Gempa Bumi di Cianjur
Gempa Bumi di Cianjur, Presiden Akan Berkunjung ke Desa Gasol, Akses Jalan Masih Tertimbun Longsor
Jalan Mangunkerta merupakan salah satu akses jalan yang terdekat menuju ke Desa Gasol, salah satu desa terdampak gempa bumi di Cianjur.
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, CIANJUR -- Petugas masih melakukan pembersihan timbunan longsoran tanah akibat gempa bumi di Cianjur yang berada di Jalan Mangunkerta, Kabupaten Cianjur, Kawa Barat, Kamis (24/11/2022) pagi.
Jalan Mangunkerta merupakan salah satu akses jalan yang terdekat menuju ke Desa Gasol, salah satu desa terdampak gempa bumi di Cianjur dari Jalan Raya Cipanas.
Sejak hari pertama gempa bumi di Cianjur bantuan untuk warga Desa Gasol terhambat lantaran akses jalan terputus akibat longsor.
Rencananya Presiden Republik Indonesia Joko Widodo akan berkunjung ke Desa Gasol, sehingga petugas berupaya maksimal untuk membersihkan jalan dari tumpukan longsoran tanah.
Petugas sedang melakukan evakuasi tanah dari jalan dan proses tersebut juga ddipercepat,
Wakil Gubernur Jawa Barat UU Ruzhanul Ulum juga akan mendampingi kunjungan Presiden Jokowi ke Desa Gasol.
Desa Gasol warga sudah antusias menunggu kedatangan Presiden hadir ke desa mereka.
Sementara itu seperti diketahui proses penyaluran bantuan untuk korban gempa bumi di Cianjur selama ini dilakukan melalui jalur darat dan udara.
Baca juga: Gempa Bumi di Cianjur, 7 Guru dan Kepala Sekolah TK Masih Tertimbun Longsor di Jalan Raya Cipanas
Sementara itu dilansir dari bnpb.go.id, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan bahwa terkait adanya keluhan masyarakat tentang bantuan yang belum diterima, dirinya mengungkapkan pendistribusian akan menggandeng perangkat desa setempat untuk memastikan kebutuhan terpenuhi.
"Pendistribusian logistik, setiap pagi jam 8 para Camat mengajukan kebutuhan dan akan disiapkan armada untuk melakukan pengiriman ke kantor Camat jam 9 setiap pagi, nanti kepala desa, babinsa dan babinkatibmas mendistribusilan ke titik-titik pengungsian," ujarnya.
Dirinya juga mengimbau kepada seluruh pihak untuk menyalurkan bantuannya melalui posko di Kantor Bupati Cianjur.
Baca juga: Gempa Bumi di Cianjur, Tiga Ibu Melahirkan di Tenda Pengungsian Kampung Cariu Desa Mangunkerta
"Masyarakat dan lembaga lain yang ingin membantu masyarakat terdampak, satu pintu melalui posko, semua bantuan akan didistribusikan ke yang berhak," kata Suharyanto.
"Jangan distribusikan sendiri karena cuaca tidak baik, jalanan kecil, menyebabkan jalanan terhambat, ada laporan pasukan evakuasi terhambat karena itu. Kemudian banyak warga luar datang untuk menonton korban bencana, akan ditertibkan oleh TNI/Polri," lanjutnya.
Penanganan benca gempa Cianjur, selain mendapat dukungan logistik juga mendapatkan dukungan personil dari berbagai pihak.
"Relawan sudah masuk, malam ini 193 organisasi relawan siap bantu dengan 2.904 personil yang terdata. Nantinya relawan akan membantu SAR, dsitribusi logistik, pendataan dan pemenuhan kebutuhan lain," tutup Suharyanto.
Sementara itu hingga Rabu (23/11/2022) petang BNPB mencatat sudah ada 271 jenazah yang teridentifikasi.
Pencarian dan evakuasi dilakukan oleh tim gabungan dari tim SAR, BNPB, BPBD, TNI/POLRI dan relawan lebih dari 1.000 personil.
Baca juga: Gempa Bumi di Cianjur, Kepala Desa Padaluyu Sebut 3 Warga yang Hentikan Relawan Mau Minta Bantuan
"Hasilnya menemukan empat orang, tiga meninggal dunia di Cugenang dan satu selamat. Masih ada korban hilang 40 orang," ujar Suharyanto saat melakukan keterang pers di Kantor Bupati Cianjur, Jawa Barat, Rabu (23/11).
"Data ini dari Puskesmas dan Rumah Sakit di Cianjur, akan ditelusuri apakah termasuk yang sudah dimakamkan oleh keluarganya," tambahnya.
Suharyanto menegaskan tim gabungan tanpa kenal lelah terus melakukan pencarian meski terkendala hujan.
"Pencarian dan evakuasi dilaksanakan secara terus menurus, meski hujan tim tanpa kenal lelah terus melakukan pencarian," tegas Suharyanto.
Pendataan sementara, korban luka tercatat 2.043 orang dan mengungsi 61.908 orang, sedangkan kerugian materil sebanyak 56.320 rumah alami kerusakan dengan rincian rusak berat 22.241 unit rumah, rusak sedang 11.641 unit rumah dan rusak ringan 22.090 unit rumah.
Fasilitas umum lainnya juga turut terdampak, antara lain 31 unit sekolah, 124 tempat ibadah, tiga fasilitas kesehatan, dan tiga belas gedung perkantoran.
"Rumah ini didata mulai RT, RW, kepala desa, Babinsa, Babinkamtibmas sampai kepala OPD, kepala OPD telah diperintahkan oleh Bupati untuk ikut melakukan pendataan, di samping itu adanya bantuan dari perguruan tinggi, tim PUPR juga telah turun melakukan pendataan," tutur Suharyanto.