Penelitian UI

UI Temukan Kandidat Obat Baru untuk Terapi Kanker Payudara, Kemampuan Obatnya Lebih Kuat

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menemukan kandidat obat baru untuk terapi kanker payudara.

Editor: dodi hasanuddin
Humas dan KIP UI
UI Temukan Kandidat Obat Baru untuk Terapi Kanker Payudara, Kemampuan Obatnya Lebih Kuat 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Modernisasi dan revolusi teknologi di bidang Kimia Medisinal memperlihatkan kontribusi ilmu Kimia Komputasi dan Bioinformatika dalam mendesain berbagai struktur molekul senyawa obat.

Hal ini menunjang dilakukannya inovasi rekayasa struktur molekul secara sintesis untuk menghasilkan invensi berupa entitas senyawa kimia baru yang dapat digunakan untuk terapi.

Pemaparan tersebut disampaikan Prof. Dr. Ade Arsianti, S.Si., M.Si saat dikukuhkan menjadi Guru Besar Bidang Kimia Kedokteran, Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI).

Baca juga: FIA UI Bantu UMKM Parung Panjang Bogor Naik Kelas, Edukasi Soal Pencatatan Keuangan

Pengukuhan Guru Besar tersebut dilakukan Rektor UI, Prof. Ari Kuncoro, S.E., M.A., Ph.D.

Menurut Prof. Dr. Ade Arsianti, penelitian dan pengembangan obat baru secara sintetik memerlukan biaya yang tinggi.

Oleh sebab itu, penelitian singkat yang dilakukan adalah menyintesis senyawa analog secara rekayasa
struktur kimia.

Hal ini untuk mendapatkan senyawa baru yang memiliki aktivitas lebih tinggi, toksisitas atau
efek samping lebih rendah, lebih selektif, dan lebih stabil.

“Inovasi rekayasa struktur molekul berbasis sintesis kimia merupakan strategi yang sangat menjanjikan untuk mendapatkan senyawa analog obat sintetik yang unggul dari suatu senyawa bioaktif alami, seperti antimycin dan asam galat,” ujarnya.

Rekayasa Antimycin A3

Dalam penelitiannya, Prof. Ade mengusung inovasi rekayasa struktur molekul dan sintesis senyawa
analog Antimycin A3 yang berpotensi membunuh sel kanker payudara.

Penelitian terdahulu menyebutkan dilakton cincin sembilan pada Antimycin A3 kurang efektif sebagai antikanker.

Untuk itu, rekayasa struktur molekul dilakukan dengan memodifikasinya melalui gugus aktif tetralakton
cincin 18 yang menghasilkan senyawa analog 2.

Baca juga: Kisah Mahasiswa Australia Mengenal Budaya Betawi dan Makanan Khas Sunda Bersama FKM UI

Senyawa ini dapat dikembangkan sebagai kandidat obat baru untuk terapi kanker payudara karena memiliki kemampuan lebih kuat daripada Antimycin A3.

Inovasi rekayasa ini juga diaplikasikan pada senyawa asam galat.

Asam galat adalah asam trihidroksibenbenzoat yang terdapat dalam tumbuhan dan buah-buahan yang dapat berfungsi sebagai antioksidan, antijamur, antivirus, antiinflamasi, dan antikanker.

Senyawa turunan oktil galat, amil galat, dan propil galat adalah tiga senyawa terbaik yang memiliki kestabilan dan afinitas yang tinggi.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved