Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Miftahul Munir
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, GAMBIR - Kepala Seolah SMAN 70 Jakarta Sunaryo mengungkapkan awal mula permasalahan siswa kelas 12 berinisial F menganiaya juniornya bernama ABF di lantai 2 toilet sekolahnya pada 28 November 2024 lalu.
Sunaryo mengatakan, awalnya pelaku anak dengan inisial F alias C meminta uang ke korban.
Karena ABF tidak punya uang, maka pelaku menganiaya hingga memar dan menyita Hp milik korban.
"Jadi itu, kalau dia mau handphone-nya diambil, kalau mau kembali, dia harus ngasih uang Rp 50.000, dia enggak sanggup buat mgasih, itu pengakuan," ucapnya, Kamis (19/12/2024) kemarin.
Menurutnya, pasca peristiwa itu korban kini sudah kembali menjalani belajar di sekolah karena sempat izin tidak masuk hanya dua hari.
Baca juga: Kasus Pengeroyokan Kakak Kelas ke Adik Kelas di SMAN 70 Jakarta, Polisi Upayakan Jalan Damai
Sunaryo mengaku, fisik korban pasca peristiwa itu sempat ada yang dirasakan sakit, tapi kini sudah berangsur pulih.
"Fisik sih, kalau pelaku kan enggak ada masalah kan, fisik itu yang anak korban kan, jadi ada rasa sakit aja," jelasnya.
Sementara itu, Dinas Pendidikan DKI melalui SMAN 70 Jakarta akan memberikan pendampingan psikologis terhadap sisiwa yang menjadi korban bullying.
Plt Kepala Dinas Pendidikan DKI, Sarjoko mengatakan, peserta didik yang melakukan tindakan perundungan telah dikenakan sanksi berupa pemindahan ke sekolah lain.
Baca juga: Update Kasus Pengeroyokan Pelajar SMAN 70 Jakarta, Polisi Upayakan Restorative Justice
Sebagai langkah preventif, SMAN 70 Jakarta akan mengadakan sosialisasi tentang anti-perundungan bagi seluruh peserta didik.
"Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran untuk menciptakan budaya saling menghormati di lingkungan Satuan Pendidikan," imbuhnya melalui keterangan tertulis, Jumat (20/12/2024).
Diminta pindak sekolah
Lima orang siswa kelas 12 yang melakukan bullying kepada juniornya di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 70 Jakarta Selatan akhirnya disuruh pindah ke satuan pendidikan.
Secara tidak langsung, pihak SMAN 70 mengeluarkan lima siswa tersebut karena sudah aniaya pelajar kelas 10 di toilet.