Lingkungan Hidup
Dukung Indonesia Dalam Penanganan Krisis Iklim di COP30 Brasil, Swedia Siap Kolaborasi Aksi Hijau
Pemerintah Indonesia dan Swedia menggelar pertemuan terkait aksi perubahan iklim di Brasil pada Selasa (12/11/2025)
Penulis: Hironimus Rama | Editor: Hironimus Rama
"Dari total potensi yang ada, sektor Forestry and Other Land Use (FOLU) menjadi penyumbang terbesar dengan 68 persen atau sekitar 64 juta ton. Sementara sektor energi menyumbang 21 persen, dan sektor lainnya sekitar 11 persen," jelas Hanif.
Hanif menegaskan bahwa Indonesia sebagai negara yang patuh terhadap Paris Agreement dengan sertifikat karbon yang compliant.
Pemerintah kini menggabungkan dua pendekatan pasar, yaitu pasar karbon wajib (compliance market) dan pasar karbon sukarela (voluntary market), untuk mempercepat pengembangan nilai ekonomi karbon nasional.
"Nilai ekonomi karbon tidak hanya soal keuntungan finansial, tetapi juga upaya penanganan krisis iklim dengan melakukan konservasi sumber daya alam, pembangunan keanekaragaman hayati, serta peningkatan ekonomi lokal," taandas Hanif.
| Resmikan Paviliun Indonesia di COP30 Brazil, Hanif Tegaskan Aksi Nyata Menuju Net Zero Emission |
|
|---|
| Indonesia Pimpin Upaya Global Bangun Pasar Karbon Berintegritas Tinggi di COP30 Brasil |
|
|---|
| Tandatangani MoU Perubahan Iklim dengan Inggris, Menteri LH Fokus pada Isu Pembangunan Rendah Karbon |
|
|---|
| Reduksi Gas Rumah Kaca, Ini Langkah Kementerian Lingkungan Hidup |
|
|---|
| Kementerian LH Lakukan Verifikasi PSEL di Enam Wilayah Aglomerasi, Termasuk Bogor Raya |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/depok/foto/bank/originals/indonesia-swedia-cop30-brazil.jpg)