Fatma Bersyukur Rumahnya Selamat dari Lumatan Si Jago Merah di Tragedi Kebakaran Depo Pertamina

Ia sidah memiliki firasat, bakal ada kebakaran yang melanda tempat penampungan bahan bakar minyak dan gas.

"Enggak lama, terdengar suara sirine dari dalam Depo, saya langsung bawa surat-surat rumah, kunci pintu dan kabur," tuturnya.

Saat menyelamatkan diri, ia bertemu dengan anaknya yang sedang mencari dirinya.

Akhirnya ia kabur sampai ke Koja, Jakarta Utara agar tidak menjadi korban jiwa dalam peristiwa kebakaran tersebut.

Beberapa menit setelah kebakaran, ia mendengar bahwa rumah tetangganya sudah hangus dan tak tersisa.

Ia pun berfikir bahwa rumahnya pasti sudah rata dengan tanah karena beberapa kediaman tetangganya telah rata.

"Terus ada yang kirim video, saya enggak percaya awalnya, dikirimin lagi yang kedua masih enggak percaya," ungkapnya.

Akhirnya, untuk memastikan kebakaran itu Fatma meminta kepada anak dan suakinya untuk mengecek langsung.

Karena ia takut itu video lama rumahnya yang sengaja divideokan dan diviralkan.

"Terus divideoin sama anak, depan rumah, buka pintu enggak ada yang roboh, enggak ada barang yang jatuh, saya bersyukur" tegasnya.

Sebelumnya Perwira Piket Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Utara Idrisman menjelaskan, sebelumnya pada pukul 02.00 WIB jumlah tewas 13 orang.

"Jumlah korban tewas 13 orang, luka-luka itu 49 orang. Untuk korban yang meninggal itu 10 orang dewasa dan tiga anak-anak," kata Idrisman di lokasi, Sabtu (4/3/2023). 

Idrisman menyebut, sumber titik api berada di pipa tangki BBM yang menimbulkan kobaran api hebat hingga menjalar ke pemukiman warga.

"Pipa tangki yang terbakar, ada satu (pipa tangki), perambatan ke warga tadi karena ada ledakan kecil," ujarnya.

"Permukiman sendiri yang terdampak itu ada sebagian, mungkin satu RT di RW 09 dan ada di RW 01, jumlah rumah yang termakan belum terhitung, kisarannya puluhan," pungkasnya.(m26)