Potensi Ekonomi Kreatif di Kota Bogor dari produksi Lilin, Barongsai hingga Liong

Kredit Usaha Rakyat (KUR) merupakan kredit bersubsidi dari pemerintah dengan bunga 6 persen per tahun

Editor: Umar Widodo
Istimewa
Lili Hambali, pengrajin barongsai dan liong di Bogor, Jawa Barat yang hasil produksinya sudah diminati pasar luar negeri seperti Australia, Arab saudi dan Jerman 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Ign Agung Nugroho

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Selain dikenal dengan kota hujan dan pariwisata, Bogor memiliki beragam potensi ekonomi kreatif. Namun, sayangnya belum banyak diketahui masyarakat luas.

Antara lain, ekonomi kreatif di bidang pembuatan barongsai, naga (liong) dan lilin. Lili Hambali, pengrajin barongsai dan liong memulai usahanya sejak tahun 2000.

Dia memanfaat halaman rumahnya di Gang Angbun No. 2, Jalan Roda, Kota Bogor, Jawa Barat sebagai tempat produksi barongsai dan liong.

Setiap hari, Lili Hambali dibantui lima karyawannya memproduksi barongsai dan liong. 

Dalam prosesnya, dibutuhkan waktu seminggu buat mengerjakan satu unit barongsai dan liong. Seperangkat barongsai dijual dengan harga Rp 6 juta hingga Rp 8 juta.

Lili Hambali menjelaskan, dalam membuat barongsai dan liong 70 persen  bahan baku barongsai masih diimpor dari China.

“Sebanyak 70 persen bahan baku berupa bulu domba dan kelinci masih diimpor dari China termasuk untuk bagian matanya sedangkan untuk kerangka menggunakan bahan dari Indonesia yakni rotan yang didapati dari Kalimantan," kata Lili Hambali baru-baru ini.

Bahkan, saking tersohor produksinya baik barongsai dan liong diproduksi Lili Hambali ini, tidak hanya memenuhi pasar dalam negeri saja, tetapi juga diekspor ke Australia, Arab Saudi, hingga daratan Eropa seperti Jerman

“Kami pernah mengirim barongsai ke daerah-daerah di Indonesia,  mulai dari Sabang hingga Manokwari. Permintaan paling banyak dari Bandung, Bali dan Riau.  Beberapa tahun belakangan ini, kami ekspor barongsai ke Australia tahun lalu dan Arab Saudi dan Jerman di tahun ini,” ujarnya.

Selain barongsai dan liong, ada pula tempat pembuatan Lilin yang biasa digunakan di vihara maupun perayaan Imlek.

Dialah Panggah Suryono sang pemilik pembuatan lilin yang ada di Kampung Ciletuh, Desa Ciderum, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor. 

Di mana, usaha miliknya telah ditekuni sejak 2001, bisa dibilang melalui tangan Panggah inilah lilin imlek di Indonesia hadir melalui kreativitasnya.

"Biasanya pelanggan dari sekitar Bogor. Kami juga mengirim ke Pulau Sumatera dan Kalimantan kalau ada pesanan," ucapnya.

Selama ini, dalam menjalankan pasang surut roda usaha ekonomi kreatif Lili Hambali dan Panggah Suryono mengaku belum pernah memperoleh bantuan dari pemerintah. 

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/2
Tags
UMKM
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved