Panglima TNI Harus Bertanggungjawab Soal 13 Orang Tewas di Pemusnahan Amunisi Kedaluwarsa di Garut

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, GARUT - Ketua DPR RI, Puan Maharani buka suara tentang 13 orang tewas dalam pemusnahan amunisi kedaluwarsa di Desa Segara, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Puan meminta Komisi I DPR RI memanggil Panglima TNI Jenderal Agus Subianto untuk menjelaskan secara terbuka perihal pemusnahan amunisi kedaluwarkan yang menewaskan 4 prajurit TNI AD dan 9 warga sipil.

Selain Panglima TNI, Komisi I DPR RI juga memanggil Danrem 062/Tarumanegara, Kolonel Inf. Nurul Yakin.

Baca juga: Misteri Meledaknya Lubang Detonator Saat Pemusnahan Amunisi Kedaluwarsa di Garut, Dudung: Aneh!

Mereka harus bertanggung jawab karena sampai terjadi kejadian seperti itu.

"Tentu saja nanti Komisi I harus bisa memanggil Panglima dan Danrem atau organ dan jajaran yang pada saat kejadian itu terlibat," kata Puan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (15/5/2025) dikutip dari Kompas.com.

Puan juga meminta agar warga sipil tak dilibatkan dalam proses pemusnahan amunisi kedaluwarsa atau tak layak pakai.

25 Anggota TNI Diperiksa

Sementara itu, Tim investigasi TNI Angkatan Darat (AD) telah meminta keterangan 25 anggota TNI AD terkait pemusnahan amunisi tak lauak pakai yang menyebabkan 13 orang tewas.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen Wahyu Yudhayana.

Baca juga: Korban Selamat Ungkap Detik-detik Tragedi Ledakan Amunisi di Garut​

Selain 25 angota TNI, Tim investigasi juga meminta keterangan dari 21 warga sipil.

"Berkaitan dengan tim investigasi, saat ini masih bekerja di lapangan, dan kami sampaikan bahwa tim investigasi sudah meminta keterangan beberapa saksi, dari masyarakat ada 21 orang, dan dari unsur TNI ada 25 orang," kata Wahyu dikutip dari TribunJabar.

Brigjen Wahyu menyatakan bahwa saat ini Tim investigasi im masih mencocokkan keterangan para saksi dihadapkan dengan fakta-fakta yang didapat di lapangan.

Termasuk terkait beberapa barang bukti yang sudah dikumpulkan oleh tim untuk nantinya akan dilaksanakan analisa.

Tolak Disebut Pemulung

Aparat Desa Sagara, Doni David angkat bicara soal keterlibatan warga sipil di pemusnahan amunisi kedaluwarsa tersebut.