TRIBUNNEWSDEPOK.COM, SEMANGGI - Momen mendebarkan dialami oleh Sri Handayani.
Ibu rumah tangga itu mengaku sempat terpelanting usai ditabrak dua pengedar narkoba yang dikejar polisi di Jalan Puspiptek Raya, Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Hal tersebut disampaikan Ibu Sri ketika menghadiri rilis pengungkapan kasus narkoba di Mapolda Metro Jaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Senin (10/1/2022).
Sri menceritakan, awalnya ia tengah naik motor di Jalan Puspiptek Raya.
Namun, tiba-tiba ia ditabrak dari belakang oleh mobil Honda Jazz berwarna abu-abu yang dikendarai pelaku.
"Saya terpelanting, tapi alhamdulilah hanya memar-memar saja," ujar Sri.
Baca juga: Mirip Film Laga, Polisi Nyamar, Kejar-kejaran hingga Baku Tembak dengan Pengedar Narkoba di Pamulang
Baca juga: Bukan Enam Kasus, Wali Kota Depok Klarifikasi Jumlah Warga Terpapar Omicron Hanya Ada Empat Kasus
Saat terduduk di jalanan, Sri baru melihat ada penembakan terhadap mobil yang menabraknya.
Awalnya Sri tidak tahu alasan penembakan tersebut.
Hingga akhirnya ia mendengar dari warga bahwa yang menabraknya ialah pengedar narkoba yang melarikan diri dari kejaran polisi.
Mirip Film Laga, Polisi Nyamar, Kejar-kejaran hingga Baku Tembak dengan Pengedar Narkoba di Pamulang
Layaknya film laga, aksi penangkapan pengedar narkoba dilakukan anggota Subdit II Ditres Narkoba Polda Metro Jaya.
Mereka yang sebelumnya menyamar sebagai pembeli sabu terlibat kejar-kejaran dengan mengendarai mobil denbgan para pengedar narkoba jaringan Aceh-Jakarta.
Seorang tersangka berinisial HM pun tewas dalam baku tembak di Jalan Puspiptek Raya, Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol E Zulpan mengatakan awalnya pihak Subdit II Ditres Narkoba Polda Metro Jaya mendapatkan informasi terkait peredaran narkoba jenis sabu.
Pihak kepolisian kemudian melakukan undercover buy Selasa (4/1/2022) sekira pukul 15.45 WIB tepatnya di pertigaan Jalan Raya Gapura Permata Pamulang, Setu, Tangerang Selatan.
Baca juga: Ditangkap Polisi Nyabu Bareng Suami, Velline Chu Akui Nyabu untuk Lupakan Trauma KDRT
Baca juga: Bukan Enam Kasus, Wali Kota Depok Klarifikasi Jumlah Warga Terpapar Omicron Hanya Ada Empat Kasus