Prestasi UI
Riset Pertama di Indonesia, FKUI Ungkap Faktor Prognostik Bikin Kematian Covid Indonesia Ke-3 Dunia
Faktor prognostik bikin kematian covid Indonesia ke-3 dunia. Hal terungkap dalam riset pertama di Indonesia yang dilakukan FKUI.
Penulis: dodi hasanuddin | Editor: dodi hasanuddin
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, PANCORAN MAS - Riset pertama di Indonesia, FKUI ungkap faktor prognostik bikin kematian Covid Indonesia ke-3 dunia.
Angka kematian yang tinggi disebabkan Covid-19, tidak terlepas dari hipertensi dan obesitas sebagai komorbiditas (penyakit bawaan) serta pengentalan darah pada pasien Covid-19.
Baca juga: FIA UI dan Orbitin.id Gelar Young Entrepreneur Challange, Ini Kiat Sukses Memulai Bisnis Kuliner
Hal ini terungkap dari hasil riset yang dilakukan peneliti Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dan telah dipubilkasikan di jurnal internasional Global Heart.
Penelitian berjudul “Cardiometabolic Morbidity and Other Prognostic Factors for Mortality in Adult Hospitalized Covid-19 Patients in North Jakarta, Indonesia” ini merupakan studi pertama di Indonesia mengenai faktor prognostik kematian akibat Covid-19.
Faktor prognostik adalah faktor yang diyakini mempunyai hubungan dengan kasus yang dapat berkembang menjadi terminal penyakit. Baik itu sembuh, ada sisa gejala, tambah berat, cacat, maupun meninggal.
Baca juga: 3 Mahasiswa FIA UI Juara 1 Advance 2022 yang Digelar Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Jawa Timur
Dalam konteks Covid-19, faktor prognostik harus dikenali agar penanganan pasien Covid-19 cepat dan tepat sehingga angka kematian pasien dapat berkurang.
Indonesia merupakan negara dengan angka kematian tertinggi di Asia, dan menjadi ketiga terbanyak di dunia --setelah India dan Iran.
Pada akhir 2020, di Indonesia setidaknya terdapat 735.000 kasus terdiagnosis Covid-19 dan 22.138 kematian akibat Covid-19.
Namun, dalam menghadapi pandemi Covid-19, Indonesia harus berhadapan dengan kapasitas perawatan kritis dan pendanaan yang terbatas.
Selain tantangan tersebut, belum banyak masyarakat yang mengetahui faktor prognostik kematian di Indonesia.
Padahal, pengetahuan atas faktor tersebut penting sebagai bentuk deteksi pasien Covid-19 dengan risiko tinggi.
Dengan metode kohort retrospektif, studi ini dilakukan kepada 243 pasien Covid-19 di RSUD Koja, Tanjung Priok, Jakarta, periode 20 Maret–31 Juli 2020.
Data kelompok penyintas dan yang meninggal akibat Covid-19 diambil dari rekam medis pasien guna mengeksplorasi faktor prognostik.
Baca juga: Podcast UI: Kejar Mimpi Universitas Top Dunia, Universitas Indonesia Garap 4000 Riset per Tahun
Data tersebut meliputi demografi, pemeriksaan klinis, laboratorium, dan radiologi pasien.
Hasilnya, pasien berpenyakit bawaan, berkebutuhan oksigen dengan segera, berstatus RDW (red cell distribution width) abnormal, serta yang menjalani terapi klorokuin (obat antimalaria) memiliki risiko mengalami kematian akibat Covid-19 lebih tinggi.