Penelitian UI

Mahasiswa Program Doktor FIA UI Beri Masukan Pemprov DKI Jakarta Soal Pegawai Milenial yang Inovatif

Editor: dodi hasanuddin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mahasiswa Program Doktor FIA UI Beri Masukan Pemprov DKI Jakarta Soal Pegawai Milenial yang Inovatif

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, BEJI - Mahasiswa Program Pascasarjana pada Program Doktor Ilmu Administrasi, Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Universitas Indonesia (UI) melakukan penelitian.

Dr. Wayu Eko Yudiatmaja, S.IP., MPA meneliti tentang berjudul “Perilaku Inovatif Pegawai Milenial di Sektor Publik: Anteseden, Mediator, dan Konsekuensinya Terhadap Task Performance Aparatur Sipil Negara di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca juga: Jadi Doktor Kriminologi ke-40 FISIP UI, Mulyani Rahayu Kaji Soal Perilaku Lesbian di Lapas Perempuan

Penelitian tersebut sebagai desertasi sidang promoso gelar Doktor dari FIA UI.

Menurut Dr. Wayu Eko Yudiatmaja, di era Revolusi Industri 4.0 yang berlangsung saat ini, dibutuhkan organisasi sektor publik yang inovatif dan adaptif terhadap berbagai perubahan.

Sebab, inovasi dapat memengaruhi daya saing suatu bangsa.

Baca juga: Kaji Model Lapas Industri di Indonesia, Andi Wijaya Rivai Jadi Doktor Kriminologi ke-39 FISIP UI

Sehingga dapat menjadi suatu instrumen untuk memenangkan persaingan di kancah global.

Oleh karena itu, inovasi harus menjadi perhatian serius di sektor publik.

Pegawai Milenial

Pegawai milenial, yakni pegawai yang lahir antara tahun 1980-2000, kerap mencerminkan perilaku
inovatif di tempat kerja.

Dalam penelitiannya, Dr. Wayu menemukan beberapa faktor yang melatarbelakangi perilaku inovatif tersebut dan bagaimana hal tersebut berpengaruh pada task performance pegawai milenial di sektor publik.

Studi yang dilakukan dalam lingkup Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ini menganalisis pengaruh kepemimpinan transformasional, budaya inovasi, iklim inovasi, dan expected images terhadap perilaku inovatif pegawai milenial.

Budaya inovasi lebih mampu mempengaruhi perilaku inovatif para pegawai milenial dibandingkan
iklim inovasi.

Hal ini sejalan dengan karakter pegawai milenial yang menginginkan fleksibilitas dan kebebasan (autonomy) dalam melaksanakan pekerjaannya, yang merupakan ciri dari budaya organisasi yang inovatif.

Berbeda dengan generasi sebelum dan sesudah mereka, pegawai milenial merupakan generasi yang menginginkan kebebasan yang lebih besar dalam melaksanakan pekerjaannya.

Baca juga: Mahasiswa Vokasi UI Targetkan 5 Medali Emas Sepatu Roda di PON XXI 2024

Akibatnya, perilaku inovatif dapat meningkatkan task performance pegawai milenial.

Halaman
123