Cerita Depok
Asal Usul 12 Marga dan Kisah Cornelis Chastelein Hibahkan Tanahnya di Depok
Kisah Cornelis Chastelein hibahkan tanahnya dan asal usul 12 mara di Kota Depok. Gedung YLCC berusia lebih dari 300 tahun.
Penulis: Mochammad Dipa | Editor: dodi hasanuddin
Ferdy menyebutkan, 150 budak tersebut kemudian dibentuk menjadi 12 kelompok nama keluarga alias marga.
12 marga tersebut yaitu Jonathans, Soedira, Bacas, Laurens, Leander, Loen, Isakh, Samuel, Jacob, Joseph, Tholense dan Zadokh.
"Nah itu cikal bakalnya jadi kaum depok yang jadi 12 marga itu. Marga itu diberikan oleh pendeta pertama dari Gereja Immanuel yakni Baprima Lukas," jelas Ferdy.
Baca juga: Rugi Miliaran Rupiah, Inul Daratista Kirim Surat Terbuka ke Pemerintah Indonesia
Dari 12 marga, lanjut Ferdy, saat ini yang tersisa hanya 11 marga saja. Satu marga bernama Zadokh sudah punah.
Para budak yang berasal dari berbagai tempat ini kemudian diajari bahasa Belanda sebagai bahasa utama, dari situlah kemudian mereka disebut Belanda Depok.
Sebutan Belanda Depok, sebenarnya dimulai dari anak-anak yang tinggal di daerah Bojong Gede dan yang naik kereta dari Bogor. Ketika itu, anak-anak Depok yang berbahasa Belanda ini naik kereta ke Batavia untuk bersekolah.
"Kalau orang bilang mereka Belanda Depok itu sebenarnya nggak ada, cuma olok-olokan aja, karena mereka diajarkan bahasa Belanda jadi ngomongnya sebagian bahasa Belanda dan Melayu," ucap Ferdy.
Saat ini, menurut Ferdy Jonathans, keturunan warga Depok berjumlah lebih dari 3.000 orang dan tersebar di luar Depok.
Setelah Cornelis Chastelein wafat pada 28 Juni 1714, bangunan ini (kantor YLCC) dikelola para anak buah dengan membentuk Yayasan Lembaga Cornelis Chastelein (YLCC).
Baca juga: Dipacari Ridho Illahi, Dinar Candy: Kami Sama-Sama Pernah Jadi Tersangka
YLCC terbentuk pada 1952. Yayasan tersebut bertugas merawat aset-aset tanah yang merupakan warisan Chastelein serta merawat bukti-bukti peninggalan sejarah.
"Bangunan ini dulunya adalah rumah pendeta kemudian diambil alih oleh YLCC sejak tahun 1950. Sekarang bangunan ini dijadikan kantor sekretariat YLCC," ujarnya.
Dibelakang dan samping YLCC, terdapat sekolah pertama di Depok yaitu SMP Kasih. Di depan Gereja Immanuel, terdapat SMK dan SMA Kasih.
Baca juga: Inul Daratista Desak Pemerintah Buka Izin Usaha Karaoke
Untuk bangunan kantor YLCC, terdapat enam ruangan yang dulunya merupakan kamar, ruang tamu, ruang makan, kamar mandi dan dapur.