Oleh karena itu, 25 posko tersebut akan mendukung apabila ada kendaraan yang akan masuk pada ruas tol.
Namun, kata dia, pihaknya tetap menunggu pemberlakuan penerapan aturan dari pemerintah pusat maupun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat.
Baca juga: Pengangkatan 44 Mantan Pegawai KPK oleh Kapolri Dinilai Pakar Hukum Trisakti Politis dan Pilih Kasih
Baca juga: Ganjil Genap di Kawasan Wisata Wilayah DKI Jakarta Masih Berlaku Akhir Pekan Ini, Berikut Lokasinya
"Kapan akan dilaksanakannya. Tentunya kami sudah menyiapkan semua sarana, personel, dan semuanya. Termasuk cara bertindak kami. Sehingga ketika diberlakukan maka kami akan siap mengantisipasi hal tersebut," ucapnya.
Dia mengatakan, kebijakan yang melibatkan lima polres diharapkan mampu menekan mobilitas warga dan kemacetan di sepanjang jalur menuju kawasan Puncak Bogor.
Sehingga kawasan di lima polres yang masuk level 2 ini bisa mendukung kebijakan pemerintah dalam rangka PPKM Nataru.
"Kami mengimbau pada masyarakat agar segera vaksin sebelum Nataru karena semua tempat wisata akan diberlakukan wajib vaksin di kawasan Puncak Raya meliputi Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Cianjur, Kota Sukabumi, dan Kabupaten Sukabumi," ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Bogor AKBP Harun mengatakan bahwa dalam rapat tersebut juga terdapat beberapa rencana skenario rekayasa lalu lintas untuk menekan kepadatan kendaraan saat malam Nataru.
Kata dia, sifatnya situasional seperti skema penerapan contra flow atau lawan arus, hingga sistem one way atau buka-tutup jalur.
Jika skema itu belum bisa menekan kepadatan kendaraan, maka ada kemungkinan jalur Puncak akan dilakukan pengalihan kendaraan.
"Filter awal ganjil-genap itu di tol-tol. Kedua, nanti kita lihat kondisi jalan ini crowded atau bagaimana, nanti akan kita gunakan rekayasa lantas lain. Bisa pengalihan, bisa juga sesuai dengan yang lain," kata Harun.