Pemeriksaan Dokumen Perjalanan di Sejumlah Stasiun Tidak Dibarengi dengan Verifikasi Identitas Diri
Satu di antara moda transportasi massal yang menerapkan prosedur khusus bagi para penumpangnya adalah Kereta Rel Listrik (KRL).
Laporan Wartawan Warta Kota, Muhamad Fajar Riyandanu
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA – Sejumlah moda transportasi umum di Jakarta menerapkan prosedur khusus di masa PPKM Level 4.
Satu di antara moda transportasi massal yang menerapkan prosedur khusus bagi para penumpangnya adalah Kereta Rel Listrik (KRL).
Adapun prosedur tersebut adalah mewajibkan seluruh penumpang untuk menunjukkan Surat Tanda Registrasi Pekerja (STRP) atau surat tugas dari tempat mereke bekerja.
Syarat-syarat itu sering disebut sebagai dokumen perjalanan.
“Mas, bukan sertifikat vaksin, tapi STRP atau surat tugas. Ada gak?” ujar salah satu petugas keamanan Stasiun Kebayoran, Jakarta Selatan, kepada seorang calon penumpang pada Kamis (19/8/2021), sore.
Baca juga: Bakal Dihidupkan Kembali, Stasiun Pondok Rajeg Direncakan Beroperasi Tahun Depan
Usai membaca surat tugas yang diserahkan, petugas keamanan mengarahkan calon penumpang ke petugas lain untuk melakukan cek suhu tubuh.
Setelahnya, calon penumpang KRL tersebut dipersilahkan melewati gate in.
Saat pemeriksaan surat tugas, petugas keamanan di Stasiun Kebayoran tidak melakukan verifikasi data terhadap surat tugas dengan bukti identitas diri si calon penumpang.
Singkatnya, tidak ada upaya mencocokkan surat tugas dengan KTP, SIM, kartu identitas diri perusahaan, maupun bukti identitas lain.
Hal serupa juga ditemui di Stasiun Pondok Ranji, Tangerang.
Baca juga: Jokowi Perintahkan Tarif PCR Turun dan Jadi Sehari Jokowi, RS di Bogor Manut, Ada yang Bisa 8 Jam
Petugas keamanan yang berjaga hanya meminta bukti surat tugas tanpa melakukan pemeriksaan terhadap bukti identitas calon penumpang.
Metode seleksi calon penumpang seperti ini menimbulkan sejumlah pertanyaan.
Bagaimana jika STRP atau surat tugas itu dibawa oleh orang yang bukan pemiliknya?
Dan bagaimana jika STRP atau surat tugas yang diserahkan adalah dokumen palsu?
Galuh, wanita yang menetap di Jatinegara ini mengaku tidak diminta menunjukkan kartu identitas diri oleh petugas keamanan.
Baca juga: Bikin 2.221 Lubang Resapan Biopori Kelurahan Pasir Gunung Selatan Depok Raih Predikat Terbaik
“Enggak disuruh nunjukkin, sih. Saya tadi hanya nunjukkin STRP,” kata Galuh saat ditemui di Stasiun Kebayoran pada Kamis (19/8/2021), sore.
Lebih lanjut, pukul 17.32 WIB, keadaan Stasiun Kebayoran terpantau cukup ramai.
Peron arah Pondok Ranji terlihat dipadati oleh calon penumpang. Dilihat dari arah seberang, KRL arah Pondok Ranji yang baru tiba di Stasiun Kebayoran terlihat penuh oleh penumpang.
Kondisi ini terbalik 180 derajat. Peron arah Stasiun Tanah Abang terlihat sepi, bangku-bangku yang disediakan di peron banyak yang kosong.
Kondisi tidak terlalu ramai juga terasa di KRL arah Stasiun Tanah Abang.
Seluruh penumpang di gerbong 5 terlihat duduk di bangku yang disediakan.
Hingga tiba di Stasiun Tanah Abang, tidak ada satu orang pun yang berdiri.
Baca juga: Warga Cimanggis Depok Gelar Lomba Agustus Virtual, Jadi Sarana Hiburan Anak yang Jenuh di Rumah
Keadaan di Stasiun Transit
Tiba di Stasiun Tanah Abang pada pukul 17.51, Galuh segera turun dan langsung mencari KRL tujuan Stasiun Manggarai.
Menjelang waktu Maghrib, Suasana gerbong 4 KRL dari Stasiun Tanah Abang menuju arah Stasiun Manggarai terlihat penuh.
Bangku-bangku seluruhnya diisi, sampai-sampai banyak penumpang yang berdiri.
Di situasi seperti ini, sulit rasanya untuk menjaga jarak. Galuh tiba di Stasiun Manggarai pada pukul 18.08 WIB.
Kemudian, di Stasiun Manggarai, peron arah Stasiun Bogor sangat padat, melebihi keramaian di Stasiun Tanah Abang.
Stasiun Manggrai sebagai stasiun transit dinyatakan sebagai salah satu stasiun yang ramai penumpang.
Menurut hasil riset dari Theresia Budi Jayanti bertajuk Kajian Eksisting Kawasan Stasiun Manggarai terhadap Rencana Penataan Kawasan Berbasis TOD, stasiun Manggarai menjadi salah satu stasiun yang paling ramai karena di terletak di sekitar Kelurahan Manggarai.
Baca juga: Penemuan Ganja di Depok Kembali Terjadi Kali Ini di Cilangkap, Warga Khawatir Jadi Sarang Narkoba
Kemudian, di kawasan tersebut terdapat berbagai fungsi perkotaan yang beragam antara lain permukiman berikut sarana- prasarananya, seperti fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, fasilitas sosial budaya dan keagamaan serta kantor-kantor pemerintahan.
Selain itu di sekitar Stasiun Manggarai terdapat fungsi-fungsi utama yang mempunyai skala pelayanan wilayah dan kota seperti Pasar Manggarai, Pasaraya Manggarai, Terminal Bus Manggarai dan sebagainya.
Selain itu, Stasiun Manggarai terkoneksi dengan transportasi umum lainnya, kendaraan umum berupa angkot serta halte pembantu Bus Transjakarta yang berada di depan stasiun.
Kondisi ini kontras dengan keadaan Stasiun Cikini.
Pada pukul 18.40 WIB, hanya terlihat sejumlah calon penumpang.
Sedangkan di Stasiun Manggrai, hingga pukul 19.20 WIB, masih banyak calon penumpang yang hilir mudik. Penumpukkan penumpang KRL terjadi di peron arah Stasiun Bogor.
Mengutip dari data KAI Commuter per tanggal 16 Agustus hingga pukul 08.00 WIB, tercatat ada 77.679 pengguna.
Angka ini bertambah sekitar 3% dibanding pekan lalu di waktu yang sama yaitu 75.079 pengguna.
Baca juga: Pemkot Depok Bakal Terapkan Mobil Listrik dan Pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik
Stasiun dengan jumlah pengguna terbesar pada pagi hari ini yaitu Stasiun Bojonggede (6.592 pengguna), Stasiun Bogor (6.103), dan Stasiun Citayam (5.788).
pada pukul 19.29 WIB, kepadatan penumpang mulai landai di Stasiun Transit Tanah Abang.
Kondisi serupa juga terjadi di Stasiun Pondok Ranji yang mulai sepi di pukul 19.45 WIB.
Saat itu, suasana di dalam KRL pun hanya diisi oleh sejumlah penumpang.
Bahkan di dalam gerbong 4 KRL arah Stasiun Kebayoran hanya diisi oleh 4 orang penumpang.
Pukul 20.02 WIB, kondisi Stasiun Kebayoran sudah sepi. Di Peron-peron yang tersedia, hanya terlihat beberapa petugas keamanan yang sedang berjaga. (m29)