Kebakaran Lapas Tangerang

Puluhan Napi Tewas, Komnas HAM Minta Nasib Keluarga Korban Kebakaran Lapas Tangerang Diperhatikan

Puluhan Narapidana Tewas serta Ratusan Orang Terluka, Komnas HAM Minta Pihak Terkait Perhatikan Nasib Keluarga Korban Kebakaran Lapas Tangerang

Editor: Dwi Rizki
Kompas TV
Kebakaran Lapas Tangerang 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, MENTENG - Kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang yang menewaskan 41 orang narapidana pada Rabu (8/9/2021) disoroti Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).

Komisioner Komnas HAM, Hairansyah menyebutkan agar seluruh pihak terkait dapat memberikan perhatian kepada keluarga korban.

Selain itu, pihaknya mendesak agar pihak terkait dapat memastikan keselamatan para narapidana terluka yang sedang menjalani perawatan.

"Bagi korban yang meninggal, Komnas HAM RI meminta pihak terkait untuk memastikan korban bisa segera teridentifikasi. Komnas HAM juga meminta pihak terkait memberikan perhatian bagi keluarga korban yang meninggal dunia," ungkap Hairansyah dikutip dari Tribunjakarta.com

"Warga binaan lembaga pemasyarakatan merupakan orang-orang yang dirampas kemerdekaannya dan berada dalam pengawasan, serta tanggung jawab negara, harus dipastikan keselamatannya," jelasnya.

Baca juga: Jauh Sebelum Diberlakukan, Ketua APPBI Klaim Mal Jawa-Bali Sudah Terapkan Aplikasi Peduli Lindungi

Baca juga: Pelaku Bom Thamrin & JW Marriot serta Pelatih JAD Abu Roban Tewas Dalam Kebakaran Lapas Tangerang

Selain itu, Komnas HAM meminta untuk dilakukan pengungkapan atas terjadinya peristiwa tersebut secara transparan.

"Jika terdapat unsur kelalaian apalagi kesengajaan, harus ada pihak yang diminta bertanggung jawab atas peristiwa tersebut," tegas Hairansyah.

Baca juga: Mulai Hari Ini Naik KRL Cukup Tunjukkan Sertifikat Vaksin dan KTP

Baca juga: Mahfud MD Umumkan Rencana Membangun Lapas Baru,Lapas di Indonesia Sudah Over Kapasitas

Diketahui,  salah satu blok di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Tangerang, Banten, terbakar, Rabu (8/9) dini hari.

Akibatnya, 41 narapidana tewas, 8 orang luka berat, 73 orang lainnya luka ringan.

Kebakaran di Blok Chandiri 2 dilaporkan terjadi sekitar pukul 01.50 WIB.

Banyaknya korban tewas disinyalir karena para napi terjebak di dalam sel yang terkunci.

Api baru berhasil dipadamkan sekitar pukul 03.30 WIB.

Pelaku Bom Thamrin Ikut Tewas

Kebakaran di Lapas Tangerang pada Rabu (8/9/2021) dini hari diketahui juga menewaskan seorang terpidana kasus terorisme, Diyan Adi Priyana (DAY).

Pelaku bom Thamrin dan bom JW Marriot itu diketahui tewas bersama 40 narapidana lainnya di Blok C2 yang dihuni sebanyak 122 narapidana.

Dikutip dari Tribunjakarta.com, kematian Diyan Adi Priyana atau DAP dibenarkan Menkumham Yasonna Laoly saat konferensi pers di Lapas Kelas 1 Tangerang pada Rabu (8/9/2021) siang.

"Salah satu korban meninggal adalah warga binaan kasus terorisme, satu pembunuhan, sementara lainnya kasus narkoba," ujar Yasonna.

Di antara 41 narapidana yang meninggal termasuk dua warga negara asing, yakni Ricardo Ussumane Embalo asal Portugal dan Samuel Machado Nhavene asal Afrika Selatan.

Sosok Diyan Adi Priyana

Berdasar dokumentasi pemberitaan Tribunnews.com, Densus 88 Antiteror Mabes Polri menciduk DAP di Cisauk, Tangerang.

Ia masuk dalam jaringan teroris yang melakukan teror bom di Jalan MH Thamrin pada 2016.

Densus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap DAP di rumahnya Jalan Ceremai 1 No 14, Perum Suradita, Cisauk, Tangerang, Minggu (21/2/2016) sekitar pukul 14.30 WIB. 

Heri, Ketua RT setempat saat itu, menjelaskan DAP pernah tertangkap pada 2012 dan menjalani pidana penjara kurang lebih 2 tahun.

"Dia belum lama bebas," beber Heri.

Baca juga: Jauh Sebelum Diberlakukan, Ketua APPBI Klaim Mal Jawa-Bali Sudah Terapkan Aplikasi Peduli Lindungi

Selepas bebas dari penjara, menurut Heri, DAP yang membuka usaha pengobatan herbal dikenakan wajib lapor.

Heri menilai DAP sebagai warga dengan kepribadian yang baik.

Kapolres Tangerang Selatan AKBP Ayi Supardan saat itu menjelaskan, DAP sudah tidak ada di rumah selama tiga bulan sebelum teror bom bunuh diri terjadi di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.

Belakangan, DAP kembali ke rumahnya dan ditangkap oleh Densus 88 Antiteror Mabes Polri.

Baca juga: Mulai Hari Ini Naik KRL Cukup Tunjukkan Sertifikat Vaksin dan KTP

Sepengetahuan Ayi, DAP punya kaitan dalam kasus bom Hotel JW Marriot, Jakarta Selatan, beberapa tahun lalu.

AKBP Ayi Supardan, Kapolres Tangerang Selatan membenarkan adanya penangkapan terduga teroris di Cisauk.

"Kami hanya membantu untuk pengamanan saja, sementara kasus ditangani ‎Densus," ujar Ayi saat dihubungi wartawan.

Menurut sumber di kepolisian, DAP merupakan pelatih Jemaah Ansharu Daulan atau JAD kelompok Abu Roban. 

Pelatih JAD Anak Buah Aman Abdurahman

DAP tak lain anak buah Oman Rochman alias Aman Abdurrahman alias Abu Sulaiman bin Ade Sudarman.

Aman Abdurrahman adalah penggerak dalam kasus penyerangan dengan senjata api dan bom bunuh diri di Sarinah, Jalan MH Thamrin pada 14 Januari 2016 silam.

Tak hanya itu, Aman Abdurrahman terlibat dalam sejumlah aksi teror lainnya di Indonesia, melalui ajaran dan ceramah-ceramahnya.

Ia juga disebut sebagai pimpinan tertinggi Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) di Indonesia, karena ajarannyaselalu menjadi rujukan kelompok-kelompok yang sepaham dengannya.

"Dia (Aman) dikenal di kalangan kami aktivis, dia ulama paling tinggi dari ISIS di Indonesia. Pusatnya di Irak dan Suriah," kata mantan terpidana kasus terorisme Kurnia Widodo saat bersaksi pada 3 April 2018.

Baca juga: Mahfud MD Umumkan Rencana Membangun Lapas Baru,Lapas di Indonesia Sudah Over Kapasitas

Sementara itu, sepak terjang DAP terungkap dalam Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia untuk Aman Abdurrahman Nomor 140/Pd.Sus/2018/PN.Jkt.Sel.

Dalam Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia untuk Aman Abdurrahman Nomor 140/Pd.Sus/2018/PN.Jkt.Sel, sepak terjang DAP turut disebut.

Terungkap, DAP adalah salah satu pelatih dalam pelatihan askari JAD selama tiga hari di sebuah homestay di Malang pada Desember 2015.

Selain DAP, pelatih lainnya adalah Saiful Munthohir alias Ahmad Hariyadi alias Abu Gar, Muhamad Ali alias Rizal yang juga terlibat dalam teror bom Sarinah, Jalan MH Thamrin.

Pelatihan yang dipimpin amir JAD wilayah Jawa Timur, yakni Romly alias Gusrom, diikuti oleh 30 anggota JAD.

Terungkap, DAP dan pelatih lainnya memberikan materi di antaranya taktik perang kota, selecting route, crowling (merayap, jalan hantu, jalan monyet dan lain-lain), juga navigasi.

Pelatihan militer maupun pembiayaan ini atas perintah Iwan Darmawan Muntho alias Rois dengan tujuan untuk membekali orang-orang yag mau hijrah ke Suriah.

Baca juga: APPI Bakal Gelar Pertemuan Virtual, Buntut Insiden di Laga AHHA PS Pati Vs Persiraja

Rois adalah terpidana kasus terorisme yang dikenal Aman Abdurrahman saat menjalani pidana penjara di Lapas Kembang Kuning, Nusakambangan, Cilacap.

Semua komando amaliah jihad JAD di lapangan disampaikan oleh Rois, menindaklanjuti bisikan dan provokasi Aman Abdurrahman yang mengaku mendapat perintah dari pimpinan khilafah di Suriah.

Masih di bulan Desember 2015, DAP bersama Abu Gar turut menjadi pelatih dalam pelatihan askari selama tiga hari di sebuah bvila di Puncak, Kabupaten Bogor.

Pesertanya berjumlah 20 anggota JAD wilayah Jabodetabek dan materi yang diberikan DAP dan Abu GAR sama seperti di Malang.

Itulah sekelumit sepak terjang DAP. Diketahui, DAP merupakan pindahan dari Rutan Mako Brimob sebelum menjalani hidupnya di Lapas Tangerang.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved