Covid Bogor
Lonjakan Covid-19 Meninggi, Warga Cileungsi Bogor Ini Pilih Isoman di Rumah
Untuk kedua kalinya, Nissa terpapar Covid-19. Ibu dari tiga orang anak ini kembali dinyatakan positif Covid-19 pada Ahad (6/2/2022), lalu.
Penulis: Alex Suban | Editor: murtopo
Gejala ini lebih ringan daripada gejala tahun lalu yang memaksa Nissa untuk istirahat total selama tiga minggu.
Baca juga: Bima Arya Minta Rumah Sakit di Kota Bogor Jadikan Tempat Tidur Umum untuk Pasien Covid-19
"Yang sekarang gejalanya lebih ringan, hanya flu dan batuk, demam gak ada. Saya minum paracetamol sudah membaik," aku Nissa.
Sama seperti tahun lalu, di tengah badai Omicron, Nissa memilih isolasi mandiri di rumah.
Ia menyebut, selagi masih diperbolehkan untuk menjalani isolasi mandiri di rumahnya, ia akan jalani imbauan tersebut.
Walau begitu, Nissa dan keluarga tetap melaporkan hal tersebut kepada pihak RT.
Bedanya, saat menjalani isolasi mandiri pertama pada Juli tahun lalu, dirinya mendapat pengawasan intersif dari puskesmas selama 14 hari.
Baca juga: Graha Wisata Ragunan Siap Jadi Tempat Isolasi Pasien Covid-19 Tanpa Gejala
"Kalau isolasi yang kedua ini belum tahu nih (pengawasan puskesmas). Karena baru lapor RT kemarin kan," cerita Nissa.
Lebih lanjut, saat menjalani isolasi mandiri di periode pertama, dirinya harus memisahkan diri dengan suami dan anak-anaknya serta tidur di kamar yang terpisah.
"Trus saat di kamar mandi peralatan mandinya saya pisah. Habis mandi langsung saya bawa, jadi kayak anak kos gitu. Selesai mandi langsung saya bawa lagi ke kamar. Saya semprot cairan disinfektan," kenangnya.
Sementara pada masa isolasi mandiri periode dua, dirinya merasa lebih longgar dalam menerapkan pembatasan di rumahnya.
Hal yang wajib dilakukan kini hanya selalu mengenakan masker.
"Kalau sekarang lebih biasa aja sih. Karena paling saya maskeran saja. Gak seketat tahun lalu, tahun lalu saya pakai sarung tangan gitu Karena biar gak sentuh barang yang dipakai bersama seperti pintu kamar mandi," papar Nissa.
Melansir laporan harian dari Pusat Informasi dan Koordinasi Provinsi Jawa Barat (Pikobar) per tanggal 7 Februari 2022, di Kabupaten Bogor ada 686 tambahan kasus konfirmasi Covid-19, dengan 497 orang yang menjalani isolasi atau dalam perawatan.
Sementara ketersediaan tempat tidur di Kabupaten Bogor sudah terisi sebanyak 481 atau 51.94 persen dari total 926 tempat tidur yang tersedia.
Baca juga: Update Covid-19 di Kabupaten Bogor, Kini Mencapai 8.173 Orang, Tambahan 711 Kasus Positif Baru
Putus mutasi dengan vaksin