Kriminalitas

Modus Penipuan dan Telantarkan Jemaah Umrah, PT Naila Syafaah Wisata Mandiri Dihapus PPIU Kemenag

Dalam laman resmi Kemenag.go.id, PT Naila Syafaah Wisata Mandiri sudah tidak ditemukan di kanal basis data penyelenggara perjalanan ibadah umrah

Penulis: Ramadhan LQ | Editor: Umar Widodo
Warta Kota/Ramadhan LQ
Pasangan suami istri, Mahfudz Abdulah alias Abi (52) dan istrinya Halijah Amin alias Bunda (48) tersangka pelaku penipuan terhadap ratusan jemaah umrah hingga terlantung-lantung di Arab Saudi dihadirkan Polda Metro Jaya 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Ramadhan L Q

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, DEPOK - Kementerian Agama (Kemenag) RI akhirnya mem-blacklist PT Naila Syafaah Wisata Mandiri dari perusahaan penyelenggara perjalanan umrah (PPU).

Masuknya PT Naila dalam daftar hitam itu usai terbukti melakukan penipuan hingga menelantarkan jemaah di Arab Saudi, yang terungkap baru-baru ini.

"Sudah kami takedown dari daftar PPIU (Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umah) diseluruh aplikasi Kemenag RI," ujar Kasubdit Pemantauan dan Pengawasan Umrah dan Haji Khusus Kemenag Ri Mujib Roni, saat dikonfirmasi, Sabtu (1/4/2023).

Dengan demikian, informasi terkait travel umrah tersebut sudah dihapus dari daftar PPIU berizin resmi Kemenag.

Dalam laman resmi Kemenag.go.id, PT Naila Syafaah Wisata Mandiri sudah tidak ditemukan di kanal basis data penyelenggara perjalanan ibadah umrah yang berizin resmi.

"Artinya sudah tidak muncul dalam seluruh aplikasi, baik di Siskopatuh, Umrah Cerdas dan Haji Pintar Kemenag RI," kata Mujib.

Diberitakan sebelumnya, Kementerian Agama (Kemenag) RI mengaku kecolongan terkait kasus jemaah yang ditipu hingga ditelantarkan di Arab Saudi untuk umrah, baru-baru ini.

Jemaah itu mengikuti travel umrah PT Naila Syafaah Wisata Mandiri, tetapi niat suci mereka untuk beribadah harus tercoreng karena perbuatan para tersangka.

Kasubdit Pemantauan dan Pengawasan Ibadah Umrah dan Ibadah Haji Khusus Kemenag RI, Mujib Roni mengaku pihaknya kecolongan dalam sisi pengawasan ketika jemaah berangkat umrah dari Indonesia ke Arab Saudi.

"Kami tidak sepenuhnya bisa melakukan verifikasi, karena apa? Bandara-bandara keberangkatan itu cukup banyak," ujar dia, kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Kamis (30/3/2023).

"Tarolah di Soetta (Soekarno-Hatta) saja itu ada dua terminal, yaitu 2 F sama di terminal 3. Kemudian belum lagi nanti di Surabaya, di Makassar," sambung Mujib.

Baca juga: Polisi akan Panggil Pihak Maskapai Penerbangan yang Diduga Terlibat Kasus Penipuan Umrah PT Naila

Baca juga: Penipuan Travel Umrah, Barcode Bekas Jadi Modus yang Membuat Jamaah Terlantar di Arab Saudi

Diakui Mujib, keterbatasan sumber daya dalam melakukan proses pengecekan setiap keberangkatan jemaah membuat pihaknya kecolongan.

"Kami memiliki keterbatasan tenaga yang kami lakukan di bandara Soetta saja yang lain-lain kami belum bisa lakukan," tuturnya.

"Nah untuk di Soetta yang kita lakukan adalah meminta, mengonfirmasi ulang per jamaah jadi hanya tour leadernya saja," lanjut dia.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved