Selama dua bulan Zhang belajar hukum. Kemudian dia melaporkan Zou ke polisi setempat atas dugaan pelecehan verbal yang menyebabkan anaknya tewas.
Baca juga: VIDEO : Gedung SD Berdiri Megah, Namun Siswanya Belajar Lesehan
Kasus itu pun maju ke meja hijau.
Selama proses hukum, pihaknya sekolah memberhentikan Zou.
Saat persidangan Zhang tak bisa memberikan barang bukti berupa CCTV atau video pengawasan di sekolah tersebut.
Dampaknya Zou dibebaskan oleh pengadilan pada Agustus 2023 lantaran Zhang tak mempunyai barang bukti yang kuat.
Baca juga: Lagi Nakes Suntik Vaksin Kosong, Kini Dialami Pelajar SD di Medan, Korbannya 2 Anak
Zhang tak patah arang. Dia pun berusaha keras untuk mendapatkan CCTV tersebut.
Kemudian pada November 2023, Zhang kembali memperkarakan Zou ke pengadilan dengan barang bukti baru yakni video pengawasan.
Saat ini Zhang menunggu sidang putusan pengadilan.
Semenjak jadi pengacara, Zhang memberikan bantuan hukum kepada orangtua yang mengalami nasib serupa dengannya.
Istrinya, Wang Beilei yang merupakan seorang konselor psikologis juga menawarkan layanan gratis kepada hampir 100 keluarga yang mengalami nasib serupa dengannya.
“Sejak kematian putra kami, melindungi semua anak seperti dia telah menjadi misi kami,” kata pasangan itu.
Upaya Zhang dan sang istri berjuang menuntut keadilan dan membantu orangtua yang mengalami nasib serupa mendapat pujian dari masyarakat Tiongkok.
Berita ini telah tayang di www.scmp.com dengan judul China father becomes lawyer to get justice for son, 11, who leapt to his death after being verbally abused by teacher