Pendidikan

Polimedia Kampanyekan Kampus Aman dan Bebas Kekerasan di Psychology Fest 2025

Politeknik Negeri Media Kreatif (Polimedia) Kampanyekan Kampus Aman dan Bebas Kekerasan di Psychology Fest 2025

Editor: dodi hasanuddin
Istimewa
PSYCHOLOGY FEST - Polimedia menggelar Psychology Fest 2025, sebuah festival anti kekerasan dengan tema “Break the Silence, Build the Future”. 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Politeknik Negeri Media Kreatif melalui Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Perguruan Tinggi (PPKPT) kembali menggelar Psychology Fest 2025, sebuah festival anti kekerasan dengan tema “Break the Silence, Build the Future”.

Kegiatan ini menjadi wujud nyata komitmen perguruan tinggi dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman, berdaya, dan bebas kekerasan, selaras dengan semangat Permendikbudristek No. 55 Tahun 2024 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Perguruan Tinggi.

Baca juga: Meningkat 29 Persen, Polimedia Sambut Mahasiswa Baru di PKKMB 2025, Kenalkan Budaya Akademik Kampus

Festival ini diselenggarakan selama satu hari di Hall Politeknik Negeri Media Kreatif dengan menghadirkan rangkaian kegiatan inspiratif.

Diantaranya talkshow nasional, pameran karya mahasiswa, penampilan seni oleh mahasiswa Polimedia, tenant kreatif dan kuliner, hingga area reflektif “Path of Healing” yang bisa diikuti oleh seluruh pengunjung. 

Direktur Politeknik Negeri Media Kreatif, Tipri Rose Kartika, mengatakan, kegiatan ini merupakan kampanye anti kekerasan di lingkungan Polimedia yang menjadi bagian dari komitmen bersama seluruh civitas academica.

“Melalui festival ini kita ingin menegaskan pencegahan bukan cuma tanggung jawab satu pihak, namun semua elemen untuk menghadirkan kampus yang bebas kekerasan seksual, perundungan, dan diskriminasi.” Jelas Tipri.

Baca juga: Sinieas Muda dari Polimedia Jakarta Bikin 3 Film Pendek Layar Lebar yang Mengangkat Isu Kesehatan

Salah satu agenda utama adalah Talkshow Nasional bertajuk “Break the Silence: Integrity and Empathy in Building a Violence-Free Campus”

Menghadirkan narasumber Albertus Agus Windarto, Inspektur Investigasi, Itjen, Kemdiktisaintek dan Charoline Dewi Virasari, Penanggung Jawab Tim Pengembangan Karakter dan Kesejahteraan Mahasiswa, Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kemdiktisaintek.

Kedua narasumber ini membahas mengenai pentingnya sinergi antara pengawasan dan pembinaan dalam membangun tata kelola kampus yang berintegritas, empatik, dan berpihak kepada korban, serta  menjadikan kampus sebagai rumah kedua yang aman dan bebas kekerasan.

Baca juga: Tingkatkan Kualitas Mahasiswa, Polimedia Perkuat Kolaborasi di Program Praktisi Mengajar

Ketua Satgas PPKPT Polimedia, Carissa Dwilanisusantya, menyampaikan bahwa Psychology Fest bukan sekadar pagelaran tahunan namun juga gerakan sosial untuk mendorong perubahan budaya kampus, dari diam menjadi berani bersuara, dari trauma menuju pemulihan.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin membangun kesadaran kolektif bahwa setiap suara berarti, dan setiap tindakan kecil bisa membangun masa depan yang lebih aman,” ujarnya.

Tahun ini, Psychology Fest juga turut menghadirkan Daniel Topan, sineas sekaligus psikolog kreatif, melalui talkshow bertema “Dari Trauma ke Imajinasi: Menemukan Kekuatan Mental di Balik Proses Kreatif”.

Sesi ini mengajak peserta memahami bagaimana pengalaman emosional dapat diolah menjadi karya yang reflektif dan menyembuhkan.

Selain kegiatan edukatif, pengunjung akan diajak menjelajahi “Path of Healing”, sebuah area reflektif yang menghadirkan pengalaman emosional melalui instalasi visual interaktif, ruang tenang, dan sesi audio afirmatif.

Baca juga: Rektor UI dan Dubes Palestina Tandatangani Kerja Sama Pendidikan, Siap Gelontorkan Beasiswa 

Area ini dirancang sebagai simbol perjalanan dari pengenalan luka menuju proses pemulihan dan penguatan diri.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved