Universitas Indonesia

Indonesia Darurat Diabetes, Warga Cimanggis Depok Antusias Ikuti Pemeriksaan dan Edukasi FMIPA UI

FMIPA UI memberikan pemeriksaan dan edukasi diabetes di Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Jumat (21/11/2025)

Penulis: M. Rifqi Ibnumasy | Editor: Hironimus Rama
Dok. Humas UI
PENCEGAHAN DIABETES - FMIPA UI memberikan pemeriksaan dan edukasi diabetes di Cimanggis, Depok. (Dok: Humas UI)  

Laporan Wartawan TribunnewsDepok.com, M Rifqi Ibnumasy 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, CIMANGGIS - Tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Indonesia (UI) menggelar pemeriksaan dan edukasi diabetes.

Pengmas tersebut digelar di Lapangan Basket RW 15, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Depok, Jawa Barat.

Acara yang melibatkan 15 dosen, 6 mahasiswa, dan tenaga medis Fakultas Kedokteran UI ini diikuti sekitar 90 warga. 

Baca juga: Tim FMIPA UI Bangun Peta Multidimensi Enam Desa di Sukabumi, Ini Manfaatnya

Kegiatannya mencakup edukasi kesehatan, senam, dan pemeriksaan kesehatan gratis. Warga tampak antusias, banyak yang datang lebih awal untuk mengikuti senam dan pemeriksaan. 

Ketua Tim Pengmas, Pugoh Santoso mengatakan, kegiatan ini digelar sebagai respons atas tingginya angka diabetes di Indonesia. 

Data International Diabetes Federation (IDF) menempatkan Indonesia sebagai negara dengan jumlah penderita diabetes kelima terbanyak di dunia, berada di bawah Tiongkok, India, Pakistan, dan Amerika Serikat.

Kondisi ini semakin mengkhawatirkan karena hasil Riskesdas dan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) menunjukkan bahwa penyakit ini telah menjangkiti kelompok usia produktif 20–79 tahun. 

Bahkan, sekitar 86 persen penderita belum terdiagnosis dan 70 persen tidak terkontrol, sehingga sebagian besar masyarakat hidup dengan risiko tinggi tanpa menyadarinya.

“Diabetes bukan hanya persoalan medis, tapi juga kebiasaan hidup. Karena itu kami memilih pendekatan edukatif yang ringan dan bisa diterima keluarga,” ujar Pugoh, Jumat (21/11/2025).

Program ini menampilkan sinergi lintas disiplin antara ahli kimia dan tenaga medis. Hadir sebagai narasumber, Muhammad Firhat Idrus yang menilai kegiatan ini efektif untuk deteksi dini. 

“Banyak orang baru sadar berisiko diabetes ketika komplikasi muncul. Pemeriksaan seperti ini membantu mendeteksi tanda awal,” katanya.

Selain materi klinis, tim juga memberikan edukasi nutrisi. Menurut Samira Husen Alamudi masyarakat masih minim memahami jenis-jenis diabetes dan risikonya. 

“Kami jelaskan pola makan, porsi ideal, dan makanan dengan gula tersembunyi. Tujuannya agar warga bisa menerapkan langsung dalam kehidupan sehari-hari,” pungkasnya. (m38)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved