Penelitian UI

Inilah 7 Hal yang Bikin Percepat Penuaan Dini, Guru Besar FK UI Ungkap Solusinya

Editor: dodi hasanuddin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Inilah 7 Hal yang Bikin Percepat Penuaan Dini, Guru Besar FK UI Ungkap Solusinya

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Dalam 5-15 tahun mendatang, jumlah populasi di Indonesia yang berusia produktif (16-64 tahun) akan meningkat.

Pada 2022, populasi usia produktif mencapai hampir 70 persen, sehingga diprediksi pada 2025, 2030, 2040, dan 2045 populasi usia produktif melebihi jumlah pada tahun sebelumnya.

Dengan bonus demografi tersebut, usia produktif yang berkualitas akan sangat berperan sebagai sumber daya manusia dan pelaku ekonomi di Indonesia.

Baca juga: Ada 15 Warga Binaan Rutan Cilodong Depok Diperiksa Kesehatan Organ Kewanitaan oleh Mahasiswa FIK UI

Hal tersebut disampaikan Prof. Dr. dr. Ani Retno Prijanti, M.S., dalam pidato pengukuhannya sebagai
guru besar yang berjudul “Peran Olah Raga, Bahan Alam, Kendali Metabolisme dan Hipoksia untuk
Mencapai Healthy Aging Bagi Bonus Demografi Indonesia”.

Prof. Ani dikukuhkan sebagai guru besar dalam Bidang Biokimia dan Biologi Molekuler Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI) di Aula IMERI, Kampus UI Salemba (23/12/2023).

Ia menyebutkan, permasalahan kesehatan yang sering terjadi pada usia produktif, meyebabkan proses penuaan lebih cepat terjadi.

Sementara itu, yang diperlukan oleh usia produktif adalah healthy aging atau proses menua dengan sehat.

“Kita mengetahui bahwa golongan usia produktif adalah kelompok yang paling aktif dalam
kehidupannya. Namun, saat ini dengan berbagai kemudahan dalam komunikasi dan transportasi
menyebabkan aktivitas fisik menurun dan menuju gaya hidup sedenter. Sementara itu, apabila kita
perhatikan penduduk urban sangatlah sibuk dengan pekerjaannya yang dapat menyebabkan stres,” ujar
Prof. Ani.

Baca juga: Tercatat Kasus Infeksi di Indonesia Tinggi, UI Ungkap Penerapan Ilmu Mikrobiologi Jadi Solusi

Ia menjelaskan, ada tujuh hal yang dapat mempercepat penuaaan dini.

Tujuh hal itu adalah kehidupan dengan pola sedenter, pola makan cepat saji, penggunaan gula sederhana (seperti gula pasir, gula fruktosa), dan stres dalam pekerjaan.

Selanjutnya adalah merokok, lingkungan tercemar polusi, dan high fat diet, menjadi predisposisi terjadinya penyakit degeneratif termasuk senecence (senesens) dan penuaan dini.

Dengan demikian, besarnya demografi usia produktif kemungkinan tidak diikuti dengan kapasitas hidup yang baik.

Oleh karena itu, sangat penting dilakukan upaya untuk mencegah maupun mengobati penyakit degeneratif, senesens, dan penuaan dini.

Baca juga: UI Temukan Kandidat Obat Baru untuk Terapi Kanker Payudara, Kemampuan Obatnya Lebih Kuat

Menurutnya, upaya untuk menjaga sumber daya manusia Indonesia agar tetap dalam kondisi heathy
aging adalah dengan olah raga, penggunaan bahan alam, kendali terhadap metabolisme dan kendali
hipoksia.

“Olah raga tingkat sedang seperti jalan cepat pada manusia dapat meningkatkan aktivitas telomerase, yang berfungsi memperpanjang telomer pelindung DNA kita. Dengan memanjangnya telomer, maka dapat diharapkan usia sel dapat diperpanjang,” kata Prof. Ani.

Halaman
123