Virus Corona

Terpapar Covid-19 Varian Omicron, Pemprov DKI Perbolehkan Warga Isoman di Rumah

Terpapar Covid-19 Varian Omicron, Pemprov DKI Perbolehkan Warga Isoman di Rumah. Berikut alasannya

Editor: Dwi Rizki
Istimewa
Sejumlah warga terkonfirmasi positif covid-19 tengah melakukan pendataan 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Widyastuti menyebutkan pasien Covid-19 varian Omicron diizinkan melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah.

Hal tersebut lantaran varian Omicron tidak lebih ganas daripada varian Delta.

"Seperti dalam pemberitaan dan jurnal-jurnal yang ada, varian Omicron tidak seberbahaya Delta. Sehingga atas regulasi baru dari Kemenkes untuk asintomatis dan ringan bisa isoman sudah disiapkan telemedicine," ucap Widyastuti di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (27/1/2022) malam.

Ia juga menuturkan akan berkerjasama dengan pihak terkait untuk memantau pasien Omicron yang melakukan isoman.

"Tentu kami kerja sama antara telemedicine dengan teman-teman di puskesmas dan satgas dari tingkat RT menjadi penting untuk bersama-sama menjaga," jelas dia.

"Diinfokan bahwa Omicron tidak seberat varian lain dan tidak langsung mengenai paru-paru. Ini gejalanya lebih ringan, dengan harapan istirahat yang cukup, memenuhi prokes dan vaksin, seandainya kena itu akan ringan saja, Insya Allah sembuh," tutupnya.

Sulit Cari RS

Sebelumnya Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengaku akan menelusuri terkait laporan masyarakat yang mengaku mulai kesulitan mencari kamar rawat inap di rumah sakit, seiring peningkatan keterisian tempat tidur Covid-19 di rumah sakit di Ibu Kota.

"Tentu ini menjadi catatan bersama-sama. Saya akan cek sebenarnya apakah penyebarannya (yang penuh) atau apa. Karena pada dasarnya ada 140 dari 194 rumah sakit yang siap memberikan layanan perawatan Covid-19," kata Kepala Dinkes DKI Jakarta, Widyastuti di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Kamis (27/1/2022) malam.

Baca juga: Walau Kasus Covid-19 Ibu Kota Terus Melonjak, Pemprov DKI Tetap Gelar PTM 100 Persen, Ini Alasannya

Baca juga: Waspada Varian Omicron, Positivity Rate Kota Depok Naik 10,7 Persen Dalam Sepekan

 

Ia mengatakan hingga saat ini, BOR atau tingkat keterisian tempat tidur bagi isolasi pasien Covid-19 sudah mencapai 45 persen, dari sebelumnya sebesar 38 persen, Selasa (25/1/2022) lalu.

Sementara, dari sebanyak 3.922 tempat tidur sudah ada 1.756 tempat tidur isolasi yang terisi.

Adapun untuk BOR ICU mencapai 14 persen dari sebelumnya 11 persen. Dan untuk ICU yang tersedia 611 kini terisi 86 tempat tidur.

Baca juga: Ini Alasan Edy Mulyadi Mangkir Panggilan Bareskrim Polri Terkait Dugaan Hina Kalimantan

Baca juga: Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Tutup Sementara Akibat Banyak Pegawai yang Terpapar Virus Covid-19

Widyastuti menuturkan mayoritas pasien Covid-19 yang saat ini dirawat di rumah sakit tidak bergejala atau tidak memiliki gejala yang siginifikan.

"Dari 45 persen yang dirawat di RS sebenarnya masih ada bocor, yang ringan dan asimptomatik (OTG) sekitar 48 persen dari 45 persen keterisian tempat tidur," tutup dia.

Sebelumnya, tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Abraham Wirotomo mengatakan keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit (RS) di Jakarta telah mencapai 45 persen pada Rabu (26/1/2022).

Baca juga: Eva Yuliana Puji Polisi Amankan 725 Perusuh di Bandung demi Jaga Stabilitas dan Lindungi Masyarakat

KSP juga sudah mulai menerima laporan tentang warga yang sulit mencari RS.

"Data per Rabu kemarin, BOR RS di Jakarta mencapai 45 persen. Dan KSP sudah mulai menerima laporan warga yang kesulitan mencari rumah sakit," kata Abraham dalam keterangan tertulisnya, Kamis (27/1/2022).

Baca juga: SIMAK Peruntungan 12 Shio ini di Tahun Macan Air, Mulai dari Bisnis hingga Asmara

Baca juga: Peduli Pengrajin Tenun Batujai Lombok, DNA Pro Konsisten Dukung UMKM

"Keterisian tempat tidur rumah sakit di Jakarta saat ini justru didominasi oleh pasien yang sifatnya bukan mendesak, atau tanpa gejala dan ringan," lanjut dia.

Padahal, menurutnya, masyarakat dan rumah sakit sebaiknya lebih mengutamakan pasien yang sakit berat, lansia, dan komorbid.

Karena itu, Abraham mengimbau masyarakat yang terpapar Covid-19 dari virus Corona varian Omicron tanpa gejala atau ringan untuk lebih memanfaatkan telemedis dan melakukan isolasi mandiri (isoman).

Baca juga: Indra Bekti Ketakutan Diajak Ruben Onsu Datangi Tempat Mistis yang Menyeramkan, Apa yang Dirasakan?

"Masyarakat tidak perlu panik. Apalagi WHO menyebut varian Omicron lebih ringan ketimbang (varian) Delta. Yang penting waspada, proposional," tutur Abraham.

Meski BOR rumah sakit untuk pasien Covid-19 dari varian Omicron mulai meningkat, tetapi dipastikan sampai saat ini ketersediaan tempat tidur masih mencukupi.

Ia menyatakan, konversi tempat tidur untuk pasien Covid-19 terus dilakukan. Selain itu, stok obat-obatan di RS juga sudah distribusikan oleh Kementerian Kesehatan.

Abraham menambahkan, dalam menghadapi lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron, pemerintah sudah menyiagakan 1.011 rumah sakit dan 82.168 tempat tidur untuk pasin Covid-19. (m27)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved