Pedagang Gorengan di Bojonggede Masih Sulit Dapatkan Minyak Goreng Rp 14.000 per Liter

Laporan Wartawan Wartakotalive.com Hironimus Rama

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, BOJONGGEDE - Pemerintah telah menetapkan kebijakan Minyak Goreng Satu Harga sebesar Rp 14.000 per liter.

Kebijakan ini berlaku baik di pasar ritel modern maupun pasar tradisional.

Namun hingga kini aturan ini belum sepenuhnya diterapkan pedagang sembako di Kabupaten Bogor.

Sejumlah pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Bojonggede, Kabupaten Bogor, mengaku masih kesulitan mendapatkan minyak goreng dengan harga Rp 14.000 per liter ini.

Baca juga: Harga Minyak Goreng di Agen Masih Mahal, Pedagang Kelontong Terpaksa Jual di Atas Harga Normal

Syaifullah, pedagang Onde-Onde, mengaku sejauh ini belum pernah mendapatkan minyak goreng Rp 14.000.

"Saya beli di pasar Rp 15.000 - Rp 16.000 per liter," kata Syaifullah di Bojonggede, Rabu (9/2/2022).

Dia membeli minyak goreng di pasar tradisional karena sering kehabisan saat belanja di minimarket.

"Kalau ke minimarket sering kehabisan. Sementara kalau ke supermarket agak jauh. Ya sudah, pilihannya ke pasar tradisional," tuturnya.

Baca juga: Pedagang Pasar Mengaku Hanya Dengar Ada Minyak Goreng Murah, Tak Pernah Liat Ada Stoknya

Senada Abdul Rasyid, pedagang pisang goreng di Bambu Kuning, Pabuaran, mengatakan cukup sulit mendapatkan minyak goreng Rp 14.000 per liter.

"Kemarin saya beli di pasar dengan harga Rp 18.000," ungkapnya.

Meskipun membeli minyak goreng dengan harga agak tinggi, Rasyid tidak menaikkan harga pisang goreng.

"Harga masih sama Rp 1.500 per pisang," tuturnya.

Baca juga: Diduga Ada Indikasi Kartel di Balik Harga Minyak Goreng yang Mahal, KPPU Bakal Bawa ke Ranah Hukum

Dia berharap pemerintah benar-benar mengawasi kebijakan harga minyak goreng ini agar merata di semua pasar.

"Kita sih berharap aturan ini ditegakkan di semua pasar sehingga kita mudah mendapatkan minyak goreng Rp 14.000 per liter ini," pungkas Rasyid.