerja yang berat.
Untuk menghindari kejadian yang sama di Pemilu 2024, selain tuntutan perlindungan asuransi, Doli juga mendesak Komisi Pemilihan Umum (KPU) melakukan pengetatan seleksi untuk panitia pemilu, mulai dari batasan umur, riwayat kesehatan dan potensi penyakit komorbit bawaan.
“Tragedi Pemilu 2019 lalu seharusnya membuat kita semua prihatin dan berpikir out of the box, mencari cara agar keselamatan para ujung tombak demokrasi terjamin," tutur Doli.
Saint-Gobain Indonesia Kolaborasi dengan Muliaglass untuk Perkuat Pasar Coated Glass Asia Tenggara |
![]() |
---|
Prabowo SD, SMP dan SMA di Luar Negeri, Daftar Capres Pakai Ijazah Akmil, Gibran Tidak |
![]() |
---|
Menkeu Purbaya Kaget Gajinya Kecil Dibanding Jadi Ketua Dewan Komisioner LPS |
![]() |
---|
Alami Trauma Psikologis Warga Poco Leok Gugat Bupati Manggarai ke PTUN Kupang |
![]() |
---|
Fakta Gibran Rakabuming Digugat Subhan Palal Rp 125,01 Triliun Lantaran Diduga Tak Lulus SMA |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.