Berita Universitas Indonesia

Dukung Potensi Anak Penyandang Autisme, UI Hadirkan Program Sensory Bridge

Dalam kegiatan tersebut, para peserta mengikuti pelatihan pendampingan bersama Ketua Yayasan Rumah Terapi Putra Fitri.

Penulis: M. Rifqi Ibnumasy | Editor: murtopo
Dok: Humas UI
PENGMAS UI - UI mengadakan Program Sensory Bridge untuk anak-anak autisme. (Dok: Humas UI) 

Laporan wartawan TribunnewsDepok.com, M Rifqi Ibnumasy 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, BEJI - Universitas Indonesia (UI) terus menunjukkan komitmennya dalam pengembangan pendidikan inklusif. 

Melalui kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk “Sensory Bridge: Inovasi Pendekatan Sensoris untuk Pengembangan Potensi Anak Penyandang Autisme”yang digagas Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), UI menciptakan ruang kolaboratif antara akademisi dan masyarakat dalam mendampingi anak-anak dengan spektrum autisme.

Kegiatan yang berlangsung pada Kamis (10/7/2025) dan Sabtu (12/7/2025) di lingkungan FMIPA UI, Depok Ini merupakan hasil kolaborasi antara sivitas akademika UI dan Yayasan Rumah Terapi Putra Fitri, serta didukung oleh Direktorat Pengabdian Masyarakat dan Inovasi Sosial (DPIS) UI.

Ketua Program Sensory Bridge sekaligus Dosen Departemen Biologi FMIPA UI dalam bidang Bioteknologi Molekuler dan Reproduksi, Retno Lestari mengatakan program ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dengan menghadirkan ruang belajar yang tidak hanya aman dan nyaman, tetapi juga menyenangkan dan memberdayakan.

Baca juga: UI Gelar Pengmas Kesehatan di Kampung Ilmu Purwakarta, Beri Pelatihan Dokter Gigi Cilik

Dalam kegiatan tersebut, para peserta mengikuti pelatihan pendampingan bersama Ketua Yayasan Rumah Terapi Putra Fitri, Ratna Komara Wangsih.

Ia membagikan pengalaman serta pendekatan yang diterapkan dalam mendampingi anak-anak penyandang autisme. 

Menurutnya, masih banyak masyarakat yang memiliki persepsi kurang tepat terhadap anak-anak dengan kebutuhan khusus. 

“Mereka bukan tidak mampu, hanya perlu metode yang sesuai dan pendekatan yang tepat. Edukasi seperti ini sangat penting untuk membuka perspektif masyarakat,” ujar Ratna.

Baca juga: Tim Pengmas FKUI Periksa Kesehatan 120 Balita di Sintanala, Tangerang Secara Komprehensif, Ada Apa?

Selain itu, program Sensory Bridge juga menghadirkan kegiatan interaktif “Post to Post” dalam lima pos permainan sensoris yang diikuti oleh 19 anak. 

Anak-anak diajak mengenali aroma bahan alami, menebak suara hewan, mencicipi rasa, hingga menyentuh beragam tekstur.

Setiap pos dirancang untuk menstimulasi respon sensorik dengan cara menyenangkan dan inklusif.

Fadlan dan Fadli, anak kembar penyandang autisme berusia 10 tahun, membagikan pengalaman mereka selama mengikuti kegiatan ini. 

Baca juga: Mahasiswa UI Bikin Inovasi, Serat Rami untuk Beton Ramah lingkungan

Mereka menyebut permainan tebak-tebakan suara hewan adalah yang paling menyenangkan dan membuat mereka merasa bersemangat. 

“Hari ini kita main tebak-tebakan suara hewan, seru banget! Aku bisa jawab kucing, burung kakak tua, ayam, sama lembu,” kata Fadlan.

Selain peserta, kegiatan ini turut melibatkan 21 mahasiswa serta delapan dosen dari Departemen Biologi FMIPA UI, yaitu Abinawanto; Luthfiralda Sjahfirdi; Nining Betawati Prihantini; Fadhillah; Upi Chairun Nisa; serta dosen dari Departemen Geografi FMIPA UI, Astrid Damayanti.

Program Sensory Bridge menjadi bukti bahwa inovasi pendidikan dan dedikasi sivitas akademika UI dapat menjadi kekuatan transformatif bagi masyarakat. 

Ke depannya, FMIPA UI berkomitmen untuk terus menghadirkan kegiatan pengabdian yang inklusif, berkelanjutan, dan berdampak nyata. (m38)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved