Pengrajin Tahu Berencana Mogok Produksi 21-23 Februari 2022 Imbas Harga Kedelai Naik

Pria yang juga anggota Sedulur Pengrajin Tahu Indonesia (SPTI) itu menambahkan mogok produksi itu kabarnya bakal dilakukan perajin tahu se-Indonesia.

Editor: murtopo
Wartakotalive.com/Joko Supriyanto
Perajin tahu tempe berencana akan melakukan mogok produksi massal selama 3 hari dari 21-23 Februari 2022 imbas dari kenaikan harga kedelai. 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM,RAWALUMBU -- Perajin tahu tempe berencana akan melakukan mogok produksi massal imbas dari kenaikan harga kedelai.

Mogok massal ini direncanakan akan dilakukan selama 3 hari dari 21-23 Februari 2022 mendatang.

Tribunbekasi.com sempat mendatangi salah satu perajin tahu di wilayah Rawalumbu, Kota Bekasi.

Saat ini mereka masih melakukan produksi seperti biasa meskipun produksinya berkurang dibandingkan beberapa minggu sebelumnya.

Baca juga: Pedagang Gorengan di Bojonggede Masih Sulit Dapatkan Minyak Goreng Rp 14.000 per Liter

Menyikapi rencana mogok massal yang akan dilakukan pekan depan, salah satu perajin tahu, Benjo (31) mengatakan mengikuti rekan-rekan seprofesinya yang berencana melakukan mogok produksi.

Hal ini sebagai bentuk protes kenaikan harga kedelai.

"Kami tetap mengikuti instruksi. Yang lain mogok, kami juga ikut. Kalau diteruskan (produksi) repot, kami pasti tetap merugi," kata Benjo, Jumat (18/2/2022).

Pria yang juga anggota Sedulur Pengrajin Tahu Indonesia (SPTI) itu menambahkan mogok produksi itu kabarnya bakal dilakukan perajin tahu se-Indonesia.

Baca juga: Ini Cara Pedagang Makanan Menyiasati Agar Tak Rugi & Kehilangan Pelanggan dengan Naiknya Harga Telur

"Rencananya itu nanti mogok tanggal 21, 22, 23 Februari 2022. Itu mogoknya tiga hari," katanya.

Kenaikan harga kedelai itu memang dikeluhkan para perajin tahu, seperti yang dirasakan oleh Benjo saat ini.

Sebab saat ini, harga kedelai mencapai Rp 11.200 per kilogram naik dari sebelumnya Rp 10.200 perkilogramnya.

Kendati demikian, Benjo masih enggan menaikkan harga penjualan tahu kepada konsumen.

Baca juga: Harga Kedelai Terus Melambung Tinggi, Pengusaha Tahu di Depok Ancam Mogok Produksi

Hal ini dilakukan agar para konsumen atau pelanggannya tidak terbebani dari naiknya harga kedelai ini, meski pihaknya mengaku harus merubah ukuran tahu yang di produksi.

"Karena penjualan kita itu turun 30 persen. Jadi untuk menyiasati agar tidak merugi kami terpaksa harus memperkecil ukuran tahu yang kami produksi," ujarnya.

Penyesuaian produksi Tahu

Di tengah naiknya harga kacang kedelai yang menyentuh angka Rp 11.500 hingga Rp 12.000 per kilogram selama dua bulan terakhir, sejumlah pengusaha tahu di Kota Depok mulai melakukan penyesuaian agar kegiatan produksi terus berlajut.

Seperti yang dilakukan oleh Pabrik Tahu 234 di Jalan Kampung Bulak Barat, Pasir Putih, Sawangan, Kota Depok.

Belum lama ini, mereka mengecilkan ukuran tahu yang mereka produksi.

Menurut Imron (35) pemilik Pabrik Tahu 234, apabila dalam waktu dekat harga kedelan tak kunjung surut, ia akan melakukan mogok produksi selama tiga hari.

Kenaikan harga kedelai ini dirasa mengalami lonjakan tinggi mengingat, dua belum naik, harga kacang kedelai diangka Rp 9.800 sampai Rp 9.900 per kilo.

Baca juga: Siasati Lonjakan Harga Kedelai, Pabrik Tahu 234 Depok Jual Ampas Tahu

Aksi mogok produksi ini rencananya akan dilaksanakan pada pertengahan bulan Februari oleh seluruh pengusaha tahu di Jabobetabek.

Lebih lanjut, kata Imron, keputusan mogok masih menunggu keputusan bersama dari paguyuban pengusaha tahu Jabodetabek.

"Belum ditentuin sih (kapan mogoknya), dengar-dengan mau mogok produksi tapi kan kami musti kumpul-kumpul dulu dengan paguyuban perihal bagaimana keputusannya," kata Imron saat ditemui di lokasi pada Selasa (15/2/2022), siang.

Sebelumnya, Imron juga pernah melakukan aksi mogor produksi pada tahun 2020 lalu. Saat itu, Pabrik Tahu 234 tutup selama dua hari.

Baca juga: Pabrik Kerupuk Rumahan di Jalan Raya Tanah Baru Beji Terbakar, Tiga Orang Alami Luka-luka

Akan tetapi aksi mogok itu tak menemui titik temu, harga kedelai masih tinggi dan jalan yang harus ditempuh oleh pengusaha tahu yakni menaikkan harga jual.

"Dua tahun lalu pernah libur dua hari se-Jabodetabek, itu Keputusan paguyuban dan hasilnya harga kacang kedelai tetap naik dan harga tahu ikut naik, belum ada perubahan signifikan," jelasnya.

Imran menambahkan, sebagai pengusaha tahu skala kecil, dirinya berharap Pemerintah dapat memberikan solusi atas kenaikan harga kacang kedelai.

Satu diantaranya, ujar Imron, yakni memberikan subsidi harga kacang kedelai kepada pengusaha tahu.

"Kalau bisa pemerintah turunin harga kacang kedelai gimana lah solusinya yang terbaik buat pedagang kecil. Kalau bisa musti subsidi," harapnya.

Pabrik dengan luas satu lapangan bola voli ini mampu mengolah 4 kuintal kacang kedelai per hari.

"Produksi dari pagi sampai sore, malamnya kirim ke pasar-pasar di daerah Cibinong, Bogor," jelas Imron.

Pabrik tahu 234 menjual tahu dengan harga Rp 35.000 per papan.

Tahu coklat yang diproduksi dari pabrik milik Imron cocok diolah menjadi semur dan campuran sayur tumis serta lodeh. (JOS)

Sumber: Tribun bekasi
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved