Pengmas UI

Mahasiswa UI ke Atambua, NTT, Edukasi Fun Learning, Bahaya Nikah Dini dan Bangun Sarana Cuci Tangan

Editor: dodi hasanuddin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mahasiswa UI ke Atambua, NTT, Edukasi Fun Learning, Bahaya Nikah Dini dan Bangun Sarana Cuci Tangan

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, ATAMBUA - Pengabdian masyarakat (pengmas) yang dilakukan oleh sivitas akademika Universitas Indonesia (UI) menyebar ke berbagai tempat di Indonesia di antaranya ke Motaain, Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Bentuk sumbangsih kepada masyarakat yang dilakukan di lokasi tersebut berupa aksi di bidang pendidikan dan kesehatan yang diberi tema “Atambua Menggapai Pelita”.

Kegiatan ini diinisiasi bersama oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FKG, BEM Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK), Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPM) UI, unit Riset dan Pengabdian Masyarakat FKG, dan Direktorat Kemahasiswaan (Ditmawa) UI, dilakukan pada 9-21 Agustus 2024.

Baca juga: Legenda Tanah Sumba, Kisah Lingu Lango Diangkat ke Sastra Digital oleh Dosen UI

Selama di sana, rombongan ini mendedikasikan ilmu dan pengetahuannya serta melakukan intervensi kesehatan bagi siswa Sekolah Dasar (SD) Inpres Motaain, Atambua, dan masyarakat Kelurahan Silawan, Kabupaten Belu, NTT.

Menurut Sabrina Nabila Putri, mahasiswa FKG yang menjadi Ketua Pelaksana, program ini mencakup kegiatan belajar mengajar (KBM) formal dan informal, dan intervensi kesehatan.

KBM formal menggunakan metode fun learning yang bertujuan meningkatkan minat belajar siswa, juga mendukung perkembangan mereka secara optimal.

Baca juga: Pelajar SMA dan SMK Depok Dapat Edukasi dari UI Tentang Analisis Data untuk Keputusan Strategis

KBM informal meliputi Kelas Budaya Nusantara, Kelas Pengenalan Profesi, Kelas Literasi Digital untuk para guru, Kelas Gizi Seimbang, Kelas Kesenian, dan Kelas Panglima Lingkungan. 

“Kami dari pihak SD Inpres Motaain, sangat berbangga dan berterima kasih. Adanya adik adik mahasiswa UI di sini dapat memberdayakan guru-guru kami di sekolah," kata Maria Tai S.Pd., Kepala Sekolah SD Inpres Motaain.

"Strategi dan metode pembelajaran di daerah pedalaman ini memang masih agak kurang, sehingga
adanya program yang diberikan oleh teman-teman UI bisa membantu kami dalam memperkaya metode pengajaran dan pembelajaran,” tambahnya.

Adapun intervensi kesehatan yang dilakukan adalah screening kesehatan dan edukasi mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Baca juga: Akademisi UI Ungkap Kunci Sukses Budidaya Lebah Penghasil Madu Terbaik

Kemudian edukasi pencegahan stunting, bahaya pernikahan dini, upaya prevensi merokok pada remaja, dan membangun sarana cuci tangan dan sikat gigi di halaman SD Inpres Motaain.

“Dari kegiatan pengabdian ini, tentu kami mengalami banyak perubahan dan mendapatkan sumbangan-sumbangan, baik ilmu maupun sarana yang dibangun. Puji Tuhan, Tim Pengmas UI datang meninggalkan suatu fisik bangunan berupa tempat cuci tangan dan tempat sikat gigi. Ini hal yang luar biasa,” ujar Yulius Muruk, S. Ag., salah seorang guru di SD Inpres Motaain.

Pihak sekolah berjanji akan tetap menjaga sarana yang telah dibangun oleh Tim Pengmas UI ini.

Ke depannya, pihak sekolah akan mengadakan pertemuan dengan orang tua murid guna mengedukasi dan mengajak mereka untuk bersama-sama menjaga sarana cuci tangan dan sikat gigi yang telah dibangun. 

Sementara itu, kegiatan intervensi kesehatan juga dilakukan kapada masyarakat setempat yang berlangsung di Gereja Kapela St. Mikhael Seroja, pada Minggu (10/8/2024).

Baca juga: Warga Sasakpanjang Bogor Bikin Teh Herbal dari Rosela, UI Beri Edukasi dan Pendampingan Sertifikasi

Halaman
12