Prestasi UI

Mahasiswa FKUI Juara AMSA Internasional, Ini Penjelasan Dekan Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam

Ini penjelasan Dekan Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam tentang mahasiswa FKUI Juara AMSA Internasional. Kompetisi itu kolaborasi antara AMSA - Australia.

Penulis: dodi hasanuddin | Editor: dodi hasanuddin
Dok. Humas dan KIP UI
Mahasiswa FKUI Juara AMSA Internasional, Ini Penjelasan Dekan Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam. 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, PANCORANMAS - Mahasiswa FKUI juara AMSA Internasional, ini penjelasan Dekan Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam.

Berkat karya ilmiah berjudul "Addressing Factors Associated with Public Compliance Toward Quarantine Measurements as A Breakthrough Way Fighting Covid-19 Pandemic: A Meta-analysis", mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia juara satu.

Mereka meraih Juara 1 Conference Scientific Paper. Para mahasiswa FKUI tersebut adalah Ayers Gilberth Ivano Kalaij (FKUI 2018), Nathaniel Gilbert Dyson (FKUI 2019), Valerie Josephine Dirjayanto (FKUI 2019), dan Stella Kristi Triastari (FKUI 2019).

Baca juga: Sekolah Ilmu Lingkungan UI Mengubah Air Hujan Jadi Air Minum, Begini Tahapan Pembuatannya

Ayers dan sebelas mahasiswa lain dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) membawa pulang satu kemenangan dari tiga kategori yang diraih FKUI di ajang ilmiah internasional East Asian Medical Students’ Conference (EAMSC) 2022 Online Academic Competition yang diselenggarakan oleh Asian Medical Students’ Association (AMSA) Internasional (17 – 18 Februari 2022).

Kompetisi tersebut merupakan kolaborasi antara AMSA-Australia, AMSA Thailand, AMSA-India, dan AMSA-Singapura.

“Berkaca dari kondisi pandemi saat ini, yang masih terus-menerus berusaha ditekan, berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah berbagai negara dalam melakukan formulasi intervensi yang tepat terkait bagaimana menurunkan angka kejadian Covid-19,” kata Ayers.

Baca juga: Riset Pertama di Indonesia, FKUI Ungkap Faktor Prognostik Bikin Kematian Covid Indonesia Ke-3 Dunia

Ayers menambahkan bahwa kepatuhan terhadap intervensi #stayathome berupa karantina, sekarang ini masih rendah.

"Kami membuat suatu meta-analisis terkait faktor-faktor yang memengaruhi kepatuhan terhadap intervensi #stayathome dan memberikan rekomendasi hal-hal yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan kepatuhan terhadap aturan ini, dengan harapan menurunkan angka kejadian Covid-19. Rekomendasi tersebut kami harapkan dapat menjadi bahan pertimbangan pemerintah untuk menyempurnakan regulasi yang ada sekarang.” tuturnya.

Selain Ayers, tim yang diketuai oleh Syaharani Martiza Hakim (FKUI 2020) berhasil meraih juara dua pada kategori Conference Film Auvert (jenis kategori pada kompetisi tersebut).

Tim yang beranggotakan Cokorda Istri Agung Dewinta Adnyani (FKUI 2020), Alisha Damara Praditya (FKUI 2020), dan Muhammad Candrika Agyawisnu Yuwono (FKUI 2020) membuat karya film yang ditampilkan pada EAMSC 2022 dengan judul “A Bitter Truth”.

“A Bitter Truth merupakan karya film Auvert yang terinspirasi dari kondisi nyata keseharian masyarakat Indonesia terkait bidang sosio-ekonomi akibat dampak dari pandemi Covid-19.

Melalui video ini, Syahrini berharap masyarakat juga dapat mempertimbangkan tantangan ekonomi yang dihadapi orang lain, terutama Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) akibat pandemi Covid-19.

Baca juga: Podcast UI: Kejar Mimpi Universitas Top Dunia, Universitas Indonesia Garap 4000 Riset per Tahun

Sebab, kondisi ekonomi mereka dapat berkorelasi dengan cara mereka merespons masalah terkait protokol kesehatan saat ini.

"Di akhir video (setelah menonton “A Bitter Truth”), kami ingin orang-orang menyadari bahwa hal sederhana yang mereka pikirkan, seperti menggunakan masker dalam kehidupan sehari-hari, mungkin tidak sesederhana bagi orang lain,” ujar Syaharani.

Oleh karena itu, Syaharani mengajak masyarakat untuk menunjukkan sedikit kesediaannya untuk membantu dan peduli sesama.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved