Banjir Bandang Puncak
Bencana Banjir dan Longsor di Kabupaten Bogor, Kecamatan Megamendung dan Cisarua Paling Parah
Data dari BPBD Kabupaten Bogor menunjukkan bencana alam pada Sabtu 5 Juli 2025 melanda 18 Kecamatan di 33 desa/kelurahan.
Penulis: Hironimus Rama | Editor: murtopo
Pemerintah Kabupaten Bogor bergerak cepat melakukan penanganan bencana alam banjir dan tanah longsor ini melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Tim Reaksi Cepat (TRC), dan Tim Mata Garuda.
Bupati Bogor, Rudy Susmanto, mengatakan Pemkab Bogor memprioritaskan keselamatan warga, serta memastikan kebutuhan dasar korban terdampak bencana segera terpenuhi.
“Kami pastikan semua unsur pemerintah hadir di lapangan. Penanganan cepat, evakuasi warga, dan pemulihan pasca bencana menjadi fokus utama,” ungkap Rudy.
Baca juga: Ciliwung Meluap Akibat Banjir Kiriman dari Bogor, Permukiman Warga di Bidara Cina Terendam
Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, BPBD, serta relawan dan aparat wilayah terus berupaya dengan maksimal melakukan evakuasi dan penanganan bencana
“Penanganan darurat harus cepat. Kita pastikan keselamatan warga menjadi prioritas, termasuk penanganan logistik, pengungsian, dan pemulihan pasca-bencana,” tegas Rudy.
Pemkab Bogor juga tengah melakukan koordinasi intensif untuk mendirikan posko darurat, menyalurkan bantuan logistik, serta memberikan layanan medis bagi warga terdampak.
“Kami mengimbau seluruh masyarakat untuk tetap waspada, terutama di wilayah rawan longsor dan banjir. Segera hubungi layanan darurat 112 apabila menemukan tanda-tanda potensi bencana,” tambahnya.
Rudy menyampaikan terimakasih dan apresiasi kepada jajaran tim yang terdiri dari jajaran Pemkab Bogor, TNI, Polri dan tokoh masyarakat yang telah bahu- membahu penanganan bencana ini dengan baik.
"Terimakasih kepada seluruh pihak yang telah bahu- membahu melakukan penanganan bencana ini dengan baik," tandasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.