Penipuan Travel Umrah, Barcode Bekas Jadi Modus yang Membuat Jamaah Terlantar di Arab Saudi

Lantaran menggunakan barcode bekas ini, sejumlah jemaah terpaksa tidak bisa pulang ke Tanah Air

|
Penulis: Ramadhan LQ | Editor: Vini Rizki Amelia
Warta Kota/Ramadan LQ
Tiga tersangka kasus penipuan travel umrah PT Naila Syafaah Wisata Mandiri ditampilkan saat konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (30/3/2023) sore 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Berbagai modus dilakukan perusahaan travel umrah PT Naila Syafaah Wisata Mandiri ketika memberangkatkan jemaah.

Satu di antaranya adalah tersangka menggunakan barcode bekas yang berisi data jemaah yang sebelumnya sudah berangkat.
Hal itu disampaikan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi, saat konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan pada Kamis (30/3/2023).
"Memalsukan barcode ID Card jemaah sehingga dalam Sistem Siskopatuh Kemenag RI terdaftar atas nama jemaah yang telah diberangkatkan pada periode awal," ujar dia.
Ia menambahkan, terdapat perbedaan antara foto dan kode di dalam barcode ID Card milik jemaah.
Foto yang dipakai tetap menggunakan foto korban yang ketika itu diberangkatkan.
Di sisi lain, jemaah susah terdeteksi andai hilang di Arab Saudi.
Lantaran menggunakan barcode bekas ini, sejumlah jemaah terpaksa tidak bisa pulang ke Tanah Air.
Mereka bahkan sempat luntang-lantung di negara Timur Tengah itu.
"Ini fatal berisi data jemaah. Ini antara foto dan code berbeda. Ini jemaah yang sudah berangkat. Jadi kalau hilang di Arab Saudi sana susah dideteksi. Hotel di mana dan sebagainya," katanya. (m31)
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved