Pemkot Depok

Pemkot Depok Kunci Penutup Gorong-gorong untuk Hindari Aksi Pencurian

Penulis: Vini Rizki Amelia
Editor: murtopo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota Depok Mohammad Idris seusai Apel Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi dalam menghadapi cuaca ekstrim, banjir, dan tanah longsor di Lapangan Balai Kota, Pancoran Mas, Kota Depok, Senin (15/11/2021).

Laporan Wartawan TribunnewsDepok.com, Vini Rizki Amelia

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, PANCORAN MAS - Wali Kota Depok Mohammad Idris menyoroti aksi pencurian fasilitas milik Pemerintah Kota (Pemkot) Depok yang selama ini terjadi.

Salah satunya adalah aksi pencurian penutup gorong-gorong.

Kerap hilang dicuri, membuat Pemkot Depok mengambil sejumlah tindakan, salah satunya dikatakan Idris dengan mengunci penutup gorong-gorong tersebut.

"Kalau untuk mengunci permanen sudah kita lakukan untuk di beberapa tempat, khususnya daerah-daerah rawan. Ada beberapa tempat memang yang rentan dan rawan dicuri sehingga dikunci, namun kebanyakan memang belum (dikunci)," tuturnya.

Baca juga: Operasi Zebra Jaya di Depok, Kasatlantas Polres Metro Depok: Tidak Ada Razia Besar-Besaran

Terhadap gorong-gorong yang tutupnya dicuri, Idris mengaku pihaknya sudah melakukan perbaikan dengan cara memberikan penutup baru.

Di mana pembiayaan penyediaannya diambil dari anggaran khusus.

"Itu memang ada anggaran-anggaran yang sifatnya pemeliharaan, nah itu kalau pemeliharaan memang materialnya sudah ada, jadi tinggal kita realisasikan. Ini kan kasus ya, bukan fenomena, jadi hanya beberapa saja (yang dicuri) dan bisa ditangani," tandasnya.

Menurut Idris, penanganan terhadap pencurian ini akan jauh lebih maksimal bila masyarakat saling bergotong royong dan sadar bahwa gorong-gorong dibangun menggunakan uang rakyat.

"Aset-aset ini adalah aset negara, bukan pribadi. Jadi, punya warga juga, artinya ketika kita merasa memiliki dan melihat ada upaya pencurian, masyarakat membantu kami untuk menjaganya dan segera melaporkan bila melihat adanya upaya pencurian," kata Idris seusai memimpin Apel Siaga Darurat Bencana Hidrometeorolgi di Lapangan Balai Kota, Pancoran Mas, Kota Depok, Senin (15/11/2021).

Baca juga: Mohammad Idris Sebut Masalah Depok Saat Hujan Hanya Genangan Air, Soal Banjir Limpahan Bogor

Masalah banjir di Depok

Sementara itu Pemerintah Kota (Pemkot) Depok juga melakukan Apel Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi yakni cuaca ekstrim, banjir, dan tanah longsor.

Apel dipimpin langsung Wali Kota Depok Mohammad Idris di Lapangan Balai Kota, Pancoran Mas, Kota Depok, Senin (15/11/2021).

Apel ini diktakan Idris hanyalah sebagai formalitas untuk menandakan pihaknya siap dalam menghadapi bencana.

Sebab, sebelum apel dilakukan, seluruh petugas termasuk unsur TNI-Polri sudah terjun ke lokasi-lokasi jika terjadi bencana.

Terlebih beberapa pekan terakhir Kota Belimbing ini diterjang banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah.

"Kalau tugas-tugas aksi meeka sudah sejak lama bersama teman-teman semuanya yang terlibat, dalam hal ini khususnya TNI-Polri juga di lapangan memang sudah bekerja," kata Idris kepada wartawan seusai memimpin Apel Siaga di Balai Kota, Pancoran Mas, Kota Depok, Senin (15/11/2021).

Baca juga: Cegah Banjir dan Tanah Longsor, Dinas PUPR Kota Depok Turunkan 4 Unit Alat Berat dan Pasang Bronjong

"Tapi (Apel ini) sebagai sebuah seremonial dan konfirmasi bahwa kita sudah siap siaga terhadap cuaca ekstrim," tuturnya.

Perihal banjir yang kerap melanda Depok, Idris menyebut hal itu terjadi lantaran adanya kiriman air dari Bogor.

Sehingga menyebabkan sejumlah wilayah utamanya yang dekat dengan kali atau sungai terendam banjir.

"Kalau di Depok memang lebih banyak masalah genangan air, kalau wilayah-wilayah banjir ini memang limpahan sungai dari kabupaten khususnya Bogor, baik (Sungai) Ciliwung, maupun Pesangrahan dan Kali Angke," tandasnya.

Baca juga: Bupati Bogor Ade Yasin Ingatkan Warga Waspadai Ancaman Bencana Banjir, Longsor & Angin Kencang

Untuk antisipasi banjir tersebut, Idris mengaku pihaknya terus membangun komunikasi dengan pemerintah pusat dan juga balai besar wilayah Sungai Ciliwung dan Cisadane (BWSCC).

Komunikasi ini dilakukan untuk mengonfirmasi bila adanya kemungkinan kiriman air akibat hujan yang terjadi di wilayah hulu atau Bogor.

Sedangkan genangan air dikatakan Idris banyak disebabkan oleh penyumbatan-penyumbatan saluran air, lantaran penuhnya sampah maupun adanya penyempitan aliran air.

Baca juga: BPBD Kabupaten Bogor Pasang CCTV di Lokasi Rawan Banjir dan Siagakan Tim Reaksi Cepat

Bentuk antisipasi terhadap penyumbatan air dikatakan Idris rutin dilakukan dinas terkaiit, seperti yang dilakukan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) dan juga Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup (DLHK), dengan cara mengangkut tumpukan sampah yang menumpuk di saluran air baik di selokan maupun sungai dan kali.

"Kalau untuk penyempitan saluran air, biasanya kita catat untuk kita tampung, kita tata dengan (anggaran) APBD yang memang kita rencanakan," juarnya.