Kriminalitas

Misteri Tewasnya Pengusaha Walet, Sang Anak, Menantu dan Cucu di Indramayu, Dikubur Bersama

Misteri Tewasnya Pengusaha Walet, Sang Anak, Menantu dan Cucu di Indramayu, Dikubur Bersama

Editor: dodi hasanuddin
Kompas.com
RUMAH PENGUSAHA WALET - Rumah pengusaha walet, H. Sahroni di Jalan Siliwangi RT 05/RW 03, Kelurahan Paoman, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat 

Pada pukul 18.30 WIB, polisi melakukan olah TKP. 

Proses tersebut berlangsung hingga pukul 22.30 WIB.

Seluruh jenazah kemudian dievakuasi ke RS Bhayangkara Losarang untuk dilakukan autopsi dan pemeriksaan lebih lanjut.

"Dari olah TKP polisi menemukan kondisi rumah dalam keadaan berantakan dengan bercak darah berceceran di beberapa titik. Fakta tersebut semakin menguatkan dugaan bahwa para korban meninggal dunia akibat tindak kekerasan," kata  AKP Indrie Hapsari.

Jenazah H Sahroni
EVAKUASI JENAZAH - Polisi melakukan evakuasi jenazah H Sahroni dan keluarga di rumahnya di Jalan Siliwangi RT 05/RW 03, Kelurahan Paoman, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu

AKP Indri menyatakan bahwa saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan mendalam. Selain itu, mengetahui penyebab kematian korban.

Sementara itu, Kasi Humas Polres Indramayu, AKP Tarno, mengatakan, polisi sudah memeriksa lima orang saksi, baik tetangga maupun pihak keluarga, terkait kasus pembunuhan Indramayu ini.

“Kelima jenazah ini juga sudah dievakuasi ke RS Bhayangkara Losarang untuk dilakukan otopsi,” jelasnya.

Cucu H. Sahroni Tak Sekolah

Sukarta (50), tetangga korban, menyatakan bahwa para korban tak terlihat semenjak Kamis (28/8/2025). 

Biasanya cucunya diantar ke sekolah, namun hari itu tidak terlihat.

“Kalau zuhur atau ashar kan saya masih di bengkel, Pak Haji-nya itu sering ketemu, suka nyapa. Anak mantunya juga sudah lama tidak terlihat,” ujarnya. 

Ia mulai curiga ketika mencium bau busuk pada Minggu (31/8/2025).

Awalnya mengira bangkai tikus, tetapi bau semakin menyengat hingga ke bengkelnya.

Hal senada disampaikan Okta (38), tetangga lainnya. Ia menambahkan pada Senin sore keluarga besar korban datang. Kemudian bersama tetangga lainnya mendobrak pintu, karena pintu dalam kondisi terkunci.

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved