Berita UI
Jawab Tuntutan Era Revolus 4.0, Rektor UI Prof. Ari Kuncoro Sebut Perlu Konsep Kebudayaan yang Tepat
Rektor UI Prof. Ari Kuncoro sebut perlu konsep kebudayaan yang tepat untuk menjawab tuntutan era Revolusi 4.0.
Penulis: dodi hasanuddin | Editor: dodi hasanuddin
Sarasehan ini terbagi menjadi dua sesi yang membahas mengenai tradisi budaya pengetahuan masa kini serta tantangan revolusi industri 4.0. untuk mengubah pembelajaran dan pola pikir pendidik.
Revolusi industri 4.0. telah menyebabkan adanya disrupsi digital yang menyebabkan percikan perubahan mengejutkan di bidang ekonomi, sosial dan budaya.
Oleh karenanya, pembaruan strategi budaya diperlukan untuk menghadapinya, terutama pembaruan dalam hal sistem pendidikan karena sumber-sumber disrupsi merupakan sumber yang terkait dengan penguasaan teknologi.
Baca juga: Lestarikan Budaya, Serial Angling Dharma Tayang di Aplikasi VoD MAXstream
Lebih lanjut, sarasehan juga membahas mengenai adanya kegagapan dalam pendidikan tentang budaya yang ada, salah satunya karena metode pembelajaran yang telah kadaluarsa di era revolusi industri 4.0.
Untuk itu, model pendidikan haruslah diperbarui agar dapat lebih berorientasi ke pemecahan masalah yang menekankan pada kreativitas serta inovasi.
Tujuan pendidikan juga harus diperhatikan, yakni tidak hanya berfokus pada memperoleh pengetahuan namun juga memperoleh pendidikan karakter.
Baca juga: UI Depok Gandeng BPKP untuk Wujudkan Entrepreneurial University yang Ditunjang oleh Smart Campus
Pendidikan juga bukan hanya fokus kepada pengetahuan saintifik, namun juga memperhatikan liberal arts yang menekankan daya mental dan karakter peserta didik, seperti politik dan kewarganegaraan, ilmu budaya, logika, etika dan estetika.
Liberal arts dapat menjadi penyeimbang dan dasar dalam pendidikan untuk membuat pikiran peserta didik lebih terbuka, kritis serta kreatif terutama dalam menghadapi perkembangan zaman di revolusi industri 4.0.
Baca juga: UI Depok Persiapkan Bus Listrik Baru dengan Nama UI-MAB E-Bus, Tahun 2023 Ditargetkan Rampung
Diharapkan, kegiatan ini dapat memunculkan pemikiran dan konsep-konsep yang cerdas, dan akurat yang dapat menjadi jawaban bagi persoalan-persoalan yang muncul di era Revolusi Industri 4.0.
Selain itu, sarasehan ini diharapkan juga dapat menjadi pijakan dalam merumuskan arah kebijakan kebudayaan nasional serta solusi terhadap perubahan kurikulum pendidikan dan metode pembelajaran.
Beberapa pembicara hadir mengisi acara ini, seperti Sujiwo Tejo, Romo Haryatmoko, Budiman Sujatmiko dan Andrinof A. Chaniago.
Sarasehan ini juga menghadirkan Prof. Ravik Karsidi selaku Staf Khusus Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia.