TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Anies Baswedan naik haji di undang Raja Salman, Suharso Monoarfa dan Ustaz Yusuf Mansur ungkap ini
Anies Baswedan menjadi viral di media sosial lantaran foto hoax. Beredarnya foto tersebut lantaran Anies disangsikan naik haji.
Foto editan wajah Anies dipasang menggantikan wajah Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat tawaf mengelilingi Kabah di Masjidil Haram Makkah.
Baca juga: Anies Baswedan Pegang Tongkat Pusaka Cakra Pangeran Dipenogoro Viral, Mitologi Jawa: Penguasa Dunia
Baca juga: AHY Janji Koalisi Perubahan Tetap Bekerja Saat Lepas Anies Baswedan Berangkat Haji
Foto hoax tersebut disebar untuk menguatkan narasi bahwa mantan Gubernur Jawa Barat itu tukang bohong.
Ramainya narasi tersebut membuat Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas
Wakil Ketua Dewan Pengarah BRIN Suharso Monoarfa ungkapkan kebenaran.
Koordinator SDGs 2024 mengugah fotonya bersama Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo tengah mengenakan pakaian ihram.
Foto tersebut telah terbit di surat kabar dan diunggahnya di Insta Stroy Instagramnya.
Dalam keterangan foto tersebut menyatakan bahwa Suharso berfoto bersama dengan bakal calon Presiden RI, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Suharso secara tak sengaja bertemu Anies dan Ganjar di Mina, Arab Saudi. Ketika itu Ganjar bersama keluarganya dan Anies bersama keluarganya makan bersama dan duduk berdekatan.
Melihat hal itu, Suharso berpesan bahwa Indonesia harus melihat pertemanan keduanya. Anies dan Ganjar menyatakan bahwa mereka berteman sejak lama, karena alumnus Universitas Gadjah Mada.
Sementara itu, Ustaz Yusuf Mansur mengunggah foto lewat akun instagramnya @yusufmansurnew pada Selasa (27/6/2023).
Foto yang diunggah adalah potret Anies dan keluarga berkumpul dalam satu ruangan.
Baca juga: Andika Perkasa Dinilai Bisa Tambah Kekuatan Ganjar Pranowo Lawan Prabowo Subianto di Pilpres 2024
Baca juga: Ganjar Pranowo Blusukan ke Pasar Warakas Tanjung Priok, Langsung Diserbu Pedagang dan Simpatisannya
Dalam potret yang diunggahnya juga terlihat Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Keduanya terlihat mengenakan ihram.
"Adem amat. kumpul-kumpul di jamuan raja. izin Allah. saya juga ada di Mina. Alhamdulillaah. Rasanya kalo pak Prabowo ada, pak Anies dan pak Ganjar, bisa benar-benar kumpul bertiga. yaa Rabb. damaikan dan amankan selalu Indonesia," tulis Ustaz Yusuf Mansur.
Postingan tersebut pun disambut ramai masyarakat.
Doa dan harapan dituliskan untuk persatuan dan kesatuan bangsa menyambut kontestasi Pemilu 2024.
Mereka pun berharap agar Indonesia senantiasa damai dan dipimpin oleh sosok yang mampu melanjutkan pembangunan, mensejahterakan rakyat dan memulihkan ekonomi bangsa
Sebelumnya, narasi soal kebohongan Anies Baswedan berangkat ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji viral di media sosial.
Dalam sejumlah postingan di media sosial, Anies disanksikan kepergiannya.
Anies bahkan disebutkan tidak pergi ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji tahun ini.
Kabar tersebut secara langsung dibantah Sosiolog, Musni Umar.
Pendukung Anies Baswedan itu menyebut kepergian Anies ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji tahun ini.
Selain itu, Anies juga akan menghadiri undangan langsung dari Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud.
Baca juga: Tiba di Solo, Prabowo Subianto Diteriaki Presiden Oleh Relawan Jokowi dan Gibran
Baca juga: Prabowo Subianto Yakin Pilihannya Gabung ke Pemerintah Sudah Tepat dan Ajak Kader Dukung Jokowi
Hal tersebut disampaikan Musni Umar lewat status twitternya @musniumar pada Senin (26/6/2023).
Dalam postingannya berjudul 'ANIES BUKAN TUKANG NGIBUL: ITU FITNAH', Musni Umar menegaskan Anies bukanlah seorang pembohong.
"Pagi ini tersebar luas di medsos poster foto Anies pakai baju ihram dengan tulisan Tulang Ngibul Naik Haji. Saya kecam keras karena ini fitnah dan fitnah lebih kejam daripada pembunuhan," tulis Musni Umar.
"Kapan Anies bohongi anda? Selama jadi Mendikbud & Gub. DKI dia berusaha mewujudkan janjinya," jelasnya.
Musni Umar pun menegaskan Kerajaan Arab Saudi selalu mengundang Anies ketika musim haji setiap tahunnya.
Namun, diakuinya, Anies tidak dijemput oleh Raja Salman atau Putra Mahkota Arab Saudi, Muhammad bin Salman al-Saud.
Alasannya karena Anies bukanlah seorang presiden atau perdana menteri.
"Anies diundang kerajaan Arab Saudi untuk haji tahun ini. Tidak dijemput Raja Salman atau Putra Mahkota karena Anies bukan Presiden atau Perdana Menteri," kata Musni Umar.
"Setiap musim haji, Raja Arab Saudi selalu mengundang para tokoh dan pimpinan Ormas Islam dari seluruh dunia untuk menunaikan haji di Makkah," tuturnya,
Banyak Minta Foto Bersama
Anies Baswedan dan keluarga menjalankan ibadah haji dengan diawali ibadah umrah.
Kegiatan ibadah haji Anies juga dalam rangka memenuhi undangan Kerajaan Arab Saudi.
Usai melaksanakan ibadah umroh, Anies bersama keluarga keluar dari Masjidil Haram, Makkah.
Saat perjalanan keluar, Anies disambut hangat jemaah haji asal Indonesia yang berada di tanah suci.
Jemaah haji asal Indonesia banyak yang meminta foto bersama.
Bacapres yang didukung Koalisi Perubahan ini mengimbau jemaah haji Indonesia untuk tetap menjaga kondisi kesehatan, saat melaksanakan ibadah di tengah cuaca yang sangat panas.
Diantar Agus Harimurti Yudhoyono
Anies Baswedan menjalankan ibadah haji ke tanah suci. Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY mengantarkan Anies ke Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (22/06) petang.
AHY dan keluarga, turut mengangantar bakal calon presiden, Anies Baswedan pergi ke tanah suci untuk menjalankan ibadah haji melalui Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (22/06) petang.
Kehadiran AHY untuk mendoakan agar ibadah haji Anies dan keluarga lancar dan mabrur.
Dalam kesempatan ini, AHY juga berharap sosok cawapres yang dipilih Anies adalah yang terbaik.
Cawapres Anies Setelah Ibadah Haji
Sosok bakal calon wakil presiden (Cawapres) Anies disebut akan diumumkan setelah ia pulang dari menunaikan ibadah haji.
Adapun Anies bertolak ke Tanah Suci pada 22 Juni kemarin.
Informasi rencana pengumuman sosok bakal cawapres Anies dikonfirmasi Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS, Muzzammil Yusuf.
Ia juga diketahui sebagai anggota Tim Delapan KPP.
“Sepulang dari haji, Insyaallah beliau akan umumkan (cawapres)," ujar Muzzammil dikutip dari Kompas.com.
Menurut dia, Anies sudah meminta agenda atau kegiatan selama satu bulan ke depan dibahas.
Adapun Tim 8 KPP sepenuhnya menyerahkan pemilihan nama cawapres ke mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
"Tim 8 sudah jumpa Pak Anies menjelang Pak Anies berangkat haji. Dan Tim Delapan yang mewakili tiga partai alhamdulillah solid," ujarnya.
Sementara itu, anggota Tim 8 KPP, Sudirman Said memandang, pengumuman bakal cawapres Anies setelah ibadah haji merupakan waktu yang baik.
Menurut dia, pemilihan waktu itu menunjukkan bahwa momentum pendaftaran capres dan cawapres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) semakin dekat.
Tiga ketua umum partai politik pengusung Anies Baswedan, yakni Nasdem, Demokrat, dan PKS sudah mengetahui satu nama bakal cawapres di kantong Anies.
“(Anies sudah) berkeliling ke semua pimpinan partai untuk pamitan sekaligus menjelaskan arah keputusannya itu,” ujarnya.
Selain itu, kata dia, Anies juga meminta Tim Delapan KPP berhenti membicarakan penentuan bakal cawapres.
Sebab, waktunya sudah selesai.
“Sekarang sudah harus dipersiapkan mengidentifikasi tempat, acaranya bagaimana, jadi hal teknis kita kerjakan,” ujar dia.
Sejauh ini terdapat tiga nama sosok yang disebut-sebut masuk dalam bursa bakal cawapres Anies.
Mereka adalah Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan mantan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan atau Aher.
Seiring waktu berjalan menuju momen yang disebut bakal jadi pengumuman bakal cawapres, Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali menyebut peluang putri Presiden ke 4 RI, Abdurrahman Wahid atau Gusdur, Yenny Wahid.
Yenny dipandang memiliki sejumlah keunggulan yang bisa melengkapi Anies dalam menghadapi pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Beberapa keunggulan Yenny menurut Ali antara lain, ia merupakan representasi Nahdlatul Ulama (NU). Yenny memang cicit pendiri NU, Hasyim Asy'ari serta mewarisi pemikiran Gus Dur yang menjunjung tinggi pluralisme.
Ali memandang, pemikiran Gus Dur tercermin dalam diri Yenny Wahid karena ia sempat mendampingi almarhum Gus Dur semasa hidup.
Selain itu, Yenny juga dinilai memiliki wawasan kebangsaan hingga menjadi figur yang bisa menarik pemilih perempuan.