Opini
Dunia Terancam Kekurangan Perawat, Penempatan Perawat di Luar Negeri Masih Kurang
Penempatan perawat di luar negeri masih kurang. Jumlah perawat di Indonesia mencapai 511.191 orang. Dunia terancam kekurangan perawat
Penulis: Tifanne Winesa
Mahasiswa Magister Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia Peminatan Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Data Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), sejak 2015 hingga 2019, Indonesia mendapatkan permintaan sebanyak 15.431 perawat dari Timur Tengah tiap tahunnya.
Namun hanya sejumlah 5.625 saja yang mampu dipenuhi oleh Indonesia. Penempatan perawat lewat program Government to Government (G to G) ke Jepang, Amerika Serikat, Kanada, Jerman dan negara lainnnya di tahun 2016 s/d 2019, Indonesia hanya mampu mengisi 52 persen dari total permintaan yang ada.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah perawat di Indonesia mencapai 511.191 orang pada 2021. Jumlah itu meningkat 16,65 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar 438.234 orang.
Jika dibandingkan dengan daya serap tenaga perawat di Indonesia jumlah tersebut menghasilkan data surplus perawat sebanyak 15-16 persen atau setara dengan 28.000 perawat menganggur.
Hal ini sangat disayangkan mengingat permintaan tenaga perawat di luar negeri yang cukup banyak namun terkendala kemampuan bahasa dan sertifikasi profesi internasional.
Sehingga diperlukan upaya untuk mengatasi masalah ini antara lain dengan peningakatan pelatihan bahasa bagi perawat dan penentuan standar sertifikasi internasional.
Badan Pusat Statistik (BPS) memproyeksikan jumlah perawat akan terus mengalami peningkatan 34-38 peersen tiap tahunnya.
Hal tersebut dapat di lihat dari bertambahnya presentase jumlah lulusan perawat baik dari jenjang D3, D4 maupun S1 Ners.
Salah satu tantangan yang dihadapi yaitu masalah penyediaan lapangan kerja. Sementara di sisi lain masyarakat dunia mengahdapi terjadinya shortage of nurses, yaitu keterbatasan jumlah perawat terutama bagi negara maju.
Migrasi internasional meningkat dua kali lipat jumlahnya setiap tahun. Pada tahun 2014 sebanyak 192 juta orang bermigrasi dan diperkirakan pada tahun 2020, sebanyak 230 juta penduduk dunia adalah migran termasuk 1.5 juta tenaga kesehatan professional, terutama perawat yang merupakan 80 persen dari tenaga kesehatan global.
Data BNP2TKI, selama tahun 2017—2018, terdapat permintaan tenaga Nurse, Nursing Home dan Caregiver dengan jumlah total sebanyak 944.916, tersebar untuk negara Saudi Arabia, Kuwait, Papua New Guinea, dan Taiwan.
Namun, baru 84.316 tenaga yang dapat dipenuhi untuk ditempatkan di Saudi Arabia, Singapore, Taiwan, Kuwait, United Arab Emirates, Oman, Malaysia, Japan, Hong Kong, Brunei Darussalam, Bahrain, Canada, dan Sri Lanka.
Pro dan Kontra Penghapusan Kelas pada BPJS Kesehatan |
![]() |
---|
Akreditasi Rumah Sakit: Menjamin Mutu Pelayanan RS atau Hanya Sekedar Sertifikasi Saja? |
![]() |
---|
Pelaksanaan Platform Satu Sehat di 2023: Sejauh Mana Kesiapan Institusi Kesehatan Menghadapinya? |
![]() |
---|
Upaya Pencegahan Tuberculosis TBC di Tempat Kerja |
![]() |
---|
Praktek Mandiri Perawat, Wujud Pengembangan Profesionalisme Perawat |
![]() |
---|