Kriminalitas
Kisah Tragis Asisten Apoteker di Indramayu Tewas dengan Wajah Hangus, Diduga Pelaku Polisi
Kisah Tragis Asisten Apoteker di Indramayu Tewas dengan Wajah Hangus, Diduga Pelaku Polisi
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, INDRAMAYU - Warga Blok Ceblok Desa Singajaya, Kecamatan Indramayu, Kebupaten Indramayu, Jawa Barat geger.
Penghuni kos di RT9/RW3 bernama Putri Apriyani (24) ditemukan tewas secara mengerikan pada Sabtu (9/8/2025) dini hari. Wajahnya sulit dikenali.
Putri Apriyani merupakan Asisten Apoteker.
Baca juga: Kisah Detik-Detik Pegawai BPS Halmahera Dibunuh, Ketahuan Seks Oral Ribuan Warga Soagimalaha Murka
Asisten apoteker di Indonesia sering disebut juga tenaga teknis kefarmasian yang membantu apoteker dalam menjalankan pelayanan kefarmasian.
Di antaranya pelayanan di apotek dan administrasi dan manajemen.
Wajah sulit dikenali lantaran Asisten Apoteker yang menempati kamar kos No.9 tersebut ditemukan tewas dengan kondisi wajah terbakar.
Wajahnya menghitam. kulit wajahnya di pipi kanan dan kiri terkelupas.

Lalu, hidung dan mulutnya juga menghitam. Tak hanya itu, sebagian gigi depannya menghitam.
Selain wajah terbakar. Kemudian ditemukan mata korban dalam posisi terbuka. Diduga korban mengetahui pelaku yang telah membakarnya.
Apakah korban tewas akibat dibakar atau gadis cantik asal Desa Rambatan Wetan, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu dibunuh dulu lalu dibakar?
Baca juga: Kisah Petaka Sosok Steff Bikin Cucu Konglomerat Manado Joe Alberto Tanos Tewas Ditikam Residivis
Menengagapi hal itu, Kapolres Indramayu AKBP Mochamad Fajar Gemilang melalui Kasi Humas Polres Indramayu AKP Tarno meminta warga untuk menunggu perkembangan lebih lanjut soal kasus ini.
Hingga saat ini Polres Indramayu masih melakukan penyelidikan terhadap kematian korban.
“Korban wanita, kejadian ini masih dalam penyelidikan polisi,” ujar dia.
Diduga Dibunuh Lebih Dulu
Penyebab tewasnya Putri Apriyani (24) masih misteri. Namun dari fakta yang ditemukan di lokasi kejadian mengarahkan bahwa korban dibunuh terlebih dahulu, lalu dibakar.
Hal ini berdasarkan keterangan Ketua Karangtaruna Desa Singajaya, Ilyas (27), saat ditemui di lokasi kejadian.

Menurut Ilyas, pada Sabtu (9/8/2025) pukul 02.30 WIB warga tidak mendengar jeritan minta tolong akibat dibakar.
Warga justru mendengarkan tangisan kencang seorang perempuan.
"Ada ibu-ibu mau ke pasar dengar tangisan kencang wanita. Tidak lama keluar dua orang pria keluar dari kamar kos itu dan pergi pakai motor," kata Ilyas.
Baca juga: Kisah Pilu Istri Polisi di Pakpak Bharat Sumut, 3 Tahun Tak Dinafkahi Lahir Batin Malah Mau Ditembak
Kecurigaan almarhumah tewas akibat dibakar juga dipertanyakan oleh ayah kandungnya, Karja (48).
Karja mengatakan hasil autopsi tim medis menyebut Putri meninggal karena kehabisan napas, namun keluarga mempertanyakan apakah ia tewas sebelum dibakar atau akibat dibakar.
“Tapi kalau meninggal karena dibakar, harusnya korban teriak menjerit kesakitan, tapi dari keterangan yang beredar tidak begitu,” ujar dia.

Pelakunya Diduga Sang Kekasih Polisi
Pengacara keluarga korban, Toni RM menduga pelaku pembunuhan adalah sang kekasih. Bripda AS (25) merupakan polisi yang bertugas di Polres Indramayu.
Dugaan tersebut muncul lantaran di kamar kos tersebut ditemukan tiga unit handphone. Dua handphone milik Putri Apriyani (24) dan satu handphone milik pacar korban dan dalam kondisi sebagian HP nya terbakar.
Baca juga: Kisah Perjuangan Hidup Miranda yang Dibunuh Suami di Lombok, Ini Pesannya untuk Perempuan Indonesia
Kemudian ada motor Scoopy berwarna putih milik sang pacar dan rekaman CCTV yang menunjukkan korban terakhir bersama dengan kekasihnya.
Lalu, saat ini sang kekasih tidak tahu dimana keberadaannya.

Pada Jumat (8/8/2025) malam, Putri keluar dengan tujuan mengambil uang di BRI Link, karena BRI Link yang pertama dikunjungi tidak bisa, kemudian Putri mencari BRI Link lain.
"Pada pukul 21.00 WIB Putri tidak bisa dihubungi. Terus paginya keluarga mendapat kabar Putri meninggal dunia," ujar Toni RM mantan pengacara Pegi Setiawan dalam kasus Vina Cirebon.
Dugaan Lantaran Masalah Uang
Toni RM menyampaikan bahwa korban terakhir bersama pacarnya itu saat ingin mengambil uang dari ibunya yang bekerja di luar negeri sebegai pekerja migran sebesar Rp 35 juta.
Uang tersebut untuk menebus sawah yang digadaikan.
Baca juga: Kisah Sosok Anggota Paskibraka di Sumut Gagal Tampil di HUT Ke-80 Kemerdekaan RI, Dibunuh Tetangga
Keterkaitan masalah uang ini penting atas tewasnya korban. Sebab, saksi bernama Rina menyebutkan dua hari yang lalu pacar korban menelepon.
Dia menelepon ingin meminjam nama Putri untuk keperluan meminjam uang di bank. Namun, permintaan itu ditolak Putri.
Bila uang di rekening Putri hilang, maka patut diduga keterlibatan sang kekasih.

Toni RM menyampaikan bahwa Polres Indramayu telah mengerahkan anggotanya untuk menangkap AS.
Untuk sementara penyidik menerapkan Pasal 338 tentang pembunuhan dan atau 351 ayat 3 tentang penganiayaan yang mengakibatkan kematian.
Sosok Asisten Apoteker yang dikenal Periang
Putri merupakan anak kedua dari Karja (48). Putri dikenal anak yang periang. Selain itu, dia mandiri.
Putri merupakan alumni SMPN 4 Sindang. Ketertarikannya terhadap obat-obatan membuat masuk SMK Farmasi.
Kemudian melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi di Kota Yogyakarta.
Baca juga: Kisah Pilu Karyawati di Lampung Tewas Digorok Kekasih, Tinggalkan Anak yang Masih TK
Namun, akibat pandemi Covid-19 lalu, Putri kembali ke Indramayu dan memutuskan untuk berhenti kuliah.
Korban kemudian bekerja di apotek di Indramayu dan tinggal di tempat kos. Sebelama beberapa tahun terakhir Putri menekuni bekerja di Apote.
Tamsin (58), paman korban menyebutkan bahwa almarhumah Putri memiliki pribadi yang baik.
Selain itu, anaknya tidak pernah aneh-aneh.
Pemilik apotek tempat Putri bekerja, Hj Uus Kusniawati, menyatakan bahwa Putri dikenal baik dengan teman kerjanya.

Bahkan, akhir-akhirnya ini Puput sapaan akrab Putri terlihat ceria sebab memiliki pacar baru
Menurut Hj Uus, pada Jumat (8/8/2025) Putri masuk kerja siang dan pulang jam 19.00 WIB.
Keesokan harinya, Putri sempat di telpon dan di WA oleh sesama rekan kerjanya namun telepon genggamnya tidak memberi respon, sehingga yang seharusnya Putri masuk shift pagi, maka digantikan oleh rekannya.
"Putri merupakan salah satu karyawati yang sudah bekerja hampir 3 tahun di tempat usahanya tersebut," ujarnya.
Hj Uus menambahkan bahwa mendapatkan job sebagai pekerja yang melayani konsumen melakukan transaksi obat dan menerima barang barang yang masuk dari supplier obat
Artikel ini telah tayang di TribunCirebon.com
Komplotan Maling Motor Jaringan Karawang dan Lampung Gentayangan di Bekasi, Incar Motor di Perumahan |
![]() |
---|
Terekam CCTV, Pria Berpeci Curi HP Milik Jemaah Perempuan di Masjid Al Muhajirin Sukmajaya Depok |
![]() |
---|
Kunci Kontak Masih Menggantung, Pria di Ciomas Curi Sepeda Motor dari Garasi Rumah Warga |
![]() |
---|
Kisah Detik-Detik Pegawai BPS Halmahera Dibunuh, Ketahuan Seks Oral Ribuan Warga Soagimalaha Murka |
![]() |
---|
Kisah Petaka Sosok Steff Bikin Cucu Konglomerat Manado Joe Alberto Tanos Tewas Ditikam Residivis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.