Berita UI
UI di Panggung Dunia 2025 WUPF, Rektor Prof Heri Hermansyah: Mengutamakan AI yang Beretika
UI di Panggung Dunia 2025 World University President’s Forum , Rektor Prof Heri Hermansyah: Mengutamakan AI yang Beretika
Ringkasan Berita:
- UI Tampil di Panggung Global. Rektor UI, Prof. Heri Hermansyah, menjadi pembicara kunci pada World University President’s Forum (WUPF) 2025 di Tiongkok.
- Fokus pada AI yang Beretika dan Berpusat pada Manusia. Prof. Heri tekankan UI mengembangkan dan memanfaatkan AI dalam pendidikan, riset, kejujuran akademik, hingga inovasi startup
- UI Bangun 8 Kerja Sama Strategis di Tiongkok.
- Terbentuknya Segitiga Emas Teknologi “Smelter Lab”.
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Universitas Indonesia (UI) kembali menegaskan posisinya sebagai salah satu perguruan tinggi paling berpengaruh di Asia saat Rektor UI, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU, menjadi salah satu pembicara kunci dalam 2025 World University President’s Forum (WUPF) yang digelar di Tiongkok pada Sabtu (8/11/2025).
Baca juga: Rektor UI Prof Heri Hermansyah: Peking University dan UI Jadi Katalis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Forum internasional yang mempertemukan para pemimpin universitas dari seluruh dunia ini dibuka langsung oleh Ren Youqun, Wakil Menteri Pendidikan Tiongkok, dan turut dihadiri sejumlah tokoh global dari organisasi seperti UNESCO dan World Bank.
UI di Panggung Dunia: Mengutamakan AI yang Beretika
Dalam pidatonya yang bertajuk “Navigating the Age of Intelligence: Universitas Indonesia’s Path Toward Human-Centred, Ethical and Responsible AI in Higher Education”, Prof. Heri menegaskan komitmen UI untuk menempatkan kecerdasan buatan (AI) sebagai teknologi yang tidak hanya canggih, tetapi juga berorientasi pada manusia dan berlandaskan etika akademik.
Menurutnya, AI kini telah menjadi bagian integral dari transformasi UI, mulai dari proses pembelajaran, riset, hingga deteksi kejujuran akademik karya ilmiah mahasiswa.
Tak hanya itu, UI juga mengembangkan model-model AI baru untuk sistem seleksi mahasiswa, pemantauan kesehatan, hingga teknologi pendukung industri berbasis riset dan startup.
“Kecerdasan buatan harus menjadi alat yang memerdekakan kreativitas manusia, bukan menggantikannya. Prinsip itu yang kami terapkan di UI,” tegas Prof. Heri.
Pidato tersebut mendapat perhatian dunia internasional karena menghadirkan perspektif penting: bagaimana universitas dapat mengembangkan teknologi mutakhir sambil tetap menjaga nilai-nilai kemanusiaan.
Misi Pendidikan dan Teknologi: UI Bangun Jejaring Internasional 7 Hari Tanpa Henti
Kehadiran Prof. Heri di WUPF menandai berakhirnya rangkaian kunjungan strategis UI ke Tiongkok.
Dalam perjalanan selama tujuh hari, UI menjalin delapan kerja sama besar, masing-masing dengan tujuh universitas ternama dan satu mitra industri raksasa.
Baca juga: Tim FMIPA UI Bangun Peta Multidimensi Enam Desa di Sukabumi, Ini Manfaatnya
Langkah ini menunjukkan keseriusan UI memperkuat posisinya dalam jaringan pendidikan global.
Sejumlah universitas top dunia yang menandatangani kesepakatan termasuk:
- Peking University (peringkat 14 dunia)
- Tsinghua University (17 dunia)
- Shanghai Jiaotong University (47 dunia)
- Zhejiang University (49 dunia)
- Tongji University (177 dunia)
Selain itu, di bidang diplomasi dan sosial humaniora, para dekan UI juga menjalin kolaborasi dengan:
- China Foreign Affairs University
- Tianjin University
- Fudan University, salah satu kampus terbaik di dunia dalam kajian sosial budaya dan humaniora
Kerja sama ini memperluas ruang gerak akademik UI, memperkaya pertukaran riset, hingga membuka peluang pendidikan global bagi mahasiswa dan dosen UI.
Segitiga Emas Teknologi: UI – Tsinghua – Huayou Group
Salah satu capaian paling monumental dalam rangkaian kerja sama ini adalah terbentuknya segitiga emas pengembangan teknologi antara UI, Tsinghua University, dan Huayou Group.
Baca juga: Bikin Bangga, UI Pimpin Panggung Dunia dalam 2025 World University President’s Forum
Kolaborasi ini melahirkan pembangunan laboratorium smelter di lingkungan UI—fasilitas strategis untuk mendorong Indonesia memperkuat kemampuan hilirisasi mineral dan teknologi baterai secara mandiri.
Dalam kerja sama ini:
- UI menyediakan lahan dan bangunan
- Tsinghua University mengirimkan konsultan ahli teknologi
- Huayou Group, perusahaan global di bidang baterai dan pertambangan, membangun infrastruktur dan peralatan
Laboratorium ini akan menjadi pusat transfer teknologi, melatih para ahli lokal, dan mempercepat pengembangan ekosistem baterai nasional, suatu langkah penting bagi Indonesia untuk masuk dalam rantai nilai industri kendaraan listrik dunia.
UI sebagai Katalis Perubahan Global
Dengan tampil di hadapan pemimpin universitas dunia dan membangun kemitraan jangka panjang dengan institusi terkemuka, UI tidak hanya mengukuhkan reputasinya, tetapi juga mengirimkan pesan kuat: Indonesia siap memainkan peran penting dalam masa depan pendidikan dan teknologi global.
Keterlibatan UI di 2025 WUPF bukan hanya penghargaan kebangsaan, tetapi juga langkah nyata menuju perguruan tinggi yang bukan sekadar mengikuti arus zaman—melainkan membentuknya.
| Rektor UI Prof Heri Hermansyah: Peking University dan UI Jadi Katalis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia |
|
|---|
| Raih Beasiswa Atlet Berprestasi 2025, Mahasiswi Psikologi UI Tegaskan Disiplin dalam Berbagi Waktu |
|
|---|
| Diikuti 200 Pasien, UI Pecahkan Rekor Muri Pemeriksaan Gigi dan Mulut bagi Anak Disabilitas |
|
|---|
| Lewat Program Creative Space, UI Gandeng PT KAI Hidupkan UMKM Batik Tegal |
|
|---|
| UI Dukung Penuh Ekspedisi Patriot Kementrans, Kerahkan Puluhan Profesor dan Mahasiswa |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/depok/foto/bank/originals/Rektor-UI-Pembicara-Kunci.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.