Kriminalitas

Misteri Tewasnya Pengusaha Walet, Sang Anak, Menantu dan Cucu di Indramayu, Dikubur Bersama

Misteri Tewasnya Pengusaha Walet, Sang Anak, Menantu dan Cucu di Indramayu, Dikubur Bersama

Editor: dodi hasanuddin
Kompas.com
RUMAH PENGUSAHA WALET - Rumah pengusaha walet, H. Sahroni di Jalan Siliwangi RT 05/RW 03, Kelurahan Paoman, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat 

TRIBUNNEWSDEPOK, INDRAMAYU - Peristiwa pembunuhan terjadi di Kelurahan Paoman, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Pengusaha walet H. Sahroni (72) beserta anaknya, Budi dan istrinya Euis, serta dua anak Budi ditemukan tewas dikubur dalam satu lubang, Senin (1/9/2025) sekitar pukul 17.55 WIB.

Baca juga: Menguak Dugaan Dalang Dibalik Layar Penculikan dan Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Sosok Istri Trauma

Budi diketahui seorang wiraswasta. Mereka dikubur dalam satu lubang di belakang rumahnya di Jalan Siliwangi RT 05/RW 03. Penemuan jenazah tersebut membuat geger warga Paoman. Terutama para tetangganya.

Meski malam hari, mereka datang berduyun-duyun untuk melihat secara langsung Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

H Sahroni Indramayu
SATU KELUARGA TEWAS - Pengusaha walet H. Sahroni (72) beserta anaknya, Budi dan istrinya Euis, serta dua anak Budi ditemukan tewas dikubur dalam satu lubang, Senin (1/9/2025) sekitar pukul 17.55 WIB.

H. Sahroni dikenal oleh warga sebagai tokoh masyarakat ramah dan cukup disegani.

Terlihat petugas menggali kuburan. Jenazah pertama yang terlihat adalah H, Sahroni yang merupakan pensiunan Bank BJB. 

Lalu, jenazah Budi sang anak dan menantu Euis. Selanjutnya kedua cucu H. Sahroni. Petugas mengevakuasi jenazah atau persatu dan dimasukkan ke kantong mayat.

Baca juga: Dugaan Keterlibatan Bos Besar, Dwi Hartono Otak Pembunuhan Kacab Bank BUMN dari Keluarga Transmigran

‎‎Kapolsek Indramayu, AKP Indrie Hapsari, menjelaskan, terungkapnya penemuan jenazah satu keluarga yang dikubur dalam satu lubang dari laporan warga.

Keponakan H. Sahroni, Titin (50) menelepon tetangga korban, Ema (45) untuk mendatangi rumah H. Sahroni.

Sebab, sudah tiga hari berturut-turut tak ada kabar dari mereka. Telepon mereka tak bisa dihubungi.

Ema bersama anaknya, Apriana (24) dan seorang tukang bangunan bernama Nana mendatangi rumah H. Sahroni.

Rumah H Sahroni
RUMAH H SAHRONI - Rumah H Sahroni Jalan Siliwangi RT 05/RW 03, Kelurahan Paoman, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu terkunci. Warga terpaksa mendobrak pintu rumah untuk masuk ke dalam.

‎‎Saat tiba, mereka mendapati rumah terkunci rapat. Dengan terpaksa, para saksi mencongkel pintu untuk masuk.

Mereka pun memeriksa seluruh ruangan tanpa hasil, mereka menuju gudang belakang rumah dan menemukan sebuah gundukan tanah mencurigakan.

Lantaran curiga, salah satu saksi engorek gundukan itu hingga terlihat bagian kaki manusia. Kaki tersebut adalah kaki H, Sahroni. Penemuan jenazah itu dilaporkan ke Polsek Indramayu.

Baca juga: Kisah Pembunuhan Janda oleh Kekasihnya di Lombok Mirip Kekejian PKI, Nyawa Harus Dibalas Nyawa

Babinsa Koramil 1601/Indramayu Sertu Nurjono, Tim Inafis Polres Indramayu, serta pihak Kelurahan Paoman langsung mendatangi lokasi.

Pada pukul 18.30 WIB, polisi melakukan olah TKP. 

Proses tersebut berlangsung hingga pukul 22.30 WIB.

Seluruh jenazah kemudian dievakuasi ke RS Bhayangkara Losarang untuk dilakukan autopsi dan pemeriksaan lebih lanjut.

"Dari olah TKP polisi menemukan kondisi rumah dalam keadaan berantakan dengan bercak darah berceceran di beberapa titik. Fakta tersebut semakin menguatkan dugaan bahwa para korban meninggal dunia akibat tindak kekerasan," kata  AKP Indrie Hapsari.

Jenazah H Sahroni
EVAKUASI JENAZAH - Polisi melakukan evakuasi jenazah H Sahroni dan keluarga di rumahnya di Jalan Siliwangi RT 05/RW 03, Kelurahan Paoman, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu

AKP Indri menyatakan bahwa saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan mendalam. Selain itu, mengetahui penyebab kematian korban.

Sementara itu, Kasi Humas Polres Indramayu, AKP Tarno, mengatakan, polisi sudah memeriksa lima orang saksi, baik tetangga maupun pihak keluarga, terkait kasus pembunuhan Indramayu ini.

“Kelima jenazah ini juga sudah dievakuasi ke RS Bhayangkara Losarang untuk dilakukan otopsi,” jelasnya.

Cucu H. Sahroni Tak Sekolah

Sukarta (50), tetangga korban, menyatakan bahwa para korban tak terlihat semenjak Kamis (28/8/2025). 

Biasanya cucunya diantar ke sekolah, namun hari itu tidak terlihat.

“Kalau zuhur atau ashar kan saya masih di bengkel, Pak Haji-nya itu sering ketemu, suka nyapa. Anak mantunya juga sudah lama tidak terlihat,” ujarnya. 

Ia mulai curiga ketika mencium bau busuk pada Minggu (31/8/2025).

Awalnya mengira bangkai tikus, tetapi bau semakin menyengat hingga ke bengkelnya.

Hal senada disampaikan Okta (38), tetangga lainnya. Ia menambahkan pada Senin sore keluarga besar korban datang. Kemudian bersama tetangga lainnya mendobrak pintu, karena pintu dalam kondisi terkunci.

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved