Prestasi UI

Inovasi Universitas Indonesia UI untuk 77 Tahun Indonesia: Propolis Corona dan Keputihan dari Sahlan

Editor: dodi hasanuddin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Inovasi Universitas Indonesia UI untuk 77 Tahun Indonesia: Propolis Corona dan Keputihan dari Sahlan

Adapun uji klinis pada manusia dilakukan pada pasien klinik obstetrik-ginekologi dan perempuan yang memiliki risiko infeksi tertular melalui hubungan seksual, yaitu para Wanita Pekerja Seks (WPS) di wilayah Pangandaran yang berjumlah 126 orang sebagai populasi kunci.

Baca juga: Dua Guru Besar Universitas Indonesia UI Bambang Wibawarta dan Hikmahanto Juwana Terima Penghargaan

Sebelumnya, tim peneliti telah melakukan penelitian efektivitas sediaan ekstrak propolis secara in vitro dan uji praklinis pada hewan.

Riset yang dilakukan para akademisi tersebut dilatarbelakangi oleh banyaknya masalah kesehatan reproduksi perempuan yang disebabkan oleh jamur yang salah satunya adalah gejala keputihan (kandidiasis vaginalis).

Kandidiasis vaginalis adalah infeksi di organ kewanitaan yang menimbulkan gejala keputihan (fluor albus).

Infeksi ini merupakan salah satu masalah kesehatan reproduksi perempuan yang disebabkan oleh jamur Candida albicans.

Keputihan merupakan gejala awal dari infeksi alat reproduksi seperti vulvitis, vaginitis, servisitis, bahkan hingga penyakit radang panggul (pelvic inflammatory disease).

Kondisi ini dapat menimbulkan masalah psikologis pada perempuan serta memicu infeksi campuran serta munculnya kanker serviks.

"Kalau untuk kemarin kasus yang di Pangandaran karena kami sekalian uji klinis ya waktu itu. Kami mencari pasien untuk Ovula itu susah, nah di Pangandaran itu kan ada WPS ya sudah jadi subjek penelitian sekaligus juga pengabdian masyarakat," imbuhnya.

Baca juga: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia UI Periksa Kesehatan dan Edukasi Warga Sasak Panjang Bogor

Secara umum, pengobatan dilakukan dengan pemberian obat golongan Azol yang bekerja menghambat biosintesis ergosterol yang dibutuhkan dalam perakitan membran sel Candida albicans. Belakangan diketahui bahwa penggunaan obat ini tidak lagi efektif.

Lalu, terdapat juga propolis fluoride sebagai agen topikal oles dalam menghentikan aktivitas karies gigi.

"Ada propolis fluoride, jadi di gigi kan ada karangnya biasanya kan menggerogoti gigi. Kemudian kami bersihkan dioles pakai propolis tadi, ini idenya dari dokter gigi ya kemudian dokter gigi sekarang sudah banyak melakukan untuk pengabdian masyarakat yang dilakukan dari sekitar Depok, Bekasi Jakarta. Lalu tahun ini kami fokusnya rekan dokter di Laboan Bajo dan Manado, tetapi produknya kami yang buat untuk diaplikasikan," jelas dia.

Selanjutnya, Sahlan mengungkapkan bahwa sekarang ini tengah fokus terkait jamu, obat herbal terstandar, dan fitofarmaka.

Baca juga: Sejarah Berdirinya Fakultas Teknik Universitas Indonesia UI, Disetujui Oleh Bung Karno

Yang menarik itu justru saat iniĀ  sedang meneliti mengenai dalam dunia obat herbal tradisional itu ada tiga tingkat.

Pertama yaitu jamu, asal ada bukti sebelumnya ada orang lain yang sudah pernah melakukan asalkan dia tak beracun bisa.

Kedua, Obat Herbal Berstandar (OHT) standarisasi pengujian lanjutan tetapi belum ke manusia itu menjadi obat herbal terstandar.

Halaman
1234