Kriminalitas
Kisah Tragedi Remaja Putri yang Alami Keterbatasan Tewas Dirudapaksa Sahabat Ayah di Padang Lawas
Kisah Tragedi Remaja Putri yang Alami Keterbatasan Tewas Dirudapaksa Sahabat Ayah di Padang Lawas
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, PADANG LAWAS - Tragedi memilukan terjadi di Sumatera Utara. Nur Mintana Hasibuan (15) tak menyangka orang terdekatnya membawa malapetaka.
Gadis yang memiliki keterbatasan fisik dan mental itu tewas oleh sahabat ayahnya, Khairil (49).
Gadis remaja berusia 15 tahun asal Pagaran Jae Batu, Desa Pasar Latong, Kecamatan Lubuk Barumun, Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara tewas secara mengenaskan.
Baca juga: Kisah Cinta Terlarang di Blitar, Suami di Penjara Istri Pacaran dengan Pria Lain, Tewas di Kamar Kos
Sebelum dibunuh, Nur Mintana dianiaya. Dia dipukul dan kepalanya dibenturkan ke tembok kamar penginapan di di Rao, Pasaman, Sumatera Barat.
Dalam kondisi tak berdaya, korban dirudapaksa berkali-kali hingga alat kelamin dan analnya robek.
Tak sampai disitu, korban juga dicekik hingga lehernya patah.
Jenazah gadis lugu itu pun dibuang di selokan di Kampung Binubu, Nagari Sontang Cubadak, Pasaman, Sumatera Barat, Selasa (12/8/2025).

Jenazah korban ditemukan memakai pakaian berwarna coklat dalam posisi tertelungkup dan kepalanya terbenam ke dalam lumpur selokan.
Setelah dilakukan visum et repertum oleh Rumah Sakit Bayangkara Polda Sumbar terhadap anak buruh tani tersebut terungkap bahwa alat kelamin hingga analnya ditemukan robek. Kemudian lehernya patah dan pelipis kanan retak.
Sahabat Ayah Duda
Polres Pasaman pun berhasil menangkap pelakunya di tempat di persembunyiannya di Kota Pekanbaru, Sabtu (16/8/2025).
Khairil seorang pedagang buah yang berjualan di Kota Pekanbaru. Saat itu sang ayah Nur Mintana bekerja bersamanya.
Baca juga: Kisah Cinta Berakhir Duka di Deli Serdang, Janda Muda Langgar Larangan Ibu
Hal itu membuat Khairil kerap berkunjung ke rumah Sarifudin Hasibuan (41). Kedekatan Khairil dengan keluar Sarifudin membuat anak-anak Sarifudin memanggilnya Uwak.
Sarifudin akhirnya memutuskan untuk berhenti bekerja bersama Khairil. Dia lebih memilih bekerja sebagai buruh tani di kampungnya.
Sarifuddin baru mengetahui bahwa sahabatnya itu berstatus duda dari mantan istrinya. Perceraian terjadi dua bulan yang lalu.

Risnawati (39) istri Sarifudin menyebutkan bahwa Khairil berkunjung pada Kamis (8/8/2025). Sebagai seorang sahabat dia terima dengan hangat, pelaku pun disuguhkan makan.
Dalam perbincangan, pelaku meminta kepada suaminya untuk menjadi Mintana sebagai pengasuh anaknya.
Namun, permintaan itu ditolak Risnawati dan suaminya. Alasannya adalah Mintana memiliki kekurangan secara fisik dan mental.
Baca juga: Kisah Sosok Penipu Ulung Ade Mulyana Jatuh Hati dengan Dea Permata, Kejanggalan Motif Pembunuhan
Selain itu, Mintana juga tengah mengasuh adiknya, Siti Fatimah (11).
Lahir dengan Kondisi Kurang
Nur Mintana Hasibuan lahir di Dusun Pagaran Jae Batu, Desa Pasar Latong, Kecamatan Lubuk Barumun, Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara pada tahun 2010.
Ayahnya bernama Sarifudin Hasibuan (41) dan ibunya Risnawati (39). Ayahnya bekerja sebagai buruh tani di kebun orang. Penghasilannya sebagai buruh tani, membuat Sarifudin harus hidup kekurangan.

Memang di Dusun Pagaran Jae Batu, Desa Pasar Latong merupakan tipe desa perkebunan dan pertenakan. Hal ini membuat umumnya warga yang tinggal di lahan seluas 19 haktare itu bekerja sebagai buruh lepas dan buruh tani
Mintana sapaan akrab Nur Mintana Hasibuan merupakan anak kedua dari lima bersaudara. Semua saudaranya perempuan.
Dia mengasuh adiknya yang duduk di bangku SD.
“Mintana memang sudah 15 tahun umurnya, tapi pikirannya masih seperti anak-anak dan bermainnya juga masih sama anak-anak,” kata ibunya.
Diiming Jalan-jalan
Sang ibu korban, Risnawati (39) menyebutkan bahwa Khairil sang pelaku sering datang ke rumahnya saat menjadi teman kerja di toko buah.
Maka dari itu keluarganya memanggilnya Uwa, karena memang usianya lebih tua dari ayah Mintana.
Hal itu membuat ia dan suaminya tak curiga ketika pelaku berkunjung pada Kamis (8/8/2025).
Baca juga: Kisah Janda Muda di Ponogoro Tewas di Tangan Suami Keempat, Keinginan Terakhirnya di Hari Pramuka
Ketika itu dia datang untuk silaturahmi. Sebagai tamu apalagi orang yang sudah dikenal. maka pelaku pun disuguhkan makan.
Dalam perbincangan, pelaku meminta kepada suaminya untuk menjadi Mintana sebagai pengasuh anaknya.
Namun, permintaan itu ditolak Risnawati dan suaminya. Alasannya adalah Mintana memiliki kekurangan secara fisik dan mental.
Selain itu, Mintana juga tengah mengasuh adiknya, Siti Fatimah (11).
Pelaku kembali datang ke rumah pada Sabtu (10/8/2025). Saat itu ia dan suami tak ada di rumah, karena sedang bekerja.
Baca juga: Kisah Perjuangaan Mpok Alpa Hingga Meninggal Dunia Akibat Penyakit yang Dideritanya
Ia pun bertemu dengan Mintana. Kemudian pelaku mengajak korban untuk jalan-jalan ke Sungai Siraisan, salah satu objek wisata di daerah tersebut.
Tapi, Mintana menolak. Agar korban bisa diajak, maka pelaku pun mengajak serta adik dan dua saudara Mintana. Akhirnya Mintana pun bersedia ikut.
Dia menurunkan adik Mintana dan dua saudaranya. Lalu, mereka diberikan uang jajan Rp 17.000 dan menyampaikan bahwa saat ini yang diajak jalan-jalan adalah Mintana. Setelah itu adik dan dua saudaran minta di ajakan jalan-jalan.
Ternyata korban dibawa pelaku ke sebuah tempat penginapan di Rao, Pasaman.
Dianiaya dan Dirudapaksa Berkali-kali

Setelah membawa korban ke kamar penginapan, pelaku merayu korban untuk melakukan hubungan intim. Namun, korban menolak. lantaran nafsunya sudah tinggi korban pun langsung dipeluk.
Ternyata Mintana melakukan perlawanan. Melihat hal itu pelaku pun membenturkan kepala korban ke tembok kamar hingga tak berdaya.
Dalam kondisi tak berdaya, pelaku kemudian merudapaksa korban. Tak hanya sekali, pelaku merudapksa korban berkali-kali hingga alat kelamin dan analnya rusak alias robek.
Setelah puas merudapaksa korban, gadis remaja tersebut berusaha bangkit. Pelaku pun kemudian mencekik leher korban sekuat tenaga hingga leher korban patah.
Baca juga: Kisah Pilu Wanita Muda Nikah 4 Kali Tewas Tanpa Busana di Ponorogo, Detik-detik Sebelum Dibunuh
Pelaku pun membawa jenazah korban dan membuangnya selokan di Kampung Binubu, Nagari Sontang Cubadak, Pasaman.
Orangtua korban yang mendapatkan laporan dari keluarganya menunggu hingga hari Minggu hingga Senin (12/8/2025) namun putrinya tak pulang juga.
Pada Rabu (13/8/2025) orangtua korban mendapatkan kabar di medsos bahwa ditemukan jenazah gadis remaja. Dari fotonya mirik Mintana.
Mereka pun kemudian ke Polres Padang Lawas dan menghubungi Polisi Polres Pasaman.

Lantaran jenazah sudah dibawah RS Polda Sumbar, mereka pun berangkat ke Padang. Mereka pun kemudian diperbolehkan melihat jenazah tersebut. Saat dibuka ternyata benar Mintana.
“Wajahnya sulit dikenali, karena sudah bengkak dan mulai membusuk. Saya tahu itu anak saya dari kakinya. Ciri-ciri anak saya, kuku jempol kirinya sedikit bergulung, termasuk kuku tangannya merah karena pakai inai,” kata Risnawati.
"Yang membuat saya pilu adalah alat kelamin dan anak anak saya robek," tambahnya.
Kasat Reskrim Polres Pasaman, AKP Fion Joni Haye menyebutkan bahwa keluarga korban merupakan orang tak mampu, maka dari itu Polres Pasaman membantu seluruh proses pemandian jenazah hingga diantar ke rumah korban.
AKP Fion Joni menambahkan bahwa pelaku dikenai Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati, penjara seumur hidup, atau pidana penjara paling lama 20 tahun.
Kemudian juga dengan UU Perlindungan Anak.
Kisah Cinta Terlarang di Blitar, Suami di Penjara Istri Pacaran dengan Pria Lain, Tewas di Kamar Kos |
![]() |
---|
Bobol Motor di Metropolitan Mall Cileungsi Bogor, Pria Asal Lampung Diringkus Polisi |
![]() |
---|
Cegah Bentrok Susulan di Jasinga, Ini Langkah Polres Bogor |
![]() |
---|
Pria yang Tewas di Persawahan Bekasi, Ternyata Kepala KCP Bank di Cempaka Mas, Diculik di Pasar Rebo |
![]() |
---|
Sebelum Tewas, Korban Bentrok Maut di Jasinga Bogor Terlibat Duel Sajam dengan Pelaku |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.