Kriminalitas

Teror di Kantor Tempo Terjadi Lagi, Dikirim Paket Berisi Bangkai Tikus 

Awalnya petugas kebersihan Tempo menduga kotak kardus yang dibungkus dengan kertas kado bermotif bunga mawar merah itu berisi mi instan. 

Penulis: Alfian Firmansyah | Editor: murtopo
istimewa
KANTOR TEMPO DITEROR - Seorang jurnalis Tempo yang menjadi host podcast ‘Bocor Alus’ mendapatkan teror oleh orang tidak dikenal (OTK) saat berkendara di Jalan K.H Usman, Kukusan, Beji, Kota Depok, Jawa Barat pada Selasa (3/9/2024). Kantor berita Tempo kembali menerima teror berupa kiriman paket bangkai hewan pada Sabtu (22/3/2025), setelah sebelumnya mendapat kiriman kepala babi pada Rabu (19/3/2025). 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Alfian Firmansyah 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Kantor berita Tempo kembali menerima teror berupa kiriman paket bangkai hewan, setelah sebelumnya mendapat kiriman kepala babi pada Rabu (19/3/2025) kemarin.

Kini, Tempo mendapatkan kiriman kedua berupa kotak berisi bangkai tikus yang dipenggal. 

Petugas kebersihan Tempo menemukannya kardus berisi enam ekor tikus pada Sabtu, 22 Maret 2025, pukul 08.00 WIB.

Petugas kebersihan Tempo menduga kotak kardus yang dibungkus dengan kertas kado bermotif bunga mawar merah itu berisi mi instan. 

Kotak itu sedikit penyok, ketika petugas kebersihan membukanya, kotak kardus terlihat berisi kepala tikus.

Petugas kebersihan itu lalu memanggil petugas kebersihan lain dan satpam Tempo. 

Ketika mereka membukanya, ada enam bangkai tikus dengan kepala terpenggal yang ditumpuk dengan badannya. Tak ada tulisan apa pun di kotak kardus tersebut.

Baca juga: Tempo Dikirimi Kepala Babi, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi: Sudah Dimasak Aja

Pemeriksaan sementara oleh manajemen gedung, bungkusan berisi bangkai tikus itu dilempar orang tak dikenal pada pukul 02.11 WIB dari luar pagar kompleks kantor Tempo di Jalan Palmerah Barat Jakarta Selatan.

Petugas keamanan menduga kotak bangkai tikus itu mengenai mobil yang sedang diparkir sebelum membentur aspal. Ada jejak baret pada mobil yang terkenal lemparan kotak tikus itu.

Pemimpin Redaksi Tempo Setri Yasra mengatakan, kiriman bangkai tikus makin memperjelas teror untuk redaksi Tempo.

Sebab kata dia, sebelum bangkai tikus, Tempo menerima pesan ancaman melalui media sosial melalui akun Instagram @derrynoah pada 21 Maret 2025. Pengendali akun itu menyatakan akan terus mengirimkan teror “sampai mampus kantor kalian”. 

Menurut Setri, kiriman kepala babi dan tikus adalah teror terhadap kerja media dan kebebasan pers. 

“Pengirimnya dengan sengaja meneror kerja jurnalis,” katanya. “Jika tujuannya untuk menakuti, kami tidak gentar tapi stop tindakan pengecut ini," kata Setri dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (22/3/2025).

Baca juga: Wartawan Bocor Alus Tempo Diteror OTK saat Berkendara di Beji Depok, Ini Respons Polisi

Sebelumnya, kantor berita Tempo yang berada di Jalan Palmerah Barat No 8, Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, menerima kiriman kepala babi, Rabu (19/3/2025) sore.

Wakil Pemimpin Redaksi Tempo Bagja Hidayat pun membenarkan adanya kiriman berupa paket yang berisi kepala babi tersebut.

"Ya, benar," ujarnya, saat dikonfirmasi, Kamis (20/3/2025).

Kepala babi itu dikirim dalam sebuah kotak kardus yang dilapisi styrofoam.

Paket yang berisi kepala babi itu ditujukan kepada "Cica", nama panggilan Francisca Christy Rosana, wartawan desk politik dan host siniar Bocor Alus Politik. 

Siaran terakhir siniar ini membahas tentang banjir yang melanda Jakarta, Bekasi, dan Bogor.

Paket tersebut diterima oleh satuan pengamanan Tempo pada Rabu sore pukul 16.15 WIB. 

Namun, Cica baru menerima paket itu sekira pukul 15.00 WIB, pada Kamis hari ini.

Pada saat itu, Cica baru pulang dari liputan bersama Hussein Abri Yusuf Muda Dongoran. Karena mendapat informasi ada paket kiriman untuknya, ia membawa kotak kardus tersebut ke kantor. 

Hussein yang pertama kali membuka kotak itu mencium bau busuk begitu membuka bagian atas kardus. 

Setelah styrofoam dibuka, Hussein melihat isi paket tersebut adalah kepala babi. 

Ia, Cica, dan beberapa wartawan lainnya segera membawa kotak kardus itu keluar dari gedung. 

Setelah kotak kardus sepenuhnya dibuka, tampak dengan jelas kepala babi yang kedua telinganya terpotong.

Pemimpin Redaksi Tempo, Setri Yasra, menyatakan kiriman paket berisi kepala babi itu merupakan bentuk teror terhadap kebebasan pers.

"Kami sedang menyiapkan langkah-langkah selanjutnya sebagai respons atas kejadian ini," ujar Setri.

Reaksi pemerintah

Sementara itu Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi merespons soal kasus pengiriman kepala babi kepada jurnalis Tempo, Francisca Christy Rosana (Cica).

Ia pun menyarankan agar kepala babi itu dimasak saja.

"Sudah dimasak saja, dimasak saja," katanya di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (21/3/2025) malam. 

Kemudian Hasan juga mempertanyakan kebenaran soal adanya kejadian tersebut. 

"Kita kan tidak tau, ini kan problem mereka dengan entah siapa, entah siapa yang ngirim. Buat saya, nggak bisa kita tanggapi apa-apa. Ini problem mereka, entah dengan siapa, siapa yang ngirim. Apakah itu benaran seperti itu? Atau cuma jokes? Karena saya lihat juga mereka menanggapinya dengan jokes," tuturnya. 

Selanjutnya, saat ditanya soal komitmen Presiden RI Prabowo Subianto dalam menjaga kebebasan pers, Hasan pun berbalik tanya apakah ada media yang dilarang menulis berita.

"Ada yang dihalang-halangi bikin berita? Kalau tidak ada yang dihalang-halangi bikin berita, itu artinya kebebasan press kita bagus," ujar Hasan.

"Kayak misalnya Tempo masih boleh menulis berita engga? Boleh kan? Masih boleh siaran Bocor Alus tidak? Tetap boleh kan? Itu artinya pemerintah tidak ikut campur sama sekali, tidak ganggu sama sekali," sambungnya. 

Dengan demikian, Hasan pun menyarankan semua pihak agar menyelesaikan permasalahan pers melalui Dewan Pers. 

Sementara, ia menegaskan pemerintah tidak ingin dikaitkan dengan kejadian itu.

"Kalau pun ada yang merasa dirugikan melapor ke Dewan Pers, kan undang-undangnya sudah jelas. Jadi saya rasa tidak usah terlalu berita yang besar karena kita tidak tahu itu dikirim oleh siapa. Dalam maksud seperti apa, kita tidak tahu. Jadi kita tidak tahu menahu soal itu. Dan tidak mau dikait-kaitkan dengan itu," imbuhnya. 

Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menyayangkan soal adanya ancaman tersebut. 

Apalagi kata Meutya, ia sebagai mantan jurnalis. 

" Saya sebagai mantan jurnalis menyayangkan tentu," katanya di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (21/3/2025) malam. 

Meutya lantas mendorong Tempo untuk melaporkan ancaman teror kepala babi itu kepada kepolisian. 

Sehingga, dapat diketahui pengirim teror kepala babi tersebut.

"Silahkan saja nanti laporkan gitu ya supaya  ketauan begitu siapa yang kirim," lanjutnya. 

Diketahui, kantor Tempo yang berada di Jalan Palmerah Barat No 8, Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, menerima kiriman kepala babi, Rabu (19/3/2025) sore.

Wakil Pemimpin Redaksi Tempo Bagja Hidayat pun membenarkan adanya kiriman berupa paket yang berisi kepala babi tersebut.

"Ya, benar," ujarnya, saat dikonfirmasi, Kamis (20/3/2025).

Kepala babi itu dikirim dalam sebuah kotak kardus yang dilapisi styrofoam.

Paket yang berisi kepala babi itu ditujukan kepada "Cica", nama panggilan Francisca Christy Rosana, wartawan desk politik dan host siniar Bocor Alus Politik. 

Siaran terakhir siniar ini membahas tentang banjir yang melanda Jakarta, Bekasi, dan Bogor.

Paket tersebut diterima oleh satuan pengamanan Tempo pada Rabu sore pukul 16.15 WIB. 

Namun, Cica baru menerima paket itu sekira pukul 15.00 WIB, pada Kamis hari ini.

Pada saat itu, Cica baru pulang dari liputan bersama Hussein Abri Yusuf Muda Dongoran. Karena mendapat informasi ada paket kiriman untuknya, ia membawa kotak kardus tersebut ke kantor. 

Hussein yang pertama kali membuka kotak itu mencium bau busuk begitu membuka bagian atas kardus. 

Setelah styrofoam dibuka, Hussein melihat isi paket tersebut adalah kepala babi. 

Ia, Cica, dan beberapa wartawan lainnya segera membawa kotak kardus itu keluar dari gedung. 

Setelah kotak kardus sepenuhnya dibuka, tampak dengan jelas kepala babi yang kedua telinganya terpotong.

Pemimpin Redaksi Tempo, Setri Yasra, menyatakan kiriman paket berisi kepala babi itu merupakan bentuk teror terhadap kebebasan pers.

"Kami sedang menyiapkan langkah-langkah selanjutnya sebagai respons atas kejadian ini," ujar Setri. (m32) 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved