Politik
Megawati Menilai Banyak Orang yang Salah Mengartikan Pernyataannya Terkait Jokowi
Publik maupun segelintir pihak yang kerap mengsalahartikan itu perlu memahami secara utuh pernyataannya
|
Editor:
Vini Rizki Amelia
Warta Kota/istimewa
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III PDIP yang dilaksanakan di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Selasa (6/6/2023).
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, LENTENG AGUNG - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, masih tak habis pikir dengan anggapan dirinya kerap menekan Presiden Joko Widodo dalam berbagai kesempatan, terutama terkait keputusan politik.
Megawati menyadari, hal- hal yang disampaikannya dalam banyak kesempatan yang dikatakannya sebagai pernyataan yang lugas, justru banyak disalahartikan oleh banyak orang seperti 'mengamuk'.
Hal itu disampaikan Megawati menjawab pertanyaan mengenai apakah dalam Rakernas III PDIP, Presiden Joko Widodo diminta untuk 'tegak lurus' terhadap perintah partai.
Megawati tegaskan, bahwa dirinya tidak pernah ada pada posisi ataupun sedikitpun menekan Presiden. Megawati menyiratkan bahwa dirinya tak punya kekuatan untuk menekan presiden.
Baca juga: Kerugian Mencapai Rp 45 Juta dalam Kasus Penipuan Indosurya, Natalia Rusli Dituntut 1 Tahun 3 Bulan
"Pikirannya itu menurut saya kok gimana, ya? Nanti kalau saya mau bicara lugas, ngamuk situ. Makanya kan, ngapain saya tekan presiden?" ucap Megawati usai menghadiri pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III PDIP yang dilaksanakan di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Selasa (6/6/2023).
Publik maupun segelintir pihak yang kerap mengsalahartikan itu perlu memahami secara utuh pernyataannya.
Perlu dipahami, lanjut Megawati, bahwasanya kekuasaan Presiden adalah mandat dari rakyat.
Baca juga: Pria di Caringin Bogor Bawa Kabur Angkot Usai Cekik Supir, Empat Penumpang Turun dengan Ketakutan
“Lah kalau ditanya, mungkin aja kan Pak Jokowi (ditekan karena maju jadi capres) yang dipilih Ibu (Mega)? Loh iya lah (saya yang memilih Jokowi, red). Tapi kan juga yang memilih (di pemilu itu kan) rakyat Indonesia," paparnya
Setelah di MPR dilantik, lanjut Mega, dirinya menghormati Jokowi sebagai presiden.
"Jadi kalau dibilang neken, saya mau cari cara nekennya gimana?” urai Megawati.
"Bilang Pak Jokowi nanti ngamuk ama saya. Kalau saya lihat, nih pasukannya (Paspampres) aja kayak gini tuh..tuh. Lihat tuh. Ihh, mana saya punya pasukan kayak gini," jelas dia.
"Saya ini orang taat aturan," sambungnya dengan tegas.
Di kesempatan yang sama, Presiden Jokowi pun menjelaskan terkait pernyataan cawe-cawe dirinya soal perpolitikan nasional.
Hal itu, kata Presiden, dalam rangka memastikan situasi nasional yang tetap kondusif dan damai khususnya menjelang pemilu 2024.
Baca juga: Ayah David Datang Ke Sidang Pertama Mario Dandy dan Shane Lukas, Sindir Mario: Penguasa Jaksel
Sebab di tahun-tahun ini dan ke depan, akan terjadi transisi kepemimpinan nasional.
Menurut Jokowi, sudah menjadi kewajiban moral dan tanggung jawabnya sebagai presiden untuk memastikan transisi kepemimpinan di 2024 ini berjalan dengan baik dan damai.
Sehingga visi kepemimpinan nasional serentak bisa dijalankan.
"Saya sampaikan bahwa menjadi tanggung jawab moral saya sebagai presiden dalam masa transisi kepemimpinan nasional di 2024, harus menjaga agar visi kepemimpinan nasional serentak bisa berjalan dengan baik tanpa ada riak-riak yang membahayakan negara dan bangsa," kata Jokowi. (m27)
Baca Juga

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.