Elpiji Langka
Gas Elpiji 3 Kg Masih Langka di Kota Depok, Pengecer Kosong dan Pangkalan Ngaku Tak Ada Kiriman
Pantauan di lapangan, warung-warung kelontong di wilayah Kecamatan Beji, Kota Depok mengaku belum mendapatkan stok gas LPG tiga kg.
Penulis: M. Rifqi Ibnumasy | Editor: murtopo
Laporan wartawan TribunnewsDepok.com, M Rifqi Ibnumasy
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, BEJI - Gas LPG 3 kilogram (kg) masih mengalami kelangkaan di wilayah Kota Depok, Jawa Barat pada Rabu (5/2/2025).
Pantauan di lapangan, warung-warung kelontong di wilayah Kecamatan Beji, Kota Depok mengaku belum mendapatkan stok gas LPG tiga kg.
TribunnewsDepok.com juga menyambangi dua pangkalan gas LPG tiga kg di Jalan Waru Jaya, Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Sukmajaya.
Hasilnya pun sama, gas LPG 3 kg masih kosong dan terlihat beberapa warga hendak membeli namun hanya bisa menggigit jari.
“Gas kosong Mas, hari ini enggak ada kiriman,” kata seorang penjaga pangkalan gas LPG 3 kg Jalan Warujaya.
Baca juga: Warung Pengecer Berubah Jadi Sub Pangkalan, Mila Berharap Penjualan Elpiji 3 Kilogram Kembali Lancar
“Bukannya kemarin pengiriman banyak?” tanya TribunnewsDepok.com.
“Ia, kemarin kan ada pejabat juga yang ninjau (Dirjen Migas),” ungkapnya.
Atas saran penjaga pangkalan, wartawan TribunnewsDepok.com mendatangi warung kelontong di dekat Kantor Kelurahan Abadijaya.
Benar saja, warung kelontong tersebut memiliki persediaan gas LPG tiga kg meski persediaannya minim.
Pemilik warung akhirnya menjual gas LPG tiga kg tersebut dengan harga Rp23 ribu, selisih Rp4 ribu dari harga pangkalan.
Baca juga: Gas Elpiji 3 KG Susah Didapat, Pedagang Ayam Goreng di Kabupaten Bogor Tidak Bisa Jualan
Sub-Pangkalan
Sebelumnya, Direktur Jenderal (Dirjen) Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM, Achmad Muchtasyar menegaskan, regulasi pembelian gas LPG 3 kg langsung ke pangkalan sudah tidak digunakan dan kembali ke peraturan awal, Selasa (4/2/2025).
Kini, pengecer dapat kembali menjual gas LPG 3 kg dengan skema menjadi sub-pangkalan.
“Nah mekanismenya sama, pengelolaan distribusinya sama, hanya saja dengan ditingkatkan menjadi sub-pangkalan,” kata Muchtasyar.
“Artinya semua secara digitalisasi bisa terkontrol, yang hanya tadi sampai pangkalan bisa sampai sub pangkalan,” sambungnya.
Baca juga: Pengecer Bisa Jual Gas Elpiji 3 KG lagi, Diminta Segera Daftarkan Diri Jadi Sub Pangkalan
Kata Muchtasyar, pengecer seperti di warung-warung secara otomatis menjadi sub-pangkalan dengan menerapkan digitalisasi pendataan konsumen.
“Digitalisasi meng-cover itu, tepat sasaran subsidi yang diberikan kepada masyarakat,” ujarnya.
Muchtasyar menambahkan, skema penjualan gas LPG 3 kg pengecer dengan sub-pangkalan sama saja.
Hal yang membedakan adalah, sub-pangkalan menerapkan pendataan digitalisasi konsumen untuk mengetahui sasaran gas bersubsidi tersebut.
“Bedanya dengan sub-pangkalan, kita secara digitalisasi kita cover,” pungkasnya. (m38)
Warung Pengecer Berubah Jadi Sub Pangkalan, Mila Berharap Penjualan Elpiji 3 Kilogram Kembali Lancar |
![]() |
---|
Gas Elpiji 3 KG Susah Didapat, Pedagang Ayam Goreng di Kabupaten Bogor Tidak Bisa Jualan |
![]() |
---|
Kisruh Soal Gas Elpiji 3 Kg di Lingkungan Warga, Bahlil Lahadalia Merapat ke Istana Temui Prabowo |
![]() |
---|
Polri Cek Dugaan Penimbunan Gas Elpiji 3 Kilogram di Jabodetabek dan Banten, Ini Hasil Temuannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.