Demo Mahasiswa

Mahasiswa Mulai Berdatangan ke Gedung DPR, Nyanyikan 'Assalamu'alaikum, Kami Datang'

Mahasiswa Mulai Berdatangan ke Gedung DPR, Nyanyikan 'Assalamu'alaikum, Kami Datang'

Editor: Dwi Rizki
Warta Kota
Mahasiswa dari berbagai universitas mulai mendatangi Gedung DPR/MPR, Senayan, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Senin (11/4/2022). 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Mahasiswa dari berbagai universitas mulai mendatangi Gedung DPR/MPR, Senayan, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Senin (11/4/2022).

 

Pantauan wartakotalive.com pukul 12.00 WIB, mereka terlihat datang dengan mengenakan almamater beragam warna.

 

Ada yang berjalan kaki dan menggunakan angkutan kota (angkot) ke titik lokasi demonstrasi.

 

Dua angkot berwarna merah dan satu berwarna cokelat mengangkut mahasiswa dari Universitas Tama Jagakarsa. Angkot itu datang dari arah Semanggi

Saat menuju depan Gedung DPR, para mahasiswa yang naik di atas angkot merah jurusan Rambutan-Depok menyanyikan yel-yel 'Assalamualaikum, kami datang' sebanyak tiga kali.

 

Lalu, mereka berhenti sejenak dan ada yang turun dari angkot berwarna merah dan cokelat.

 

Namun, beberapa waktu kemudian, mahasiswa itu pergi ke arah Slipi.

 

Tak hanya itu, sejumlah mahasiswa ada yang mengenakan almamater STIE Dewantara.

 

"Iya, kami dari STIE Dewantara. Kami baru bertiga. Rencana nanti ada yang datang lagi," katanya, yang enggan menyebutkan nama.

Baca juga: Baru Sampai Gedung DPR RI, Mahasiswa yang Ikut Demo BEM Seluruh Indonesia Langsung Digeledah Polisi

Baca juga: Jelang Demo Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia, Suasana Gedung Parlemen Masih Sepi

Diberitakan sebelumnya, adapun dalam aksi demo yang diselenggarakan hari ini, BEM SI menargetkan 1.000 massa aksi dari 18 kampus, yakni UNJ, PNJ, IT-PLN, STIE SEBI, STIE Dharma Agung, STIS Al Wafa, IAI Tazkia, AKA Bogor, UNRI, Unand, Unram, PPNP, Undip, UNS, UNY, Unsoed, SSG dan STIEPER.

 

Sementara itu, aksi demo yang digelar membawa empat tuntutan, yaitu:

 

1. Mendesak dan menuntut wakil rakyat agar mendengarkan dan menyampaikan aspirasi rakyat bukan aspirasi partai.

 

2. Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menjemput aspirasi rakyat sebagaimana aksi massa yang telah dilakukan dari berbagai daerah dari tanggal 28 Maret 2022 sampai 11 April 2022.

 

3. Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk tidak mengkhianati konstitusi negara dengan melakukan amendemen, bersikap tegas menolak penundaan pemilu 2024 atau masa jabatan 3 periode.

 

4. Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menyampaikan kajian disertai 18 tuntutan mahasiswa kepada presiden yang sampai saat ini belum terjawab.

 

Diberitakan Kompas TV sebelumnya, Koordinator BEM SI Kaharuddin menjelaskan bahwa aksi ini merupakan rangkaian lanjutan dari aksi yang sebelumnya dilakukan pada 28 Maret 2022.

 

"Betul, Mas. Aksi tanggal 11 April 2022 ini meminta jawaban dari aksi tanggal 28 Maret 2022, bagaimana pemerintah atau Bapak Presiden Jokowi menjawab tuntutan kita selama 14 hari ini," kata Kaharuddin.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved