Kriminalitas
Misteri Penembakan Ustaz Armand Terungkap, Berawal dari Susuk hingga Gagahi Istri dan Kakak Ipar M
Misteri Penembakan Ustaz Armand Terungkap, Berawal dari Pasang Susuk hingga Istri Tersangka yang Digagahi Korban. Berikut Selengkapnya.
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat menegaskan pihaknya telah mengantongi sejumlah alat bukti terkait penembakan misterius Ustaz Armand (43) seorang guru spiritual di Kunciran, Pinang, Kota Tangerang, Banten pada Sabtu (18/9/2021).
Alat bukti tersebut antara lain keterangan saksi, keterangan ahli hingga rekaman kamera CCTV.
Dalam pengakuan seorang saksi yang merupakan kakak ipar M, otak pelaku pembunuhan, pihaknya pun menegaskan motif dari pembunuhan.
Kakak ipar pelaku yang diketahui memiliki hubungan khusus dengan Ustaz Armand itu menceritakan telah digagahi oleh korban.
Begitu juga dengan istri M yang disebutkan juga digagahi oleh Ustaz Armand ketika memasang susuk pada sekira 10 tahun silam.
"Setiap peristiwa pembunuhan yang dikaji motivasi, kenapa orang ini perlu dibunuh?," jelas Tubagus dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Selasa (28/9/2021).
"Kakak pelaku adalah yang bangkitkan motif peristiwa terhadap istri tersangka yang sudah berlangsung 10 tahun lalu," jelasnya.
"Tapi dipicu lagi oleh peristiwa kakak ipar yang diduga kuat punya hubungan khusus dengan korban, dari situ motivasi bangkit lagi dan jadi motifasi tersangka untuk lakukan pembunuhan," papar Tubagus.
• Minim Saksi Mata, Berikut Langkah Polisi Ungkap Misteri Penembakan Ustaz Armand di Kunciran
Baca juga: Balaskan Dendam karena Istri Digagahi, M Upahi Pembunuh Bayaran Rp 50 Juta untuk Habisi Ustaz Armand
Langkah Polisi Ungkap Misteri Penembakan Ustaz Armand
Walau minim saksi mata, pihak Kepolisian berhasil mengungkap kasus penembakan Ustaz Armand (43) seorang guru spiritual di Kunciran, Pinang, Kota Tangerang, Banten pada Sabtu (18/9/2021).
Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat mengungkapkan tim khusus Direktorat Kriminal Khusus Polda Metro Jaya dan Satreskrim Polres Metro Tangerang Kota merunut sejumlah barang bukti dalam kasus tersebut.
Di antaranya adalah memeriksa kamera CCTV serta para saksi, mulai dari keluarga korban hingga sejumlah tetangga korban.
"Dengan minim saksi bukan kerjaaan mudah cari tersangka, kemudian tim dibagi sampai peroleh CCTV dan analisa IT yang mengerucut ke para tersangka," ungkap Tubagus di Mapolda Metro Jaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Selasa (28/9/2021).
Pihaknya pun disampaikannya memeriksa sejumlah saksi yang merupakan pasien korban.
Data tersebut diperoleh dari catatan buku tamu yang terdapat di kediaman Ustaz Armand.
Polisi pun mengejar para tersangka hingga ke Serang, Banten. Rencananya para tersangka hendak melarikan diri ke Pulau Sumatera.
Dari empat tersangka, polisi menangkap sebanyak tiga orang tersangka.
Baca juga: Balaskan Dendam karena Istri Digagahi, M Upahi Pembunuh Bayaran Rp 50 Juta untuk Habisi Ustaz Armand
Baca juga: Mirip Film Laga, Pembunuh Bayaran Lakukan Pengintaian Sebelum Menghabisi Nyawa Ustaz Armand
"Kami tahu korban paranormal dari para saksi dan dari barbuk di rumah korban ada daftar buku tamu dengan berbagai macam keperluan. Dari situ penyelidikan berjalan sampai diketemukan ada satu permasalahan korban dengan salah satu pasiennya," ungkap Tubagus.
"Kemudian penyelidikan mengerucut, Diduga kuat orangnya dan ditangkap di wilayah Serang," jelasnya.
Mereka yakni M sebagai inisiator, S sebagai joki, dan K sebagai eksekutor. Sementara Y sebagai penghubung M dan dua tersangka sudah berstatus buron.
Saat diperiksa, M pun mengakui perbuatannya.
Ia menjelaskan alasannya nekat membunuh Ustaz Armand karena motif balas dendam.
Pelaku katanya dendam kepada Ustaz Armand yang pernah meniduri istrinya di tahun 2010 lalu saat pemasangan susuk.
Baca juga: Kesal Istrinya Digagahi Ustaz Armad, Otak Pelaku Penembakan Akhirnya Sewa Pembunuh Bayaran
Baca juga: Polisi Ungkap Penembakan Misterius Ustaz Armand, Ternyata Berawal dari Urusan Ranjang
"Jadi sudah empat alat bukti kami punya, keterangan saksi dapat, keterangan ahli benar bahwa dari peluru berasal dari senjata dikuasi pelaku, kemudian pakaian di CCTV persis dan motor yang dipakai saat penembakan juga sama," tuturnya.
Sementara itu Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan bahwa dari runutan CCTV yang didapat, polisi menemukan tersangka S dan K yang sudah mengintai sejak tanggal 16 September 2021 atau tiga hari sebelum penembakan.
"Jadi tersangka membaca situasi. Karena terekam semua di CCTV mulai 16 September, 17 September, 18 September 2021. Dia lihat kapan sendiri korban untuk kemudian dilakukan aksi penembakan," jelas Yusri.
Atas perbuatannya ketiga tersangka dikenakan Pasal 340 KUHP terkait pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman maksimal hukuman mati.
Sewa Pembunuh Bayaran
M, otak pelaku pembunuhan Ustaz Armand (43) seorang guru spiritual di Kunciran, Pinang, Kota Tangerang, Banten pada Sabtu (18/9/2021) berhasil ditangkap pihak Kepolisian.
Dalam pengakuannya, M diketahui menyewa dua orang pembunuh bayaran untuk menghabisi Ustaz Armand karena kesal setelah mengetahui istrinya digagahi korban.
Hal tersebut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Selasa (28/9/2021).
Baca juga: Mirip Film Laga, Pembunuh Bayaran Lakukan Pengintaian Sebelum Menghabisi Nyawa Ustaz Armand
Yusri memaparkan, dendam yang telah dipendam sejak dua tahun belakangan itu akhirnya mendorong M untuk mencari pembunuh bayaran.
M diketahui meminta tersangka lainnya, yakni Y mencari dua orang pembunuh bayaran untuk menghabisi Ustaz Armand.
Kemudian Y mempertemukan M dengan seorang eksekutor bernisial K dan seorang joki, yakni S.
Keduanya diperintahkan menembak Ustaz Armand dengan iming-iming uang sebesar Rp 50 juta.
Baca juga: Polisi Ungkap Penembakan Misterius Ustaz Armand, Ternyata Berawal dari Urusan Ranjang
Baca juga: Kesal Istrinya Digagahi Ustaz Armad, Otak Pelaku Penembakan Akhirnya Sewa Pembunuh Bayaran
"Sementara Y mendapat imbalan Rp10 juta untuk menghubungkan M dengan dua tersangka lainnya," jelas Yusri.
Saat eksekusi M menyerahkan uang tunai senilai Rp 35 juta kepada eksekutor berikut sepucuk senjata kaliber 32.
Saat itu katanya S dan K sudah mengintai korban selama empat hari di rumahnya.
Mereka mencari waktu yang tepat saat Ustaz Armand tengah sendirian untuk dieksekusi.
Baca juga: Luhut Bersikeras Pidanakan Haris Azhar dan Fatia Soal UU ITE, Polisi Akui Tetap Kedepankan Mediasi
Baca juga: Yakini Dirinya Benar, Luhut Pantang Mundur, Akui Siap Hadapi Haris Azhar di Pengadilan
Akhirnya pada Sabtu (18/9/2021) malam, usai pulang dari masjid, Ustaz Armand ditembak oleh K dengan sambil mengendarai sepeda motor.
Akibat tembakan itu, Ustaz Armand mengalami luka tembak pada bagian pinggang.
Nyawanya tidak tertolong saat dilarikan ke rumah sakit.
Berawal dari Urusan Ranjang
Berdasarkan pemeriksaan, pelaku berinisial M diketahui memiliki dendam terhadap Ustaz Armand.
Ustaz Armand yang dikenal sebagai paranormal atau guru spritual itu diketahui pernah meniduri istri M pada sekira 10 tahun silam.
Istri M digagahi dengan iming-iming pengobatan alternatif.
"Karena ada SMS yang sempat bocor ke tersangka M, baru diketahui sekitar dua tahun lalu. Kemudian istrinya mengaku saat berobat diminta berhubungan intim oleh korban A," ujar Yusri di Mapolda Metro Jaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Selasa (28/9/2021).
Baca juga: Dituding Punya Bisnis di Papua, Luhut Minta Haris Azhar Buka-bukaan di Pengadilan
Baca juga: Bersikeras Kasusnya Ditangani Kepolisian, Luhut: Bukan Haris Azhar Saja yang Punya Hak Asasi Manusia
Guru Spiritual
Seperti diketahui Ustaz Armand (43) meregang nyawa setelah ditembak oleh orang misterius pada Sabtu (18/9/2021) malam, usai salat magrib.
Kejadian tersebut berlangsung di kediaman rumah korban, di Jalan Nean Saba, RT 02/ RW 05, Kelurahan Kunciran, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang.
Diduga pelaku berjumlah dua orang yang datang dengan berboncengan sepeda motor.
Satu pelaku dilaporkan menggunakan jaket ojek online (ojol).
Baca juga: Luhut Pandjaitan Serahkan Alat Bukti ke Polisi Terkait Kasus Dugaan Berita Bohong
Baca juga: Sebelum Didalami Polisi, Kubu Luhut Tawarkan Damai ke Haris Azhar, Syaratnya Minta Maaf dengan Tulus
Santo kakak Ustaz Armand menceritakan tentang keseharian aktivitas adiknya dan pekerjaannya, yang bisa saja terkait dengan motif pelaku.
Menurut Santo, Armand merupakan seorang paranormal atau membuka praktik pengobatan alternatif.
"Dia bisa memasang susuk atau aura dari pelanggannya itu," ujar Santo saat dijumpai Warta Kota di rumah duka, Minggu (19/9/2021).
Santo mengatakan keahlian yang dimiliki korban sudah dimiliki sejak muda. Sehingga banyak tamu yang datang kepadanya.
"Bisa juga memperbaiki hubungan rumah tangga yang retak," ucapnya.
Kendati demikian kata Santo sudah beberapa bulan ini, adiknya mengaku sangat sedikit didatangi para tamu.
Dan dia pun mengeluhkan soal itu kepadanya.
"Sama saya memang suka curhat. Sekarang sepi yang datang," kata Santo.
Santo menyebutkan sifat adiknya, tidak mau bercerita, jka sedang ada masalah dengan orang lain. Begitu pun dengan sejumlah ancaman.
"Kalau menerima ancaman, dia tidak cerita. Tapi beberapa bulan ini dia memang sering murung," ungkapnya.
Bersimbah Darah di Depan Anak dan Istri
Sabtu (18/9/2021) bada maghrib merupakan tragedi pilu yang tak bisa dilupakan oleh istri dan anak Ustaz Armand.
Saat itulah Ustaz Armand ditembak oleh orang tak dikenal di kediamannya, di Jalan Nean Saba, RT 2 /RW 5, Kelurahan Kunciran, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang.
Alif (15) anak pertama korban menceritakan detik demi detik peristiwa yang merenggut nyawa ayahnya itu.
Sebelum tragedi berdarah itu, pria yang duduk di kelas 1 SMK tersebut tengah asyik menonton televisi.
Ia menonton bersama ibunya, Kastuti (39).
Sang ayah pun sudah berpakaian rapi dan hendak berangkat ke Masjid Jami Nurul Yakin, yang jaraknya hanya sekitar 40 meter dari kediamannya.
Ustaz Armand menjabat Ketua Majelis Taklim di masjid tersebut.
Armand mengajak anak bungsunya yang masih berusia 7 tahun ke masjid.
"Ayah mau salat magrib berjamaah di masjid, ngajak adik yang paling kecil," ujar Alif lirih, saat dijumpai di rumahnya, Minggu (19/9/2021).
Saat ayahnya pergi ke masjid dengan adiknya, Alif dan ibunya menunggu di rumah.
Namun setelah beberapa lama, mereka mendengar suara tembakan senjata api, tepat dari luar rumah.
"Tiba-tiba ada suara tembakan, terdengar nyaring banget. Saya juga kaget dengarnya," ucap Kastuti.
Sang anak bungsu yang ikut bersama Ustaz Arman ke masjid, datang dan masuk ke dalam rumah terlebih dulu, dengan membuka pintu.
Lalu di luar rumah tersengar Ustaz Armand berteriak sambil meringis kesakitan.
"Saya tertembak," kata Kastuti menirukan perkataan suaminya.
Sontak, Kastuti dan Alif ke luar rumah.
Keduanya pun terkejut bukan kepalang saat melihat suami dan ayah mereka tersungkur di tanah bersimbah darah.
"Saya keluar menjerit-jerit meminta tolong kepada tetangga," kata Kastuti.
Menurut Alif memang kondisi saat itu sedang sepi. Kondisinya juga sudah mulai gelap dan tidak terlalu terang.
"Ayah saya tertembak di bagian perut, bahkan pelurunya sempat kena pintu," tuturnya.
Para tetangga pun turut membantu. Korban dibawa ke Rumah Sakit Mulya untuk mendapat pertolongan.
"Saya dapat kabar kalau keadaannya memburuk. Dan tidak lama suami saya sudah tidak ada," papar Kastuti bernada lirih.
Polisi temukan proyektil peluru saat olah TKP
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus, mengatakan bahwa peristiwa penembakan misterius itu terjadi Sabtu (18/9/2021).
Yusri berujar bahwa dari hasil pemeriksaam sementera peristiwa penembakan itu terjadi pukul 18.30 WIB.
Korbannya adalah pria inisial A (39).
"Berdasarkan keterangan saksi mendengar adanya bunyi letusan senjata kemudian melihat ada korban yang tergeletak dengan kondisi tertembak di daerah Kunciran, Kecamatan Pinang, Tangerang," ujar Yusri dihubungi Minggu (19/9/2021).
Korban sempat dibawa ke rumah sakit usai terkena luka tembak. Namun naas nyawa A tak tertolong.
Kata Yusri saat ini kasus tersebut diselidiki oleh Polresta Tangerang Kota dan Polda Metro Jaya.
Pihaknya sudah mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan lakukan olah TKP bersama Laboratorium Forensik.
Di lokasi penembakan kata Yusri ditemukan proyektil peluru.
Polisi juga telah minta keterangan saksi-saksi.
"Sekarang kami lagi menunggu hasil otopsi dari rumah sakit kemudian hasil laboratorium forensik terkait proyektil. Karena memang di TKP ditemukan proyektil. Kami tunggu hasil dari Labfor," terangnya.
Selain itu polisi juga analisis CCTV di sekitar TKP penembakan.
Kata Yusri, saat peristiwa itu terjadi keadaan di TKP sudah mulai gelap karena pukul 18.30 WIB.