Gempa Bumi di Cianjur

Gempa Bumi di Cianjur, 7 Guru dan Kepala Sekolah TK Masih Tertimbun Longsor di Jalan Raya Cipanas

Tujuh orang guru tersebut tertimbun longsor akibat gempa bumi di Cianjur saat dalam perjalanan menunju Cianjur.

Editor: murtopo
Tribun Jabar
Petugas dari TNI menurunkan alat berat untuk mengevakuasi kendaraan yang tertimbun longsor di dalam jurang akibat gempa bumi di Jalan Raya Puncak Cipanas Cianjur, Rabu (23/11/2022). 

Laporan Kontributor Kabupaten Cianjur, Fauzi Noviandi.

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, CIANJUR - Sebanyak tujuh orang guru dan seorang kepala sekolah TK masih tertimbun tanah longsor di lokasi Jalan Raya Cipanas-Puncak, Kecamatan Cugenang akibat gempa bumi di Cianjur, Senin 21/11/202) lalu.

Seperti dilansir dari Tribun Jabar, tujuh orang guru tersebut tertimbun longsor akibat gempa bumi di Cianjur saat dalam perjalanan menunju Cianjur.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupateb Cianjur Akib Ibrahimi.

Kata Akib Ibrahimi para guru dan kepala sekolah TK itu baru selesai mengikuti kegiatan di Desa Sarongge sebelum terjadinya gempa bumi di Cianjur.

"Sebelumnya mereka beriring-iringan dengan rombongan Pak Bupati dan saya juga," ucapnya.

Akib Ibrahimi mengatakan, memasuki hari ketiga pasca bencana gempa bumi tercatat ada tiga orang guru dan 32 siswa meninggal dunia.

"Saat ini masih ada tujuh orang guru atau kepala sekolah TK, dan satu orang anak yang hilang, dan dalam upaya pencarian," katanya pada wartawan, Rabu (23/11/2022).

Baca juga: Gempa Bumi di Cianjur, Mobil Pembawa Sembako & Ambulans Dicegat Sekelompok Orang, Tak Boleh Lewat

Menurutnya, petugas gabungan TNI/Polri hingga kini masih melakukan upaya pencarian dititik tujuh orang dan satu anak yang dinyatakan hilang tertimbun tanah longsor.

"Upaya pencarian tadi sempat terhambat karena masih ada gempa bumi susulan, dan hujan yang sering turun dilokasi kejadian," katanya.

Baca juga: Gempa Bumi di Cianjur, Aliran Sungai Tertimbun Tanah Longsor Kampung Rawa Cina Desa Nagrak Banjir

Selain itu, Akib menyebutkan, berdasarkan data yang diterima hingga saat ini ada sebanyak 361 lembaga dan 1.417 ruangan kelas yang rusak.

"Kini tercatat ada sebanyak 55 guru yang mengalami luka, 34 diantaranya luka ringan, 21 luka berat. Sedangkan siswa yang terluka mencapai 216 orang, 211 luka ringan, dan 5 luka berat," katanya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved