Kesehatan

Bukan Aib, Ahli Genetika Ekologi IPB University Ungkap Sifat Anak Kidal dan Penyebabnya

Bukan Aib, Ahli Genetika Ekologi IPB University Ungkap Sifat Anak Kidal dan Penyebabnya

Penulis: Hironimus Rama | Editor: dodi hasanuddin
Istimewa
ANAK KIDAL BUKAN AIB - Prof Ronny Rachman Noor, Pakar Genetika Ekologi IPB University menyebutkan memiliki anak kidal bukanlah aib. 

Berbagai penelitian mengungkapkan besaran nilai heritabilitas sifat kidal yakni 0,25. 

"Ini bermakna bahwa variasi sifat kidal dipengaruhi oleh faktor genetik sebanyak 25 persen. Artinya, variasi sifat kidal lebih banyak (75 persen) dipengaruhi oleh lingkungan," tutur Ronny.

Baca juga: IPB University dan Pemkab Bogor Wisuda 36 Peserta Sekolah Pra Nikah

Sementara beberapa faktor lingkungan yang diduga menjadi pemicu munculnya sifat kidal ini antara lain kondisi rahim seperti paparan hormon dan posisi janin selama kehamilan. 

"Fluktuasi hormon selama kehamilan, khususnya testosteron, diduga dapat memengaruhi perkembangan janin dan orientasi penggunaan tangan,” jelas Ronny.

Setelah lahir, faktor lingkungan yang diduga berpengaruh pada orientasi penggunaan tangan ini adalah budaya, berat lahir, dan tipe kelahiran. 

"Bayi yang dilahirkan di lingkungan budaya yang menganggap kidal adalah tabu akan menekan jumlah anak kidal," ucapnya.

Penyebab Anak Kidal

Ronny mengungkapkan bahwa bobot lahir yang rendah dan kelahiran kembar dapat saja menimbulkan sifat kidal. 

Dalam beberapa kasus tidak disusuinya bayi dapat memicu sifat kidal. Sementara dari sisi genetik, jika kedua orang tua kidal maka peluang anaknya kidal hanya mencapai 25 persen. 

"Jadi, secara peluang dapat dikatakan bahwa peluang munculnya anak kidal dari orang tua yang keduanya kidal lebih besar jika dibandingkan jika orang tuanya tidak kidal. Meskipun kedua orang tua tidak kidal, tetap ada peluang 11 persen mereka memiliki anak yang kidal," bebernya.

Baca juga: RSUD Cibinong Siap Jadi Rumah Sakit Pendidikan Utama IPB University

Ronny menjelaskan sampai saat ini penyebab timbulnya sifat kidal masih belum banyak dimengerti oleh masyarakat. 

"Ketidaktahuan ini sering kali memberikan dampak negatif bagi anak kidal maupun orang kidal yang sudah dewasa," ujarnya.

Menurut berbagai penelitian, lanjut Ronny, anak-anak kidal sering menghadapi tantangan dan kesulitan dalam pembelajaran dan kegiatan kesehariannya. 

"Karena kondisi itu, mereka lebih rentan mengalami ketidakstabilan emosi dan berpotensi menyebabkan frustasi dan kecemasan. Terlebih, hampir semua fasilitas dan peralatan yang ada dirancang untuk anak yang bukan kidal,” ungkapnya.

Anak Unggul

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved