Perpusnas Luncurkan Aplikasi Perpustakaan Berbasis Wilayah. Apa Saja Fitur dan Kegunaannya?
Kepala Perpusnas Syarif Bando mengatakan, pendataan perpustakaan penting dilakukan untuk mengetahui kondisi semua jenis perpustakaan di Indonesia
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Ign Agung Nugroho
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI meluncurkan aplikasi pendataan perpustakaan berbasis wilayah guna mengetahui kondisi perpustakaan yang ada di Indonesia.
Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando mengatakan, pendataan perpustakaan penting dilakukan untuk mengetahui kondisi semua jenis perpustakaan di Indonesia.
"Pendataan ini menjadi sangat penting untuk meyakinkan kepada stakeholder kita, bahwa perpustakaan suatu ruang belajar yang sangat penting pada eranya," kata Syarif Bando
saat peluncuran aplikasi tersebut secara daring, Selasa (8/2/2022).
Syarif mengatakan, data perpustakaan dapat digunakan untuk menganalisis berbagai problematika yang ada di Indonesia dalam upaya meningkatkan kegemaran membaca dan indeks literasi.
Sehingga diharapkan, Perpusnas, perpustakaan di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, dapat dengan mudah memperoleh data yang valid untuk pengambilan keputusan, bahkan kebijakan dalam hal penganggaran.
Syarif menambahkan, aplikasi pendataan perpustakaan berbasis wilayah sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia.
"Semoga kesadaran akan pentingnya data tentang perpustakaan dapat direspons baik oleh pemerintah daerah. Saya yakin aplikasi ini dapat memberikan kemanfaatan untuk percepatan memperoleh data," tuturnya.
Kedepan, Syarif berharap agar aplikasi pendataan dikembangkan sehingga dapat menampilkan data dan profil setiap perpustakaan di wilayah provinsi, kabupaten/kota berdasarkan jenis perpustakaan sesuai dengan urutan kualitasnya.

Selain itu, dia meminta agar aplikasi ini memunculkan data kebijakan nasional untuk semua jenis perpustakaan seperti SDM, koleksi, sarana prasarana, hingga kegiatan promosi perpustakaan.
"Dengan data-data ini dapat diketahui berapa banyak perpustakaan yang sudah sesuai dengan Standar Nasional Perpustakaan (SNP)," ungkapnya.
Sementara itu, Agung Prihanggoro, sebagai pengembang aplikasi, menjelaskan aplikasi pendataan perpustakaan berbasis wilayah dirancang dengan dua platform, yakni versi website dan mobile.
Dengan fitur utama, pengelolaan perpustakaan, pengajuan Nomor Pokok Perpustakaan (NPP), simulasi SNP dan pelaporan atau rekapitulasi.
"Fitur ini dapat digunakan untuk rekan-rekan pengelola perpustakaan di tingkat kabupaten/kota, provinsi dan pusat untuk melakukan pengelolaan data. Editing, input data samai ke geotagging," jelasnya.
Beberapa fitur yang tersedia, di antaranya geotagging (integrasi ke google maps), simulasi SNP, pengaduan dan live chat, serta notifikasi via app dan email.