Berita Universitas Indonesia
Peneliti UI Temukan Inovasi Aditif Ramah Lingkungan dari Daun Kaliandra Menuju Energi Bersih
Pada hari Rabu (23/7/2025), Indah Kurniawaty resmi meraih gelar Doktor Ilmu Kimia dengan predikat sangat memuaskan.
Penulis: M. Rifqi Ibnumasy | Editor: murtopo
Laporan wartawan TribunnewsDepok.com, M Rifqi Ibnumasy
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, BEJI - Siapa sangka tanaman liar seperti daun kaliandra merah, yang sering dijumpai di pinggir jalan, berpotensi besar menjadi solusi energi bersih di Indonesia? Potensi ini diungkap oleh Indah Kurniawaty, seorang peneliti dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Indonesia (UI).
Pada hari Rabu (23/7/2025), Indah Kurniawaty resmi meraih gelar Doktor Ilmu Kimia dengan predikat sangat memuaskan dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,96 di Aula Prof. Dr. G.A. Siwabessy, FMIPA UI, Depok.
Dalam disertasinya yang berjudul "Peningkatan Kinerja Bahan Bakar Campuran Bensin-Etanol Menggunakan Aditif MgAl₂O₄ yang Disintesis Melalui Metode Sintesis Hijau dari Ekstrak Daun Calliandra Calothyrsus", Indah mengembangkan aditif berbasis nanopartikel logam.
Aditif ini disintesis menggunakan ekstrak daun kaliandra merah, yang bahan bakunya didapatkan dari Kebun Biofarmaka IPB, Bogor.
Baca juga: Kekeringan di Grobogan Jateng, UI Bangun Sistem Pemanen Air Hujan untuk Penuhi Kebutuhan Air Bersih
Penelitian ini dilakukan secara intensif di Laboratorium Nano and Interfacial Chemistry (NIC), Departemen Kimia FMIPA UI, dan juga di Laboratorium Pertamina.
Aditif logam oksida yang dihasilkan kemudian ditambahkan ke dalam campuran bensin dan etanol (PE10).
Penambahan aditif ini bertujuan untuk meningkatkan stabilitas oksidasi, daya tahan terhadap korosi, dan performa pembakaran bahan bakar ramah lingkungan tersebut.
Indah menjelaskan campuran etanol dan bensin memang lebih ramah lingkungan, namun masih menghadapi kendala seperti lebih mudah teroksidasi dan menyebabkan korosi pada mesin.
Lewat pendekatan sintesis hijau, Indah memanfaatkan kandungan alami daun kaliandra seperti flavonoid dan alkaloid untuk menciptakan aditif logam seperti MgO, Al₂O₃, dan MgAl₂O₄.
Baca juga: UI dan PT KAI Jalin Kerja Sama Upaya Konservasi Geopark dan Pelestarian Elang Jawa
”Hasil pengujian menunjukkan bahwa PE10 yang telah diberi aditif logam oksida dari ekstrak daun kaliandra memiliki kestabilan yang jauh lebih baik dan tidak cepat rusak selama penyimpanan selain juga memberikan perlindungan terhadap karat. Berkat aditif ini, pembakaran menjadi lebih sempurna, hak ini ditandai dengan peningkatan emisi karbon dioksida (CO₂) serta penurunan emisi polutan nitrogen dioksida (NO₂) dan sulfur dioksida (SO₂),” kata Indah.
“Saya ingin membuktikan bahwa solusi energi masa depan bisa berasal dari tanaman lokal. Tidak harus mahal atau berdampak buruk pada lingkungan,” sambungnya.
Indah kepada tim Humas FMIPA UI.Sidang promosi doktor ini dipimpin oleh Dede Djuhana yang menjabat sebagai ketua pelaksana sekaligus Dekan FMIPA UI.
Baca juga: Mahasiswa UI Bikin Inovasi, Serat Rami untuk Beton Ramah lingkungan
Hadir pula Yoki Yulizar sebagai promotor, dan Haryo Satriya Oktaviano dari PT Pertamina (Persero) sebagai ko-promotor.
Yoki menyatakan, hasil penelitian ini sangat mendukung target nasional untuk meningkatkan kontribusi Energi Baru Terbarukan (EBT) hingga 31 persen pada tahun 2050, khususnya di sektor transportasi.
“Ini adalah langkah nyata menuju kemandirian teknologi energi bersih. Lebih hebat lagi, bahan bakunya berasal dari sumber daya lokal yang melimpah,” ungkap Yoki.
Penelitian Indah ini tidak hanya mengantarkannya meraih gelar doktor, tetapi juga membuka peluang baru dalam pemanfaatan tanaman lokal untuk mendukung transisi energi bersih di Indonesia. (m38)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.