Kabupaten Bogor

Dirawat Empat Hari, Kondisi Bocah Penderita Gizi Buruk di Parung Panjang Berangsur Membaik

Dirawat Empat Hari, Kondisi Bocah Penderita Gizi Buruk di Parung Panjang Berangsur Membaik

Penulis: Hironimus Rama | Editor: Dwi Rizki
Warta Kota
Kapolsek Leuwiliang Kompol Agus Supriyanto (kiri) mengunjungi AM, bocah penderita gizi buruk asal Parung Panjang, di RSUD Leuwiliang, Kabupaten Bogor pada Kamis (11/8/2022). 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, LEUWILIANG - AM (7), bocah penderita gizi buruk di Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, kini kondisinya berangsur membaik.

 

Hal ini terjadi setelah dia dirawat secara intensif selama empat hari di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Leuwiliang, Kabupaten Bogor.

 

Plt. Wakil Direktur Bidang Pelayanan, RSUD Leuwiliang, dr. Evawangi mengatakan kondisi kesehatan pasien AM kini sudah ada perbaikan.

 

"Alhamdulillah, kondisinya sudah berangsur membaik. Kami bersama dokter penanggung jawab sudah berikan tatalaksana medis yang sesuai penyakit yang ditemukan di pasien AM ini," kata Ewangi, Jumat (12/8/2022).

Untuk berat badan, lanjut dia, juga sudah ada kenaikan dibandingkan saat awal masuk.

 

"Awalnya saat masuk RSUD Leuwiliang, berat badan pasien seberat 6 kg, kini selama 4 hari dirawat di RSUD Leuwiliang naik menjadi 6,8 Kg,” ujar Eva.

 

Selain mengalami gizi buruk, AM juga menderita penyakit penyerta yakni Tuberkulosis (TBC).

 

"Penyakit TBC dan gizi buruk kami obati secara bersamaan secara intensif," jelasnya.

 

Eva menjelaskan pengobatan TBC memerlukan waktu tidak sebentar.

Baca juga: Komisi B DPRD DKI Bakal Evaluasi Kebijakan Paket Tarif integrasi JakLingko Rp 10.000 per Enam Bulan

Baca juga: VIDEO : Irjen Ferdy Sambo Akan Mengikuti Proses Hukum yang Berjalan

Karena itu, meskipun secara umum kondisi pasien sudah membaik nanti, pengobatan TBC-nya terus dilanjutkan sampai sembuh total.

 

“Selama kita tangani, pasien akan terus kita pantau secara intensif sampai perbaikan berat badan dirasa cukup," paparnya.

 

Setelah pola makannya membaik, pihak dokter akan melakukan fisioterapi untuk memulihkan kekuatan otot-ototnya.

 

"Jika dokter penanggung jawabnya, yakni dokter spesialis anak sudah membolehkan pulang, pasien AM pun bisa dipulangkan,” terang Eva. 

 

Perawatan kesehatan AM ini dibiayai oleh Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda).

 

"Jamkesda pasien AM tidak ada masalah, sudah bisa dipergunakan. Untuk kasus gizi buruk, di RSUD semua biaya ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten Bogor," imbuhnya.

 

Setelah perawatan nanti, tetap ada kontrol kesehatan di RSUD Leuwiliang. Kemudian pasien akan dirujuk kembali ke Puskesmas untuk dilakukan pemantauan.

 

"Jika selama pemantauan tersebut ada hal-hal yang harus ditangani dokter spesialis, nanti dari Puskesmas merujuk kembali ke RSUD Leuwiliang,” katanya.

 

Saat ini, pasien AM didampingi keluarganya di ruang perawatan khusus infeksi untuk anak.

 

"Alhamdulillah, dari segi peralatan dan fasilitas medis RSUD Leuwiliang sudah lengkap," tandas Eva.

 

Sebelumnya pada Kamis (11/8/2022), jajaran Polsek Leuwiliang mengunjungi AM di RSUD Leuwiliang, Kabupaten Bogor.

 

Kapolsek Leuwiliang Kompol Agus Supriyanto mengatakan bahwa AM merupakan anak dari pasangan Udin dan Nurmi.

 

"Mereka warga Kampung, Somang Desa Parung panjang, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor," jelas Agus.

 

Dalam kunjungan ini, Agus didampingi Dirut RSUD Leuwiliang dr. Vietri, Wadir RSUD Leuwiliang H. Deni dan lainnya.

 

Agus memberikan bantuan bingkisan berupa susu, roti, biskuit, buah dan lainnya.

 

"Saat ini anak tersebut sedang dalam perawatan medis dari pihak RSUD Leuwilang, kondisinya masih lemah," kata Agus.

 

Sebagai informasi, AM terdeteksi menderita gizi buruk oleh petugas kesehatan pada Juni 2022 lalu.

 

Namun karena alamat orang tuanya berpindah-pindah, Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor baru bisa menindaklanjuti laporan ini pada bulan Agustus 2022.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved